Gejala Awal Mirip COVID-19, Dinkes Palembang Ingatkan Bahaya Wabah DBD

Rabu, 16 Februari 2022 - 16:14 WIB
loading...
Gejala Awal Mirip COVID-19, Dinkes Palembang Ingatkan Bahaya Wabah DBD
Dinas Kesehatan Kota Palembang menyebutkan gejala penyakit DBD menyerupai gejala awal terserang COVID-19. Foto SINDOnews
A A A
PALEMBANG - Dinas Kesehatan Kota Palembang menyebutkan gejala penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) menyerupai gejala awal terserang COVID-19. Untuk itu, masyarakat diminta untuk berhati-hati dan waspada

Kepala Dinkes Palembang, Fenty Aprina mengatakan, saat ini Kota Palembang sedang mengalami musim pancaroba, sehingga diminta untuk mewaspadai serangan penyakit DBD yang memiliki gejala awal mirip seperti COVID-19.



"Karena ini musim pancaroba, jadi sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan ke dokter jika ada anggota keluarga sakit demam. Kasus DBD ini juga bahaya karena gejalanya mirip COVID-19," ujar Fenty Aprina, Rabu (16/2/2022).

Berdasarkan data Dinkes Palembang, kata Fenty, sejak awal tahun 2022 kasus DBD lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya pada Januari 2021. Jika tahun lalu ada 11 kasus, namun kini sudah terdeteksi 73 kasus DBD. "Memang pemerintah dan tim kesehatan sedang fokus COVID-19, namun demam berdarah tidak boleh dilupakan," terang Fenty Aprina.

Fenty menuturkan, DBD merupakan penyakit yang perlu penanganan cepat dan pencegahan tepat, terlebih pihaknya juga telah mendapat laporan dari daerah dengan kasus cukup tinggi. "Berdasarkan data yang dimiliki, pada tahun lalu di bulan yang sama kasusnya lebih tinggi di tahun 2022 ini," jelasnya.

Fenty juga mengimbau, agar masyarakat terus menjaga kebersihan lingkungan rumah, terutama menjaga kebersihan penampungan air dan bak mandi. Sebab sumber nyamuk paling banyak dari tempat penampungan air.

"Nyamuk ini senang ada di air bersih, jadi tutup dan jaga kebersihannya. Kalau tidak, bakal menjadi sarang nyamuk DBD," jelas dia.

Diungkapkan Fenty, wilayah Palembang yang menjadi langganan kasus DBD terbanyak berada di kawasan padat penduduk, seperti Sako dan Sukarami. Namun jika dibandingkan 2021 ke 2020, angka kasus DBD justru menurun.

"Awal Februari ini kasus tertinggi ada di Kecamatan Sukarami dengan 14 kasus, Sako 6 kasus, dan Ilir Barat I 1 kasus," jelasnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6229 seconds (0.1#10.140)