180 Ribu UMKM Kota Bandung Pasarkan Produk Melalui Marketplace
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan marketplace Tokopedia terus mendukung pemulihan ekonomi bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM ) di Kota Bandung. Pasalnya, UMKM telah menjadi salah satu tulang punggung ekonomi Kota Bandung.
Terlebih kondisi pandemi COVID-19 telah memaksa UMKM untuk memasarkan produknya secara digital. Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah, Tokopedia Emmeryzan menerangkan selama 12 tahun tokopedia, telah mencapai pemerataan ekonomi secara digital.
Baca juga: Atasi Kelangkaan di Kota Bandung, Ratusan Ribu Minyak Goreng Bakal Didistribusikan Tiap Pekan
Di antaranya terdapat 11 juta pengguna tokopedia, 100 juta pengguna aktif per bulan dan hampir menjangkau 99 persen kecamatan yang ada di Indonesia.
"Untuk perkembangan di Kota Bandung, lebih dari 180 ribu pelaku UMKM memasarkan produknya melalui tokopedia. Lebih dari 150 persen pertumbuhan jumlah pelaku UMKM Kota Bandung yang memasarkan produknya melalui tokopedia selama pandemi, " tuturnya.
Pada 2021, penjualan produk UMKM terjadi pertumbuhan sekitar 68 persen dibandingkan tahun sebelumnya. "Adapun 3 kategori dengan volume penjualan tertinggi di Kota Bandung yaitu fesyen, makanan dan minuman produk kesehatan. Selain penjualan juga banyak UMKM bergabung. Kita adakan kelas maju digital bagi pemula dan lanjutan. Kami berikan kelas gratis berkala," akunya.
Menanggapi hal tersebut, Plt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengucapakan terima kasih atas kerja sama yang dilakukan selama ini. "Tentunya kami atas nama Pemkot Bandung mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang terjalin dengan baik. Ke depannya bisa terus tingkatkan," kata Yana.
Dia mengatakan, Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) menjadi salah satu instansi yang membina UMKM. Tak hanya itu, Disdagin juga mengurasi produk-produk UMKM.
"Saat ini indikator keberhasilan peningkatan kualitas produk kita tiap tahun membuat kegiatan pasar krearif. Kita lakukan tiap tahun kolaborasi dengan mal," ujarnya.
Dia berharap kolaborasi mampu terus berlanjut mulai dari pelatihan, branding hingga dukungan lainnya. "Bisa meningkatkan UMKM binaan, selain omzet juga kualitasnya. Selain berinovasi, mereka menciptakan kreativitas baru," ujarnya.
Menurutnya, di masa pandemi COVID-19 terdapat kebaikan yakni masyarakat semakin melahirkan inovasi untuk keunggulan produk. "Kita mengratiskan PIRT (sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga), sertifikasi halal, pelatihan uji mutu dan sebagainya. Itu memang diberikan untuk mereka," bebernya.
Terlebih kondisi pandemi COVID-19 telah memaksa UMKM untuk memasarkan produknya secara digital. Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah, Tokopedia Emmeryzan menerangkan selama 12 tahun tokopedia, telah mencapai pemerataan ekonomi secara digital.
Baca juga: Atasi Kelangkaan di Kota Bandung, Ratusan Ribu Minyak Goreng Bakal Didistribusikan Tiap Pekan
Di antaranya terdapat 11 juta pengguna tokopedia, 100 juta pengguna aktif per bulan dan hampir menjangkau 99 persen kecamatan yang ada di Indonesia.
"Untuk perkembangan di Kota Bandung, lebih dari 180 ribu pelaku UMKM memasarkan produknya melalui tokopedia. Lebih dari 150 persen pertumbuhan jumlah pelaku UMKM Kota Bandung yang memasarkan produknya melalui tokopedia selama pandemi, " tuturnya.
Pada 2021, penjualan produk UMKM terjadi pertumbuhan sekitar 68 persen dibandingkan tahun sebelumnya. "Adapun 3 kategori dengan volume penjualan tertinggi di Kota Bandung yaitu fesyen, makanan dan minuman produk kesehatan. Selain penjualan juga banyak UMKM bergabung. Kita adakan kelas maju digital bagi pemula dan lanjutan. Kami berikan kelas gratis berkala," akunya.
Menanggapi hal tersebut, Plt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengucapakan terima kasih atas kerja sama yang dilakukan selama ini. "Tentunya kami atas nama Pemkot Bandung mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang terjalin dengan baik. Ke depannya bisa terus tingkatkan," kata Yana.
Dia mengatakan, Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) menjadi salah satu instansi yang membina UMKM. Tak hanya itu, Disdagin juga mengurasi produk-produk UMKM.
"Saat ini indikator keberhasilan peningkatan kualitas produk kita tiap tahun membuat kegiatan pasar krearif. Kita lakukan tiap tahun kolaborasi dengan mal," ujarnya.
Dia berharap kolaborasi mampu terus berlanjut mulai dari pelatihan, branding hingga dukungan lainnya. "Bisa meningkatkan UMKM binaan, selain omzet juga kualitasnya. Selain berinovasi, mereka menciptakan kreativitas baru," ujarnya.
Menurutnya, di masa pandemi COVID-19 terdapat kebaikan yakni masyarakat semakin melahirkan inovasi untuk keunggulan produk. "Kita mengratiskan PIRT (sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga), sertifikasi halal, pelatihan uji mutu dan sebagainya. Itu memang diberikan untuk mereka," bebernya.
(msd)