BNPB Catat 2.333 Rumah Rusak Akibat Banjir di Kabupaten Bantaeng
loading...
A
A
A
BANTAENG - Banjir yang melanda Kabupaten Bantaeng, Sulsel pada Jumat (12/6/2020) kemarin menimbulkan kerusakan yang cukup parah. Tidak hanya menimbulkan korban jiwa, BNPB mencatat ribuan rumah rusak dan kerugian material ditaksir berkisar puluhan miliar rupiah.
"Menurut taksiran kerugian mencapai kurang lebih Rp25 miliar untuk 2.333 rumah yang mengalami kerusakan baik rusak berat, rusak sedang maupun rusak ringan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, dalam keterangan persnya, Sabtu (13/6/2020).
Hingga saat ini, bencana banjir tersebut dilaporkan merenggut satu korban jiwa atas nama Haerul Fatta Ampa, seorang lelaki berusia 14 tahun, diduga akibat terseret arus.
Selain itu, banjir juga menyebabkan satu jembatan sepanjang 10 meter di Kampung Kaili rusak dan tidak dapat digunakan, jalan akses lingkar selatan Kabupaten Bantaeng terputus sepanjang 40 meter di Kampung Kaili, ruas jalan Para-para dan Pandang-Pandang rusak tertimbun tanah longsor sepanjang kurang lebih 200 meter sehingga tidak dapat digunakan.
Kemudian ruas jalan Batayya 1 dan Batayya 2 terjadi patahan dan tertimbun longsor sepanjang kurang lebih 1 kilometer, Cekdam Balang Sikuyu jebol dan patah pada sayap sebelah selatan sepanjang kurang lebih 30 meter, talud jembatan nasional Sungai Panaikang rusak sepanjang 15 meter, begitu pula tanggul Sungai Balang Sikuyu sepanjang kurang lebih 500 meter di Gaergea.
Adapun akibat dari kerusakan tersebut juga membuat beberapa ruas jalan tidak dapat dilalui kendaraan dan harus dialihkan.Sementara ini masih dilaporkan adanya pemadaman listrik dan air bersih belum mengalir di beberapa tempat.
Dilaporkan pula ada kerugian kurang lebih Rp4 miliar untuk Pasar Baru, Rp2 miliar diperkirakan untuk kerugian di pertokoan sekitar jalan Mangga dan jalan Manggis, dan kerugian Rp2 miliar lainnya dari fasilitas perkantoran yang mengalami kerusakan.
Hingga sejauh ini tim BPBD Kabupaten Bantaeng telah melakukan upaya-upaya penanganan bencana bersama tim gabungan seperti TNI/Polri, Basarnas, Pemadam Kebakaran, Tagana, Brigade Siaga Bencana, PMI, Ormas, Pemerintah Daerah setempat dan relawan.
Berdasarkan laporan yang diterima hingga saat ini, sejumlah air sudah surut di beberapa titik lokasi. Adapun sejumlah warga terdampak banjir sudah diungsikan ke delapan titik di Kabupaten Bantaeng.
"Menurut taksiran kerugian mencapai kurang lebih Rp25 miliar untuk 2.333 rumah yang mengalami kerusakan baik rusak berat, rusak sedang maupun rusak ringan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, dalam keterangan persnya, Sabtu (13/6/2020).
Hingga saat ini, bencana banjir tersebut dilaporkan merenggut satu korban jiwa atas nama Haerul Fatta Ampa, seorang lelaki berusia 14 tahun, diduga akibat terseret arus.
Selain itu, banjir juga menyebabkan satu jembatan sepanjang 10 meter di Kampung Kaili rusak dan tidak dapat digunakan, jalan akses lingkar selatan Kabupaten Bantaeng terputus sepanjang 40 meter di Kampung Kaili, ruas jalan Para-para dan Pandang-Pandang rusak tertimbun tanah longsor sepanjang kurang lebih 200 meter sehingga tidak dapat digunakan.
Kemudian ruas jalan Batayya 1 dan Batayya 2 terjadi patahan dan tertimbun longsor sepanjang kurang lebih 1 kilometer, Cekdam Balang Sikuyu jebol dan patah pada sayap sebelah selatan sepanjang kurang lebih 30 meter, talud jembatan nasional Sungai Panaikang rusak sepanjang 15 meter, begitu pula tanggul Sungai Balang Sikuyu sepanjang kurang lebih 500 meter di Gaergea.
Adapun akibat dari kerusakan tersebut juga membuat beberapa ruas jalan tidak dapat dilalui kendaraan dan harus dialihkan.Sementara ini masih dilaporkan adanya pemadaman listrik dan air bersih belum mengalir di beberapa tempat.
Dilaporkan pula ada kerugian kurang lebih Rp4 miliar untuk Pasar Baru, Rp2 miliar diperkirakan untuk kerugian di pertokoan sekitar jalan Mangga dan jalan Manggis, dan kerugian Rp2 miliar lainnya dari fasilitas perkantoran yang mengalami kerusakan.
Hingga sejauh ini tim BPBD Kabupaten Bantaeng telah melakukan upaya-upaya penanganan bencana bersama tim gabungan seperti TNI/Polri, Basarnas, Pemadam Kebakaran, Tagana, Brigade Siaga Bencana, PMI, Ormas, Pemerintah Daerah setempat dan relawan.
Berdasarkan laporan yang diterima hingga saat ini, sejumlah air sudah surut di beberapa titik lokasi. Adapun sejumlah warga terdampak banjir sudah diungsikan ke delapan titik di Kabupaten Bantaeng.
(tri)