Candi Mataram Kuno Era Mpu Sindok Ditemukan di Malang, Ada Topeng Wajah Manusia dari Gerabah

Kamis, 10 Februari 2022 - 17:48 WIB
loading...
Candi Mataram Kuno Era Mpu Sindok Ditemukan di Malang, Ada Topeng Wajah Manusia dari Gerabah
Ekskavasi situs Srigading, yang diduga peninggalan Mataram Kuno, era Mpu Sindok. Foto/MPI/Avirista Midaada
A A A
MALANG - Kaki candi dan topeng wajah manusia berbahan gerabah ditemukan di situs Srigading. Sejak Senin (7/2/2022) Tim arkeologi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, melakukan ekskavasi di Dusun Manggis, Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.



Dari hasil penggalian yang dilakukan pada Kamis (10/2/2022), tim arkeologi BPCB Jawa Timur, mulai menemukan bentuk kaki candi yang masih utuh. Diduga, candi dari susunan batu bata kuno tersebut, merupakan peninggalan Mataram Kuno pada era kepemimpinan Mpu Sindok, saat kerajaan tersebut berpindah dari Jawa Tengah, ke Jawa Timur.



Situs cagar budaya tersebut, berada di tengah kebun tebu dan berada sekitar 50 meter dari permukiman warga. Lokasi situs tertimbun tumpukan tanah setinggi 5 meter. Tim BPCB Jawa Timur, melakukan ekskavasi secara manual.



Ketua Tim Ekskavasi Situs Srigading, Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, ekskavasi dilakukan Senin-Sabtu (7-12/2/2022), untuk melihat apakah bangunan bersejarah ini merupakan candi atau bukan. Mengingat sebelum dilakukan ekskavasi warga sekitar sudah mengetahui adanya dugaan situs sejarah, apalagi dengan ditemukannya yoni dan tiga arca.

"Situs ini sebenarnya sudah lama diketahui masyarakat, termasuk pemerhati budaya di sekitar sini. Pada 2019 saya pernah ke sini. Saat itu ada yoni dan tiga arca. Arca perempuan dengan banyak tangan, kita identifikasi sebagai Durga; arca sapi tanpa kepala yang mungkin Nandi; dan kemudian arca membawa pentungan yang diperkirakan Dwarapala," ucap Wicaksono.

Temuan-temuan pendukung tersebut, membuat pihak BPCB Jawa Timur, merasa penting untuk membuka misteri bangunan bersejarah tersebut. Di mana dari hasil empat hari ekskavasi di area berukuran 10 x 10 meter, bangunan bersejarah ini identik dengan candi.

Candi Mataram Kuno Era Mpu Sindok Ditemukan di Malang, Ada Topeng Wajah Manusia dari Gerabah


"Kemudian dari hasil pembukaan kita, menemukan satu sudut bangunan yang diduga candi. Hal itu bisa kita identifikasi sebagai candi, karena mempunyai profil half moon, layaknya arsitektur candi. Kita bisa melihat, pada bukaan tanah, banyak sekali pecahan atau runtuhan bata, yang menandakan bahwa candi ini memiliki kaki, badan, dan atap," ungkapnya.

Namun sayangnya, Wicaksono menyebut bagian atap dan badan dari candi itu runtuh. "Bagian badan dan atap itu kemungkinan runtuh ke semua sisi dari candi. Dan hanya menyisakan bagian kaki, dan tengah yang ada yoninya itu. Kami juga menemukan satu profil relief yang menggambarkan wajah," tuturnya.

Wicaksono menambahkan, dari gaya bangunan candi dan temuan arca diidentifikasikan sebagai bangunan era Kerajaan Mataram Kuno, tepatnya di masa pemerintahan Mpu Sindok. Temuan ini juga didasarkan pada Prasasti Linggasutan, yang dikeluarkan oleh Mpu Sindok. Prasasti itu ditemukan tak jauh dari Desa Srigading, yang kini prasastinya berada di Museum Nasional dengan nomor inventaris D103.



"Tapi dari ciri-cirinya memang arca itu bergaya Mataram Kuno. Karena prasasti Lingga Sutan itu berasal dari tahun 929 masehi, atau era Mpu Sendok. Ciri-ciri khusus kita temukan di sini salah satunya bas relief. Sama seperti di Borobudur dan Prambanan gaya reliefnya," katanya.

"Kemudian ukuran batanya cukup besar. Jadi kita identifikasi ini memang berasal dari pra Majapahit. Ukuran batanya panjang 35 cm, lebar 22 cm, dan ketebalan 10-11 cm," tambahnya.

Kini pihaknya masih berusaha menelusuri kaitan keberadaan bangunan candi, dan Prasasti Linggasutan dengan permohonan dari Rakai Hujung yang menjadi penguasa daerah ini berkaitan dengan pajak di Desa Linggasutan, untuk kepentingan pemujaan bangunan suci Batara I Walandit. "Apakah bangunan suci Batara I Walandit itu merujuk pada candi yang kita temukan di Srigading ini. Ini yang masih terus kami telusuri," pungkasnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3124 seconds (0.1#10.140)