Derita Balita Tak Miliki Lubang Anus, 2 Tahun Harus Merasakan Sakit Saat Buang Air Besar

Selasa, 18 Januari 2022 - 08:34 WIB
loading...
Derita Balita Tak Miliki...
Danu, balita yang lahir dengan kelainan atresia ani atau tak memiliki lubang anus harus menunggu dua tahun untuk dioperasi.Foto/Yoyok Agusta
A A A
SIDOARJO - Seorang balita asal Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur mempunyai kelainan bawaan atresia ani atau kelainan tak memiliki lubang anus . Tindakan medis sementara dengan membuat pembuangan melalui perut. Hingga kini belum ada operasi pembuatan anus.

Bahkan sejak lahir hingga kini, pihak keluarga sudah menunggu dua tahun untuk melakukan operasi pembuatan anus di RSUD dr Soetomo, Surabaya.

Baca juga: Partai Demokrat Jawa Timur Gelar Musda, Adu Kuat Emil Dardak - Bayu Airlangga

Balita kurang beruntung itu bernama Danu, anak pasangan Hafid Nurussoba dengan Nurul Hidayat, warga Ketegan, Tanggulangin, Sidoarjo. Bocah dua tahun itu nampak selalu ceria. Namun di balik senyum cerianya, dua menyimpan rasa sakit setiap kali buang air besar.

"Sejak lahir, anak saya, Danu ini sudah mengidap kelainan atresia atau tidak memiliki lubang anus," ujar ibu Danu, Nurul Hidayah.

Menurut Nurul, anaknya yang lahir Oktober 2019 ini terpaksa menunda proses pembuatan lubang anus karena saat itu sedang pandemi COVID-19. "Sejak saat itu hanya menjalani pemeriksaan rutin tiga kali seminggu di dua rumah sakit di Sidoarjo," tambahnya.

Tak hanya itu, selain menunggu nomor antrean yang panjang, untuk membawa Danu ke meja operasi juga terkendala ekonomi. Karena kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan, membuat keluarga ini mengurungkan niat melanjutkan proses operasi di RSUD dr Soetomo.



Pihak rumah sakit sebenarnya menjanjikan operasi ketika Danu umur enam bulan. Sayangnya, hingga saat ini rumah sakit belum memberikan kesempatan bagi Danu untuk operasi dengan alasan banyak pasien serupa yang harus dioperasi.

Menanggapi kasus ini, Pemkab Sidoarjo berjanji akan memfasilitasinya. Wakil Bupati Subandi bahkan telah mendatangi di rumahnya. "Kita akan tindak lanjuti ini. Dinas sosial dan BPJS Kesehatan diminta untuk secepatnya melakukan pendataan agar proses operasi segera terlaksana," kata Subandi.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5169 seconds (0.1#10.140)