Kisah Agustinus Kehilangan Ibu karena Terlambat Dapat Obat, Kini Jadi Pengusaha Apotek

Jum'at, 18 Februari 2022 - 16:18 WIB
loading...
A A A
“Hal ini karena pengalaman saya bagaimana nasib orang tua saya yang tak sempat mendapatkan obat karena memang sulitnya saat itu untuk menemukan apotek. Akhirnya tak tertolong dan meninggal sebelum saya datang membawakannya obat,” katanya.

Oleh sebab itu, dia ingin membantu masyarakat di sekitar apotek yang didirikan. Apotek Peduli yang ke-10 ini dibukanya di Kota Semarang.



Menurutnya, sangat mungkin ada apotek-apotek Peduli lainnya yang akan menyusul. Asal di mana saya temukan ada daerah yang ada penduduknya, namun tak ada apotek, kemungkinan saya akan mendirikannya di sana.

Apotek Peduli milik Agustinus Sarifin ini dilengkapi oleh apoteker dan tenaga medis yang bisa melakukan diagnosa penyakit ringan seperti kolesterol, tekanan darah hingga gejala diabetes.

Oleh karena itu, apotek ini memberikan layanan gratis kepada masyarakat untuk melakukan pengecekan tensi, asam urat, gula darah dan kolesterol.

Meski dalam daftar tutup hingga pukul 22.00 WIb, menurut Sarifin Apotek Peduli memiliki jam layanan hingga 24 jam non stop. Artinya siapapun yang membutuhkan obat akan dilayaninya, bahkan pesanan siap diantar ke pemesan.



"Kami punya prinsip, melayani kebutuhan obat pasien secepat dan setepat mungkin. Pengalaman masa lalu kami selalu menjadi motivasi agar tidak terlambat melayani," ujar Agustinus yang didampingi Paulus Pangka, teman semasa SMP di Flores.

Agustinus juga berencana akan mengembangkan Apotek Peduli hingga pelosok-pelosok Yogyakarta. "Saya kebetulan punya anak dokter dan praktik di Kota Jogja. Oleh karena itu saya ingin membantu masyarakat di Jogja, khususnya di daerah pelosok yang belum dijangkau apotek," katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1366 seconds (0.1#10.140)