Gempa Pangandaran Kagetkan Warga Jabar, Ini Hasil Analisa BMKG
loading...
A
A
A
PANGANDARAN - Getaran gempa bumi pada Kamis (27/1/2022) mengagetkan warga di sebagian wilayah Jawa Barat. Gempa bumi yang berpusat di 130 km selatan Pangandaran tersebut, berada di kedalaman 42 km, dengan magnitudo 5,2.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno mengungkapkan, dari hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,2. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,81° LS; 108,09° BT.
Bambang mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun mendatar (oblique normal)," kata Bambang dalam keterangan yang diterima, Jumat (28/1/2022).
Sementara itu, guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Pangandaran, Cilacap dan Kebumen dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Kemudian Tasikmalaya, Banjar dan Ciamis dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). Selain itu di Garut dan Periangan dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Bambang memastikan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tegasnya.
BMKG pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang, dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa bumi .
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," papar Bambang.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno mengungkapkan, dari hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,2. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,81° LS; 108,09° BT.
Bambang mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun mendatar (oblique normal)," kata Bambang dalam keterangan yang diterima, Jumat (28/1/2022).
Sementara itu, guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Pangandaran, Cilacap dan Kebumen dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Baca Juga
Kemudian Tasikmalaya, Banjar dan Ciamis dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). Selain itu di Garut dan Periangan dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Bambang memastikan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tegasnya.
BMKG pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang, dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa bumi .
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," papar Bambang.
(eyt)