Dukung KTT G20, Profesor Dunia Bahas Isu Transformasi Digital dan Keamanan Siber
loading...
A
A
A
BANDUNG - Sejumlah profesor dari berbagai universitas terkemuka di dunia turut mendukung pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) di Indonesia.
Mereka bergabung dalam gugus tugas Task Force-2 (TF2) untuk membahas isu seputar transformasi digital dan keamanan siber sebagai salah satu isu prioritas yang bakal diangkat dalam KTT G20, November 2022 mendatang itu.
Upaya tersebut dilakukan setelah Smart City and Community Innovation Center Institut Teknologi Bandung (SCCIC ITB) ditunjuk sebagai Host Institution TF2 bertema "Meaningful Diigital Connectivity, Cyber Security, Empowerment" jelang Presidensi G20.
Baca juga: Mantan Guru Hadiahi KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Lukisan Toleransi
Ketua SCCIC ITB yang juga Lead Co-Chair TF2, Prof Suhono H Supangkat mengatakan, gugus tugas ini dibentuk untuk mewujudkan program yang berkaitan dengan transformasi digital dan ekonomi, sehingga dapat memberikan kontribusi pada KTT G20.
Menurut Suhono, utamanya, gugus tugas ini dibentuk dengan tujuan untuk membahas kerangka kebijakan dalam menutup kesenjangan konektivitas digital.
"Selain itu, gugus tugas ini juga akan mempertimbangkan konektivitas digital untuk meningkatkan adopsi teknologi digital dengan pendekatan smartisasi," kata Suhono di Bandung, Jumat (18/2/2022).
Menurutnya, smartisasi akan mendorong inovasi dan produktivitas di kota dan desa. Terakhir, kata Suhono, gugus tugas ini bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman bersama tentang masalah konektivitas digital, masalah global, dan adopsi tantangan teknologi dan memberikan rekomendasi kebijakan kepada pejabat G20.
"Demi mewujudkan program tersebut, TF2 diikuti dengan beberapa kegiatan diskusi yang melibatkan stakeholder yang bergerak di bidang konetivitas digital dan keamanan siber. Diskusi diselenggarakan dalam bentuk FGD (focus group discussion) secara virtual," ujar Suhono.
Beberapa kegiatan pun telah dimulai dan dilaksakanan sejak Desember 2021 lalu, di antaranya The 2nd Indonesia-Japan Smart City Web Forum yang dilaksanakan pada 3 Desember 2021 dan Solve the World Challenge: Recover Together, Recover Stronger and Smarter (Digitalization Governance and Empowerment) yang dilaksanakan pada 9 Desember 2021.
Sebagai acuan dalam berjalannya gugus tugas ini, imbuh Subono, TF2 juga telah terlibat dalam diskusi terbuka melalui kegiatan T20 Inception Conference "Realizing Inclusive Recovery from The COVID-19 Pandemic" pada 9 Februari 2022 lalu.
Lebih lanjut Suhono mengatakan, konferensi ini dilaksanakan dengan mengumpulkan gugus tugas T20 Indonesia untuk mengembangkan langkah-langkah berbasis bukti yang tepat waktu untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan, stabilitas keuangan, mitigasi perubahan iklim, digitalisasi, transisi demografi, dan kohesi sosial di tengah krisis COVID-19 dan seterusnya.
"Selain kegiatan yang telah berlangsung, TF2 juga membuka peluang bagi masyarakat yang memiliki usulan dalam pembuatan kebijakan mengenai topik-topik terkait bidang transformasi digital dengan mengirimkan abstract policy brief," jelasnya.
Mereka bergabung dalam gugus tugas Task Force-2 (TF2) untuk membahas isu seputar transformasi digital dan keamanan siber sebagai salah satu isu prioritas yang bakal diangkat dalam KTT G20, November 2022 mendatang itu.
Upaya tersebut dilakukan setelah Smart City and Community Innovation Center Institut Teknologi Bandung (SCCIC ITB) ditunjuk sebagai Host Institution TF2 bertema "Meaningful Diigital Connectivity, Cyber Security, Empowerment" jelang Presidensi G20.
Baca juga: Mantan Guru Hadiahi KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Lukisan Toleransi
Ketua SCCIC ITB yang juga Lead Co-Chair TF2, Prof Suhono H Supangkat mengatakan, gugus tugas ini dibentuk untuk mewujudkan program yang berkaitan dengan transformasi digital dan ekonomi, sehingga dapat memberikan kontribusi pada KTT G20.
Menurut Suhono, utamanya, gugus tugas ini dibentuk dengan tujuan untuk membahas kerangka kebijakan dalam menutup kesenjangan konektivitas digital.
"Selain itu, gugus tugas ini juga akan mempertimbangkan konektivitas digital untuk meningkatkan adopsi teknologi digital dengan pendekatan smartisasi," kata Suhono di Bandung, Jumat (18/2/2022).
Menurutnya, smartisasi akan mendorong inovasi dan produktivitas di kota dan desa. Terakhir, kata Suhono, gugus tugas ini bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman bersama tentang masalah konektivitas digital, masalah global, dan adopsi tantangan teknologi dan memberikan rekomendasi kebijakan kepada pejabat G20.
"Demi mewujudkan program tersebut, TF2 diikuti dengan beberapa kegiatan diskusi yang melibatkan stakeholder yang bergerak di bidang konetivitas digital dan keamanan siber. Diskusi diselenggarakan dalam bentuk FGD (focus group discussion) secara virtual," ujar Suhono.
Beberapa kegiatan pun telah dimulai dan dilaksakanan sejak Desember 2021 lalu, di antaranya The 2nd Indonesia-Japan Smart City Web Forum yang dilaksanakan pada 3 Desember 2021 dan Solve the World Challenge: Recover Together, Recover Stronger and Smarter (Digitalization Governance and Empowerment) yang dilaksanakan pada 9 Desember 2021.
Sebagai acuan dalam berjalannya gugus tugas ini, imbuh Subono, TF2 juga telah terlibat dalam diskusi terbuka melalui kegiatan T20 Inception Conference "Realizing Inclusive Recovery from The COVID-19 Pandemic" pada 9 Februari 2022 lalu.
Lebih lanjut Suhono mengatakan, konferensi ini dilaksanakan dengan mengumpulkan gugus tugas T20 Indonesia untuk mengembangkan langkah-langkah berbasis bukti yang tepat waktu untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan, stabilitas keuangan, mitigasi perubahan iklim, digitalisasi, transisi demografi, dan kohesi sosial di tengah krisis COVID-19 dan seterusnya.
"Selain kegiatan yang telah berlangsung, TF2 juga membuka peluang bagi masyarakat yang memiliki usulan dalam pembuatan kebijakan mengenai topik-topik terkait bidang transformasi digital dengan mengirimkan abstract policy brief," jelasnya.
(msd)