Penampakan Video Pembunuhan Sadis yang Korbannya Tewas dengan Pisau Menancap di Punggung
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Pembunuhan sadis yang korbannya tewas bersimbah darah di tengah jalan perkampungan padat penduduk, dengan pisau masih menancap di punggungnya, menggemparkan warga Kelurahan Kuto Batu, Kecamatan Ilir Timur Tiga, Kota Palembang.
Aksi pembunuhan sadis yang terjadi pada Minggu (23/1/2022) sore tersebut, terekam kamera ponsel warga. Rekaman video tersebut, juga telah disita Polsek Ilir Timur Dua, untuk kepentingan penyelidikan.
Dalam rekaman video tersebut, terlihat seorang bertubuh tegap, berambut panjang, mengenakan topi putih, serta kaos dan celana hitam nampak kalap sambil memegang sebilah belati. Diduga pria yang lengannya penuh tato itu, merupakan pelaku pembunuhan.
Selain itu, juga nampak seorang wanita mengenakan baju merah mencoba menahan pria bertubuh tegap itu, namun justru didamprat oleh pria tersebut. Di sekitar TKP nampak dua warga nampak berdiri, dan hanya melihat kejadian tersebut, tanpa memberikan pertolongan terhadap korban yang nampak meringkuk di jalan dengan kondisi bersimbah darah.
Dari keterangan petugas kepolisian, diketahui pria bertubuh tegap yang memegang sebilah belati tersebut, merupakan residivis kasus pembunuhan bernama Dani (30) warga Kelurahan Kuto Batu. Video tersebut juga beredar luas di media sosial, sehingga menjadi viral.
Kanit Reskrim Polsek Ilir Timur Dua, AKP Firmansyah menjelaskan, bahwa memang benar video yang viral tersebut adalah pelaku pembunuhan. "Dalam video terlihat pelaku masih memegang pisau yang digunakannya membunuh korban," tuturnya.
Dari hasil rekaman ponsel warga ini, semakin memperkuat barang bukti kepolisian dalam mengungkap kasus pembunuhan tersebut. Polisi masih memburu pelaku pembunuhan yang kabur usai menghabisi nyawa korban.
Korban tewas diketahui bernama Abdul Hafis (34) warga Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako, Kota Palembang. Korban merupakan teman pelaku. Dari hasil pemeriksaan, korban tewas dengan tiga luka tusuk senjata tajam di bagian dada kiri, ulu hati, dan rusuk kanan.
Pembunuhan sadis ini diduga terkait kasus perjudian. Firmansyah mengimbau pelaku segera menyerahkan diri, karena identitasnya sudah diketahui polisi. Masyarakat juga diimbau untuk memberikan informasi terkait keberadaan pelaku.
Aksi pembunuhan sadis yang terjadi pada Minggu (23/1/2022) sore tersebut, terekam kamera ponsel warga. Rekaman video tersebut, juga telah disita Polsek Ilir Timur Dua, untuk kepentingan penyelidikan.
Dalam rekaman video tersebut, terlihat seorang bertubuh tegap, berambut panjang, mengenakan topi putih, serta kaos dan celana hitam nampak kalap sambil memegang sebilah belati. Diduga pria yang lengannya penuh tato itu, merupakan pelaku pembunuhan.
Selain itu, juga nampak seorang wanita mengenakan baju merah mencoba menahan pria bertubuh tegap itu, namun justru didamprat oleh pria tersebut. Di sekitar TKP nampak dua warga nampak berdiri, dan hanya melihat kejadian tersebut, tanpa memberikan pertolongan terhadap korban yang nampak meringkuk di jalan dengan kondisi bersimbah darah.
Dari keterangan petugas kepolisian, diketahui pria bertubuh tegap yang memegang sebilah belati tersebut, merupakan residivis kasus pembunuhan bernama Dani (30) warga Kelurahan Kuto Batu. Video tersebut juga beredar luas di media sosial, sehingga menjadi viral.
Kanit Reskrim Polsek Ilir Timur Dua, AKP Firmansyah menjelaskan, bahwa memang benar video yang viral tersebut adalah pelaku pembunuhan. "Dalam video terlihat pelaku masih memegang pisau yang digunakannya membunuh korban," tuturnya.
Dari hasil rekaman ponsel warga ini, semakin memperkuat barang bukti kepolisian dalam mengungkap kasus pembunuhan tersebut. Polisi masih memburu pelaku pembunuhan yang kabur usai menghabisi nyawa korban.
Korban tewas diketahui bernama Abdul Hafis (34) warga Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako, Kota Palembang. Korban merupakan teman pelaku. Dari hasil pemeriksaan, korban tewas dengan tiga luka tusuk senjata tajam di bagian dada kiri, ulu hati, dan rusuk kanan.
Pembunuhan sadis ini diduga terkait kasus perjudian. Firmansyah mengimbau pelaku segera menyerahkan diri, karena identitasnya sudah diketahui polisi. Masyarakat juga diimbau untuk memberikan informasi terkait keberadaan pelaku.
(eyt)