Parpol Pengusung Tolak Kompromi Golkar Soal Wabup Lutim
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Partai pengusung lain tak mau mendengarkan kompromi Golkar. Mereka tetap mengusulkan nama untuk bersaing sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Luwu Timur (Lutim).
Hanura dan PAN misalnya. Dua partai ini meminta untuk bersaing secara sehat dan terbuka, siapa kader yang akan menjadi pendamping Budiman.
Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik dan Media DPC Hanura Lutim, Alfian Alwi secara terang-terangan menolak kompromi Golkar. Dia bilang, semua parpol pengusung punya hak untuk menyodorkan nama Cawabup.
“Tidak bisa. Ini adalah kemenangan kita bersama sebagai partai pengusung Budiman-Husler. Jadi semua partai punya hak yang sama untuk mengusulkan kader,” kata Alfian.
Alfian bilang, saat ini bukan lagi mengukur siapa kursi yang paling banyak saat mengusung di pasangan Husler-Budiman. Bukan juga soal siapa kader partai yang meninggalkan posisinya.
“Tapi kan ini ada aturannya dan diatur di undang-udang. Jadi tak ada larangan bagi partai pengusung untuk mengusulkan nama sebagai Cawabup,” ujarnya.
Hanura saat ini sudah mantap menjagokan Rully Heriawan sebagai Cawabup Lutim. Sekretaris DPC Lutim itu bahkan sudah mengantongi rekomendasi dari DPP.
Menurut Alfian, semua parpol pengusung sebaiknya mengusulkan nama saja. Ada delapan partai yakni Golkar, Hanura, PKB, Gerindra, PDIP, PKS, PAN dan PBB.
“Sebanyak delapan partai ini, mengusulkan saja masing-masing satu nama ke paniti. Agar terjadi demokrasi. Soal siapa yang akan terpilih, nanti dilakukan musyawarah dan mufakat,” jelas Alfian.
Hanura dan PAN misalnya. Dua partai ini meminta untuk bersaing secara sehat dan terbuka, siapa kader yang akan menjadi pendamping Budiman.
Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik dan Media DPC Hanura Lutim, Alfian Alwi secara terang-terangan menolak kompromi Golkar. Dia bilang, semua parpol pengusung punya hak untuk menyodorkan nama Cawabup.
“Tidak bisa. Ini adalah kemenangan kita bersama sebagai partai pengusung Budiman-Husler. Jadi semua partai punya hak yang sama untuk mengusulkan kader,” kata Alfian.
Alfian bilang, saat ini bukan lagi mengukur siapa kursi yang paling banyak saat mengusung di pasangan Husler-Budiman. Bukan juga soal siapa kader partai yang meninggalkan posisinya.
“Tapi kan ini ada aturannya dan diatur di undang-udang. Jadi tak ada larangan bagi partai pengusung untuk mengusulkan nama sebagai Cawabup,” ujarnya.
Hanura saat ini sudah mantap menjagokan Rully Heriawan sebagai Cawabup Lutim. Sekretaris DPC Lutim itu bahkan sudah mengantongi rekomendasi dari DPP.
Menurut Alfian, semua parpol pengusung sebaiknya mengusulkan nama saja. Ada delapan partai yakni Golkar, Hanura, PKB, Gerindra, PDIP, PKS, PAN dan PBB.
“Sebanyak delapan partai ini, mengusulkan saja masing-masing satu nama ke paniti. Agar terjadi demokrasi. Soal siapa yang akan terpilih, nanti dilakukan musyawarah dan mufakat,” jelas Alfian.