Bahaya! DBD di Surabaya Menggila, Sudah Ada Korban Meninggal Dunia

Rabu, 26 Januari 2022 - 12:28 WIB
loading...
Bahaya! DBD di Surabaya...
Kasus DBD di Kota Surabaya, Jawa Timur terus bertambah. Di wilayah RT 10 Menur, Pumpungan, Sukolilo dilaporkan 15 warga terjangkiti. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
SURABAYA - Hujan yang masih mengguyur Kota Surabaya membuat ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) terus bertambah. Di wilayah Menur Pumpungan, Sukolilo dilaporkan sejumlah warga terjangkiti.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya melakukan penyelidikan epidemiologi terkait laporan 15 anak yang terserang DBD di wilayah RW 10 Menur Pumpungan. Hasilnya ditemukan adanya 4 kasus DBD, dan hanya 1 suspek dengan gejala demam tetapi hasil laboratorium dalam kondisi normal.


"Satu pasien yang suspek ini langsung kami rujuk ke RSU Haji untuk mendapatkan pemantauan yang lebih intensif. Dia juga sudah dirawat secara intensif. Selain itu, tidak ditemukan kasus konfirmasi DBD lainnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina, Rabu (26/1/2022).

Di samping itu, terkait adanya laporan anak yang meninggal akibat DBD di wilayah itu juga telah dilakukan penelusuran, dengan hasil adanya surat keterangan surat persangkaan penyebab kematian dari RS adalah gagal sirkulasi dan MODS.

Menurut Nanik, hasil konfirmasi lanjutan terhadap kasus tersebut memang didapatkan pasien terkonfirmasi positif DBD berdasarkan hasil laboratorium pada 24 Januari 2022.

"Sebelumnya di tanggal 22 Januari 2022 juga telah dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil normal. Namun, ternyata perubahan kondisi klinis pasien cepat berubah," ujarnya.


Oleh karena itu, mengingat cepatnya perubahan kondisi klinis pasien Demam Berdarah Dengue, maka diharapkan masyarakat segera melakukan pemeriksaan laboratorium rutin terhadap kasus demam lebih dari 3 hari.

Pemeriksaan dilakukan apabila ada gejala yang mengarah ke infeksi dengue seperti nyeri kepala, mual, nyeri otot, nyeri di belakang bola mata dan adanya bercak kemerahan di kulit.



"Nah, apabila sudah didiagnosa positif DBD, maka segera melaporkan ke puskesmas terdekat atau ke kelurahan atau kecamatan untuk segera dilakukan penyelidikan epidemiologi," tandasnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2294 seconds (0.1#10.140)