Khofifah Minta Kepala Daerah Tak Menutup-nutupi Bila Ada Kasus COVID-19 Omicron

Minggu, 16 Januari 2022 - 20:40 WIB
loading...
Khofifah Minta Kepala Daerah Tak Menutup-nutupi Bila Ada Kasus COVID-19 Omicron
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, saat memimpin rapat koordinasi penanganan Covid-19 Omicron di Kantor Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, pada Minggu sore (16/1/2022). Foto: MPI/Avirista Midada
A A A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta kepala daerah untuk tidak menutup-nutupi bila ada varian COVID-19 Omicron di daerahnya.

Sebab nantinya bila terdeteksi, maka akan dilakukan langkah protektif dan pencegahan. Namun Khofifah juga meminta seluruh pihak tidak terlalu melebih-lebihkan dan membuat seolah-olah situasi begitu gawat, akibat masuknya COVID-19 Omicron di Jawa Timur.



"Apa yang sebetulnya tidak gawat, jangan digawat-gawatkan. Tapi kalau ada kasus terjadi jangan ditutup-tutupi. Tapi, jangan kemudian mengesankan ini sebuah yang gawat, seram, saya rasa tidak begitu posisinya. Tapi harus dengan kewaspadaan yang sistemik, programatik, harus kita lakukan. Jadi posisi varian omicron ini kita sebetulnya sudah melakukan antisipasi mulai November lalu," ucap Khofifah Indar, saat memimpin rapat koordinasi penanganan Covid-19 Omicron di Kantor Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, pada Minggu sore (16/1/2022).



Oleh karena itu, mantan menteri sosial ini meminta seluruh kepala daerah di Jawa Timur tak hanya daerah-daerah yang sudah terdeteksi Omicron saja untuk bersiaga.

"Ini bagian yang harus kita lakukan, kewaspadaan dengan berbagai perencanaan strategis. Satu bahwa isoter tetap harus dihidupkan dengan berbagai perangkat. Kalau dulu ada relawan di isoter, nakes di isoter, bahkan kalau ada oksigen konsentrator tetap semua disiagakan," kata dia.



Karena itu, Khofifah menekankan pentingnya percepatan vaksinasi COVID-19 di Jawa Timur demi mencegah penyebaran varian Omicron.

Berkaca pada tingginya kasus COVID-19 di bulan Mei - Juli 2021 lalu, proses vaksinasi belum sepenuhnya berjalan masif yang membuat ketahanan kesehatan masyarakat juga belum terbentuk.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3178 seconds (0.1#10.140)