Kasus COVID-19 Naik, Pemda KBB Buka Opsi WFH untuk ASN
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) bakal kembali menerapkan skema Work From Home (WFH) untuk sebagian ASN di lingkungan Pemda KBB.
Hal tersebut sebagai langkah antisipasi pencegahan melonjaknya kasus COVID-19 yang saat ini kembali ada kenaikan kasus di KBB.
"Bisa kembali menerapkan skema WFH dan itu bakal diterapkan oleh semua daerah di Jawa Barat mengikuti arahan Pemprov Jabar," kata Sekretaris Daerah (Sekda), KBB, Asep Sodikin, Selasa (25/1/2022).
Baca juga: Memilukan! 11 Jenazah Ditemukan Terpanggang dalam Satu Ruangan Karaoke Diskotek Double O
Asep mengatakan, kebijakan WFH juga dilakukan melihat tren kasus COVID-19 meningkat. Agar nantinya tidak ada penumpukan pegawai di lingkungan kantor seperti yang sebelumnya diterapkan pada saat PPKM darurat.
Mengacu pada hasil rapat yang dilakukan pada pekan lalu, lanjut dia, pemerintah provinsi memprediksi lonjakan kasus COVID-19 di Jawa Barat bakal mencapai puncaknya di bulan Juni jika tidak segera diintervensi dari sekarang.
"Prediksinya seperti itu, jika dari sekarang tidak diantisipasi di bulan Maret bisa terus naik sampai Juni," kata dia.
Menurutnya tidak hanya WFH untuk ASN di lingkungan Pemda KBB, masyarakat juga diminta tidak terlena dengan melandainya kasus COVID-19 dalam beberapa bulan belakangan. Sebab diizinkannya aktivitas di luar ruangan juga dengan syarat prokes tetap harus diterapkan.
"Kami ingin pemulihan ekonomi berjalan tapi prokes juga diterapkan, sehingga kasus tidak naik lagi," pungkasnya.
Hal tersebut sebagai langkah antisipasi pencegahan melonjaknya kasus COVID-19 yang saat ini kembali ada kenaikan kasus di KBB.
"Bisa kembali menerapkan skema WFH dan itu bakal diterapkan oleh semua daerah di Jawa Barat mengikuti arahan Pemprov Jabar," kata Sekretaris Daerah (Sekda), KBB, Asep Sodikin, Selasa (25/1/2022).
Baca juga: Memilukan! 11 Jenazah Ditemukan Terpanggang dalam Satu Ruangan Karaoke Diskotek Double O
Asep mengatakan, kebijakan WFH juga dilakukan melihat tren kasus COVID-19 meningkat. Agar nantinya tidak ada penumpukan pegawai di lingkungan kantor seperti yang sebelumnya diterapkan pada saat PPKM darurat.
Mengacu pada hasil rapat yang dilakukan pada pekan lalu, lanjut dia, pemerintah provinsi memprediksi lonjakan kasus COVID-19 di Jawa Barat bakal mencapai puncaknya di bulan Juni jika tidak segera diintervensi dari sekarang.
"Prediksinya seperti itu, jika dari sekarang tidak diantisipasi di bulan Maret bisa terus naik sampai Juni," kata dia.
Menurutnya tidak hanya WFH untuk ASN di lingkungan Pemda KBB, masyarakat juga diminta tidak terlena dengan melandainya kasus COVID-19 dalam beberapa bulan belakangan. Sebab diizinkannya aktivitas di luar ruangan juga dengan syarat prokes tetap harus diterapkan.
"Kami ingin pemulihan ekonomi berjalan tapi prokes juga diterapkan, sehingga kasus tidak naik lagi," pungkasnya.
(msd)