Bersaing dengan Kesenian Modern, Ini Upaya Seniman Batang Lestarikan Tari Lengger

Selasa, 15 Februari 2022 - 02:20 WIB
loading...
Bersaing dengan Kesenian...
Seni tari Lengger Batang ditampilkan dalam acara Nguri-uri Budaya Tradisional di gedung pertemuan Pagilaran, Desa wisata Keteleng Pagilaran, Kecamatan Blado, Batang. Foto ist
A A A
BATANG - Mempertahankan kesenian daerah di tengah banyaknya kesenian modern bukan hal yang mudah. Para seniman perlu didorong lebih kreatif dalam menampilkan ragam kesenian untuk melestarikan kesenian tradisional, termasuk tari Lengger.

Menurut anggota Komisi A DPRD Jateng H Masruhan Samsurie, kesenian tradisional seni tari sebagai warisan leluhur perlu dilestarikan, termasuk kesenian Lengger Batang harus terus diajarkan kepada kaum generasi anak muda sebagai penerus.

Dia mengatakan, seni tari tradisional seperti Lengger Batang harus dilestarikan karena seni tari ini nyaris tenggelam akibat derasnya kesenian modern yang bermunculan di kalangan anak muda.



“Budaya kesenian tradisional harus dipertahankan, meski kian digempur kesenian modern, sehingga kami berupaya ikut mendorong para seniman bisa tetap mempertahankan kesenian warisan leluhur itu,” kata Masruhan, Senin (14/2/2022).

DPRD Jateng didukung Trijaya FM Semarang mengupas Lengger Batang dalam acara Nguri-uri Budaya Tradisional di gedung pertemuan Pagilaran, Desa wisata Keteleng Pagilaran, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang.

Selain Masruhan Samsurie, Nguri-uri Budaya Tradisional itu juga menghadirkan narasumber Esti dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Batang serta pengamat seni Turno M PA.

Masruhan mengatakan, kesenian tradisional saat ini harus dibangkitkan kembali agar bisa dilestarikan, mengingat kesenian Lengger Batang pernah mendapat penggemar sangat banyak di kalangan masyarakat Batang.

Sementara itu, Esti mengatakan pihaknya juga berupaya ikut melestarikan kesenian tradisional melalui sekolah-sekolah, selain mengajarkan seni tari kreasi baru.

“Kami terus mendorong para siswa untuk terus berkreasi di bidang kesenian, termasuk seni tari, bahkan sering menggelar festival tari untuk mendorong kreativitas para siswa di bidang seni tari,” katanya.

Pengamat seni Turno menilai kalangan anak muda sekarang banyak yang tidak memahami makna kesenian tradisional, karena pementasan kesenian tradisional kini sangat langka, meski pertunjukannya masih sangat menarik.

“Sudah seharusnya berupaya mempertahankan kesenian tradisional atau melestarikannya agar tidak punah, karena kesenian tradisional merupakan budaya leluhur yang sudah ada sejak beberapa tahun silam,” ujarnya.

Sementara dalam pementasan kesenian Lengger Batang yang dimainkan para seniman dari Sasana Budaya Batang itu terlihat masih sangat menarik.
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2865 seconds (0.1#10.140)