Pengungsi Afganistan Geruduk Kantor IOM Pekanbaru Bawa Peti Mati
loading...
A
A
A
PEKANBARU - Ratusan pengungsi Afganistan menggelar aksi demontrasi, di Kantor International Organization for Migration (IOM) perwakilan Pekanbaru, Riau, Jalan HR Subrantas.
Demo ini sebagai buntut meninggalnya rekan mereka, Sayid Nader Balkhi (41), karena gantung diri. Aksi demontrasi yang dilakukan para imigran siang hari, dan mendapatkan pengawalan dari Polri.
Dalam aksinya, mereka membawa peti mati. Mereka juga membawa spanduk bertuliskan protes atas lambannya proses pengiriman imigran di bawah naungan UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees/PBB) ke negara ke tiga.
Lambannya pengiriman para pengungsi ke negara ketiga ini, kata demonstran, yang membuat rekan mereka Sayid Nader Balkhi bunuh diri karena depresi. Untuk itu mereka menuntut agar IOM/UNHCR bertanggung jawab.
"Kita minta pertanggungjawaban UNHCR IOM itu atas meninggalkan rekan kita itu," kata Ali Gohari, salah satu juru bicara pendemo, Senin (17/1/2022).
Rekan-rekan Sayid Nader Balkhi mengaku sangat prihatin dengan kejadian bunuh diri itu. Ali mengatakan, bahwa Sayid Nader Balkhi diduga depresi, karena sudah lama tidak ada kejelasan kapan keberangkatan ke negara tujuan.
"Teman kita yang bunuh diri itu punya lima anak. Dia sudah tiga tahun ini makan obat dokter pisikolog. Dia kemungkinan deperasi dengan keadaan ini. Kami semua selama ini berjuang bersama-sama," sambungnya.
Dilanjutkan dia, pihaknya berdemo agar ada kejelasan nasib. Mereka, diakuinya sudah ada di sana lebih dari 3 sampai 10 tahun. Namun tidak ada, kejelasan pemberangkatan. Mereka juga sempat aksi jahit mulut, tapi tidak ada kejelasan.
Seperti diketahui, Sayid Nader Balkhi ditemukan gantung diri, pada 15 Januari 2022, pukul 20.40 WIB, di tempat pengusian mereka Wisma Indah Sari, Jalan Putri Indah, Nomor 08, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru.
Sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa suami dari Nasibah Musawi itu tidak tertolong.
Demo ini sebagai buntut meninggalnya rekan mereka, Sayid Nader Balkhi (41), karena gantung diri. Aksi demontrasi yang dilakukan para imigran siang hari, dan mendapatkan pengawalan dari Polri.
Dalam aksinya, mereka membawa peti mati. Mereka juga membawa spanduk bertuliskan protes atas lambannya proses pengiriman imigran di bawah naungan UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees/PBB) ke negara ke tiga.
Lambannya pengiriman para pengungsi ke negara ketiga ini, kata demonstran, yang membuat rekan mereka Sayid Nader Balkhi bunuh diri karena depresi. Untuk itu mereka menuntut agar IOM/UNHCR bertanggung jawab.
"Kita minta pertanggungjawaban UNHCR IOM itu atas meninggalkan rekan kita itu," kata Ali Gohari, salah satu juru bicara pendemo, Senin (17/1/2022).
Rekan-rekan Sayid Nader Balkhi mengaku sangat prihatin dengan kejadian bunuh diri itu. Ali mengatakan, bahwa Sayid Nader Balkhi diduga depresi, karena sudah lama tidak ada kejelasan kapan keberangkatan ke negara tujuan.
"Teman kita yang bunuh diri itu punya lima anak. Dia sudah tiga tahun ini makan obat dokter pisikolog. Dia kemungkinan deperasi dengan keadaan ini. Kami semua selama ini berjuang bersama-sama," sambungnya.
Dilanjutkan dia, pihaknya berdemo agar ada kejelasan nasib. Mereka, diakuinya sudah ada di sana lebih dari 3 sampai 10 tahun. Namun tidak ada, kejelasan pemberangkatan. Mereka juga sempat aksi jahit mulut, tapi tidak ada kejelasan.
Seperti diketahui, Sayid Nader Balkhi ditemukan gantung diri, pada 15 Januari 2022, pukul 20.40 WIB, di tempat pengusian mereka Wisma Indah Sari, Jalan Putri Indah, Nomor 08, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru.
Sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa suami dari Nasibah Musawi itu tidak tertolong.
(hsk)