Undangan atas Nama Kapolri ke Sejumlah Perusahaan Adalah Hoaks
loading...
A
A
A
JAKARTA - Beredar email (surel) yang mengatasnamakan Kapolri yang dikirimkan ke sejumlah perusahaan. Isinya, berupa undangan untuk memenuhi panggilan klarifikasi terkait investigasi suatu kasus.
Mendapati informasi itu, Mabes Polri melakukan penyelidikan dan memastikan bahwa surel yang mengatasnamakan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis itu adalah hoaks. Hal itu dinyatakan oleh Karo Penmas Div Humas Polri Brigjen Pol Argo Yuwono.
"Isinya undangan untuk dilakukan pemeriksaan atau investigasi yang ditambahi dengan pengacaranya. Sudah banyak beredar ke beberapa perusahaan, dan kami tegaskan email itu hoaks," ujarnya, Kamis (23/4/2020). ( Baca: Balita Berusia Empat Tahun yang Positif Corona Ternyata OTG )
Menurutnya, Polri tak pernah mengeluarkan surel yang isinya undangan klarifikasi ke perusahaan-perusahaan dengan mengatasnamakan dan tanda tangan Kapolri. Polri pun bakal menyelidiki terkait hal itu lantaran telah merugikan nama baik kepolisian.
"Diimbau pada masyarakat seandainya ada undangan klarifikasi ataupun dalam bentuk apapun atau email dan sebagainya, silakan untuk dikomunikasikan karena jika disurat panggilan (itu benar, akan ada) ada nomor telpon yang dapat dihubunginya (penyidik)," katanya.
Lihat Juga: Mutasi Polri: 11 Pejabat Polda di Berbagai Daerah Mendapat Tugas Baru, 2 di Antaranya Jadi Kapolda
Mendapati informasi itu, Mabes Polri melakukan penyelidikan dan memastikan bahwa surel yang mengatasnamakan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis itu adalah hoaks. Hal itu dinyatakan oleh Karo Penmas Div Humas Polri Brigjen Pol Argo Yuwono.
"Isinya undangan untuk dilakukan pemeriksaan atau investigasi yang ditambahi dengan pengacaranya. Sudah banyak beredar ke beberapa perusahaan, dan kami tegaskan email itu hoaks," ujarnya, Kamis (23/4/2020). ( Baca: Balita Berusia Empat Tahun yang Positif Corona Ternyata OTG )
Menurutnya, Polri tak pernah mengeluarkan surel yang isinya undangan klarifikasi ke perusahaan-perusahaan dengan mengatasnamakan dan tanda tangan Kapolri. Polri pun bakal menyelidiki terkait hal itu lantaran telah merugikan nama baik kepolisian.
"Diimbau pada masyarakat seandainya ada undangan klarifikasi ataupun dalam bentuk apapun atau email dan sebagainya, silakan untuk dikomunikasikan karena jika disurat panggilan (itu benar, akan ada) ada nomor telpon yang dapat dihubunginya (penyidik)," katanya.
Lihat Juga: Mutasi Polri: 11 Pejabat Polda di Berbagai Daerah Mendapat Tugas Baru, 2 di Antaranya Jadi Kapolda
(ihs)