Warga di Aliran Sungai Cihaur Harap-harap Cemas, Banjir Bandang Datang Lagi

Rabu, 16 Februari 2022 - 20:24 WIB
loading...
Warga di Aliran Sungai...
Aliran Sungai Cihaur di bagian hulu yang mengalami sedimentasi parah dan belum dibuatkan TPT sehingga kerap mengakibatkan terjadi banjir saat hujan deras turun. Foto/MPI/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Banjir bandang yang datang tiba-tiba akibat luapan air Sungai Cihaur di RT 04/04 Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), menyisakan kekhawatiran warga.

Bahkan mereka takut banjir kembali terjadi mengingat saat ini curah hujan sedang tinggi, apalagi kondisi Tembok Penahan Tanah (TPT) di Sungai Cihaur saat ini tidak mampu menahan debit air sungai yang deras.

Baca juga: Tanggul Sungai Cihaur Jebol, Puluhan Rumah Warga di KBB Terendam Banjir

"Warga takut banjir bandang datang lagi. Yang kemarin saja, banyak perabotan warga yang tidak bisa diselamatkan karena banjir datang dengan cepat," kata warga sekitar, Ridwan (35), Rabu (16/2/2022).

Dia mengatakan, banjir bandang setelah hujan besar yang terjadi sekitar pukul 14.30 WIB, Selasa (15/2/2022) adalah yang kedua kalinya. Penyebabnya karena debit air Sungai Cihaur meluap karena adanya pendangkalan di bagian hulu.

Sebaiknya pemerintah segera membangunkan TPT di bagian hulu dan melakukan normalisasi di sungai itu. Sebab jika tidak maka banjir bandang pasti akan terjadi lagi ketika hujan deras turun, karena TPT yang saat ini sudah tidak memadai menahan air.

"Tahun 2019 banjir seperti ini pernah terjadi, lalu dibangun TPT tahun 2020, tapi sekarang masih tetep banjir," tuturnya.

Baca juga: Tak Kalah Cantik, Kembaran Briptu Christy Berkulit Mulus dan Hidung Mancung

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), KBB, Duddy Prabowo mengatakan, banjir bandang tersebut terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi. Bencana ini lebih diakibatkan karena debit air yang tinggi dan sungai tidak mampu menampung aliran air.

"Berdasarkan data ada lebih kurang 41 rumah yang sempat terendam dan ada satu masjid. Tapi di Desa Margajaya ini memang kondisinya yang paling parah karena ada sekitar 22 rumah yang terdampak," kata Duddy saat memantau ke lokasi.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1471 seconds (0.1#10.140)