Kerugian Kebakaran Relokasi Pasar Johar Rp11 Miliar, Pemerintah Pusat Diminta Turun Tangan
loading...
A
A
A
SEMARANG - Pemerintah Pusat diminta turun tangan membantu pedagang korban kebakaran di Relokasi Pasar Johar Kota Semarang Jawa Tengah. Sebab, kerugian akibat kebakaran sangat besar yakni Rp11 miliar lebih dan melibatkan 566 pedagang.
“Kami meminta kepada pemerintah baik pusat, provinsi, maupun Kota Semarang untuk memikirkan nasib ratusan pedagang yang terkena musibah itu,” kata Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Paguyuban Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Kota Semarang, Zaenal Abidin Petir, Minggu (6/2/2022).
Baca juga: Sebelum Kecelakaan, Ganjar Pranowo Ingin Pantau Pusat Keramaian saat Libur Akhir Pekan
“Ini tidak bisa diselesaikan oleh Provinsi atau Kota, karena anggaran mencapai miliaran rupiah. Untuk itu, Pemerintah Pusat juga harus turun tangan. Kebakaran juga masuk salah satu bencana, ada undang-undang yang mengatur,” tambah dia.
Pria yang juga anggota Komisi Informasi Provinsi (KIP) Jawa Tengah itu menyatakan, banyak pedagang yang menjadi korban kebakaran beruntun. Sebab, pada 2015 Pasar Johar terbakar hingga mereka mesti direlokasi ke kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).
“Kalau memang pedagang minta direlokasi lagi ya pemerintah harus memfasilitasi, tapi yang jelas kita menghibur dulu karena pedagang sedang kena musibah yang bertubi-tubi. Dulu kebakaran di Johar, modal sudah habis banyak rumah yang mereka jual untuk nutup utang,” beber dia.
“Kemudian, ketika pindah ke kawasan MAJT awal-awalnya sangat sepi. Banyak yang tidak laku jualannya, kecuali grosir-grosir itu lumayan masih laku. Dan sekarang, setelah berjalan lagi malah kebakar. Ini musibah yang bertubi-tubi. Kasihan mereka,” tuturnya.
Baca juga: Polda Jateng Terjunkan Tim Labfor Selidiki Penyebab Kebakaran di Relokasi Pasar Johar
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, menyebut, kerugian akibat kebakaran di Relokasi Pasar Johar mencapai Rp11.143.200.000. Di antaranya, berupa kerugian bangunan Rp3.283.200.000 dan barang dagangan pedagang sebesar Rp7.860.000.000.
Tercatat, sebanyak 1.168 pedagang yang kiosnya ludes terbakar. Lapak-lapak yang terbakar berada di Blok E1 sampai E8 dan Blok F1 sampai F8. Rinciannya, di Blok E sejumlah 602 orang sedangkan Blok F sebanyak 566 pedagang.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, telah meminta Bank Jateng memberikan skema bantuan untuk pedagang yang menjadi korban kebakaran. Dia juga memastikan bila Bank Jateng telah setuju untuk membuat sejumlah skema, untuk kemudian ditentukan yang paling meringankan pedagang.
"Dalam rapat juga kami hadirkan Bank Jateng untuk bisa membuat skema yang paling meringankan pedagang, sehingga kawan-kawan bisa segera berjualan," ucapnya.
“Kami meminta kepada pemerintah baik pusat, provinsi, maupun Kota Semarang untuk memikirkan nasib ratusan pedagang yang terkena musibah itu,” kata Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Paguyuban Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Kota Semarang, Zaenal Abidin Petir, Minggu (6/2/2022).
Baca juga: Sebelum Kecelakaan, Ganjar Pranowo Ingin Pantau Pusat Keramaian saat Libur Akhir Pekan
“Ini tidak bisa diselesaikan oleh Provinsi atau Kota, karena anggaran mencapai miliaran rupiah. Untuk itu, Pemerintah Pusat juga harus turun tangan. Kebakaran juga masuk salah satu bencana, ada undang-undang yang mengatur,” tambah dia.
Pria yang juga anggota Komisi Informasi Provinsi (KIP) Jawa Tengah itu menyatakan, banyak pedagang yang menjadi korban kebakaran beruntun. Sebab, pada 2015 Pasar Johar terbakar hingga mereka mesti direlokasi ke kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).
“Kalau memang pedagang minta direlokasi lagi ya pemerintah harus memfasilitasi, tapi yang jelas kita menghibur dulu karena pedagang sedang kena musibah yang bertubi-tubi. Dulu kebakaran di Johar, modal sudah habis banyak rumah yang mereka jual untuk nutup utang,” beber dia.
“Kemudian, ketika pindah ke kawasan MAJT awal-awalnya sangat sepi. Banyak yang tidak laku jualannya, kecuali grosir-grosir itu lumayan masih laku. Dan sekarang, setelah berjalan lagi malah kebakar. Ini musibah yang bertubi-tubi. Kasihan mereka,” tuturnya.
Baca juga: Polda Jateng Terjunkan Tim Labfor Selidiki Penyebab Kebakaran di Relokasi Pasar Johar
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, menyebut, kerugian akibat kebakaran di Relokasi Pasar Johar mencapai Rp11.143.200.000. Di antaranya, berupa kerugian bangunan Rp3.283.200.000 dan barang dagangan pedagang sebesar Rp7.860.000.000.
Tercatat, sebanyak 1.168 pedagang yang kiosnya ludes terbakar. Lapak-lapak yang terbakar berada di Blok E1 sampai E8 dan Blok F1 sampai F8. Rinciannya, di Blok E sejumlah 602 orang sedangkan Blok F sebanyak 566 pedagang.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, telah meminta Bank Jateng memberikan skema bantuan untuk pedagang yang menjadi korban kebakaran. Dia juga memastikan bila Bank Jateng telah setuju untuk membuat sejumlah skema, untuk kemudian ditentukan yang paling meringankan pedagang.
"Dalam rapat juga kami hadirkan Bank Jateng untuk bisa membuat skema yang paling meringankan pedagang, sehingga kawan-kawan bisa segera berjualan," ucapnya.
(msd)