100 Wartawan di Solo dan Sukoharjo Jalani Rapid Test Covid-19

Kamis, 23 April 2020 - 16:20 WIB
loading...
100 Wartawan di Solo dan Sukoharjo Jalani Rapid Test Covid-19
Kegiatan rapid test terhadap wartawan di Solo dan Sukoharjo yang digelar anggota DPR RI Eva Yuliana dengan menggandeng Dokkes Polres Sukoharjo di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Muayyad, Windan, Makamhaji, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (23/4/2020). Foto/SINDOne
A A A
SOLO - Sekitar 100 wartawan di Sukoharjo dan Kota Solo menjalani rapid test (tes cepat) corona (Covid-19) yang diselenggarakan anggota DPR RI Eva Yuliana, Kamis (23/4/2020). Rapid test yang digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Muayyad, Windan, Makamhaji, Kabupaten Sukoharjo, menggandeng Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polres Sukoharjo.

Wartawan menjadi sasaran tes cepat Covid-19 karena mereka terjun ke lapangan mencari berita dan bertemu dengan banyak narasumber dari berbagai kalangan. "Saya memprioritaskan rekan-rekan media karena ingin memastikan kondisi kesehatan mereka," kata Eva Yuliana di sela rapid tes.

Jika kondisinya sehat, kata Eva, maka pemberitaan yang disampaikan ke publik juga bagus, objektif dan informatif. Dengan demikian, ketenangan di Soloraya tetap terjaga, dan masyarakat tenang, sehingga dampaknya imunitas tubuh menjadi lebih baik.

Eva menjamin hasil tes bersifat rahasia, dan hak pasien yang boleh mengetahui. "Kalau pasien memberitahu kepada publik, itu haknya dia," katanya.

Eva menegaskan bahwa alat rapid test produk China tersebut, dibeli murni swadaya pribadi sebagai anggota dewan dan tidak menggunakan anggaran pemerintah. Sedangkan tingkat akurasinya sekitar 90%, dan jika menunjukkan positif Covid-19, maka tim medis akan memberikan tindak lanjut kepada pasien.

Selain wartawan dari berbagai media massa, sejumlah santri dari Ponpes Al Muayyad juga mengikuti rapid test.

Tim Medis Dokkes Polres Sukoharjo, Efika Agustina mengemukakan, hasil rapid test bisa langsung muncul. Namun agar lebih akurat, harus menunggu sekitar 5-10 menit. "Kalau negatif muncul garis satu, kalau muncul garis dua atau tiga, maka akan kami edukasi ke pasien untuk langkah selanjutnya," kata Efika Agustina.

Pasien yang bersangkutan akan direkomendasikan tes lebih lanjut, konsultasi ke dokter spesialis untuk pemeriksaan rotgen paru-paru.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0890 seconds (0.1#10.140)