Sembilan Daerah di Provinsi Sulsel Diimbau Waspada Cuaca Buruk
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini di sejumlah wilayah di Indonesia. Ada peluang curah hujan dasarian atau sepuluh hari bertutur-turut.
Dalam peringatan dini yang dikeluarkan Kedeputian Bidang Klimatologi BMKG, di Sulawesi Selatan (Sulsel) ada sembilan daerah yang akan terdampak. Delapan di antaranya berstatus waspada dan satu berstatus siaga .
Ke delapan daerah yang berpotensi terdampak curah hujan dasarian di Sulsel dengan status waspada di antaranya Barru, Gowa, Makassar, Luwu, Luwu Timur, Maros, Sinjai, dan Takalar. Sementara yang berstatus siaga adalah Kabupaten Pangkep.
Dalam peringatan ini, curah hujan tinggi dapat diikuti dengan meningkatnya potensi longsor pada daerah berlereng, potensi kejadian banjir pada kawasan perumahan maupun lahan pertanian/perkebunan, dan potensi rusaknya tanaman pertanian/perkebunan.
Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Sitti Nurhayati Hamzah mengatakan, dalam peringatan dini yang dikeluarkan Kedeputian Bidang Klimatologi BMKG prakiraan probobilitas curah hujan dasarian lebih dari 150 mm/dasarian dengan peluang di atas 70 persen.
“Prakiraan probabilitas curah hujan dasarian lebih dari 200 mm/dasarian dengan peluang di atas 70 persen,” sebutnya saat dikonfirmasi SINDO, Jumat (14/1/2022).
Nurhayati menjelaskan, dalam beberapa hari ke depan umumnya memang akan ada peningkatan curah hujan di wilayah utara dan barat Sulsel. Termasuk di Kota Makassar.
“Untuk potensi bencananya masih kami pantau, jika ada potensi yang signifikan kami akan mengeluarkan press release,” bebernya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar sudah lebih dahulu menyikapi peringatan dini tersebut. Bahkan BPBD sudah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat terkait curah hujan dasarian.
“Kami sudah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk waspada, utamanya di titik rawan,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin.
Hendra menyampaikan juga telah mengerahkan personel untuk semakin aktif berpatroli secara berkala. Peralatan juga telah disiapkan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
“Untuk itu, diimbau kepada masyarakat agar waspada potensi curah hujan dengan intensitas tinggi yang dapat berdampak munculnya genangan dan banjir,” kata dia.
Dalam peringatan dini yang dikeluarkan Kedeputian Bidang Klimatologi BMKG, di Sulawesi Selatan (Sulsel) ada sembilan daerah yang akan terdampak. Delapan di antaranya berstatus waspada dan satu berstatus siaga .
Ke delapan daerah yang berpotensi terdampak curah hujan dasarian di Sulsel dengan status waspada di antaranya Barru, Gowa, Makassar, Luwu, Luwu Timur, Maros, Sinjai, dan Takalar. Sementara yang berstatus siaga adalah Kabupaten Pangkep.
Dalam peringatan ini, curah hujan tinggi dapat diikuti dengan meningkatnya potensi longsor pada daerah berlereng, potensi kejadian banjir pada kawasan perumahan maupun lahan pertanian/perkebunan, dan potensi rusaknya tanaman pertanian/perkebunan.
Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Sitti Nurhayati Hamzah mengatakan, dalam peringatan dini yang dikeluarkan Kedeputian Bidang Klimatologi BMKG prakiraan probobilitas curah hujan dasarian lebih dari 150 mm/dasarian dengan peluang di atas 70 persen.
“Prakiraan probabilitas curah hujan dasarian lebih dari 200 mm/dasarian dengan peluang di atas 70 persen,” sebutnya saat dikonfirmasi SINDO, Jumat (14/1/2022).
Nurhayati menjelaskan, dalam beberapa hari ke depan umumnya memang akan ada peningkatan curah hujan di wilayah utara dan barat Sulsel. Termasuk di Kota Makassar.
“Untuk potensi bencananya masih kami pantau, jika ada potensi yang signifikan kami akan mengeluarkan press release,” bebernya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar sudah lebih dahulu menyikapi peringatan dini tersebut. Bahkan BPBD sudah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat terkait curah hujan dasarian.
“Kami sudah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk waspada, utamanya di titik rawan,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin.
Hendra menyampaikan juga telah mengerahkan personel untuk semakin aktif berpatroli secara berkala. Peralatan juga telah disiapkan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
“Untuk itu, diimbau kepada masyarakat agar waspada potensi curah hujan dengan intensitas tinggi yang dapat berdampak munculnya genangan dan banjir,” kata dia.
(agn)