Diduga Akibat Gas Bocor, Rumah Makan Legendaris di Kota Sukabumi Ludes Terbakar

Senin, 10 Januari 2022 - 01:38 WIB
loading...
Diduga Akibat Gas Bocor,...
Rumah makan legendaris Athiam yang berada di Jalan RE Martadinata No 17, Kelurahan Gunungparang, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, terbakar hebat. Foto/MPI/Dharmawan Hadi
A A A
SUKABUMI - Kebakaran hebat menggemparkan warga Kelurahan Gunungparang, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Jabar, Sabtu (9/1/2022) malam, sekitar pukul 22.25 WIB.



Bagian dapur dan bangunan lantai dua rumah makan legendaris Athiam yang berada di Jalan RE Martadinata No 17, hangus dilalap api. Warga yang melihat kejadian tersebut lalu melaporkannya ke kantor pemadam kebakaran Kota Sukabumi.



Pemilik rumah makan, Ferry mengaku tidak tahu awal terjadinya kebakaran, ia yang berada di rumahnya, mendapat laporan dari pegawainya lalu bergegas menuju rumah makan dan setiba di lokasi kejadian api sudah membesar membakar isi rumah makan. "Karyawan saya yang tinggal di sini (rumah makan) yang beritahukan kejadian kebakaran, awal kebakaran dan lain-lainnya saya belum tahu," ujar Ferry.



Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Sukabumi, Sudrajat mengatakan, bahwa pihaknya menerima laporan warga pada pukul 22.25 WIB dan sampai di tujuan 22.27 WIB.

"Pada pukul 23.30 api berhasil dipadamkan dengan menerjunkan enam kendaraan pemadam kebakaran. Tidak ada korban jiwa dan luka dalam peristiwa ini, nilai kerugian berkisar Rp30 juta, dan aset yang terselamatkan senilai Rp2,970 milyar," ujar Sudrajat.



Sudrajat menambahkan, bahwa dugaan awal terjadi kebakaran akibat dari percikan api menyambar kebocoran selang gas elpiji sehingga api lebih cepat membesar. "Kemungkinan jika dari korsleting listrik, semua aliran listrik untuk lampu dan alat listrik lainnya mati, maka diduga api berasal dari sekitaran kompor," ujarnya.

Lebih lanjut Sudrajat mengatakan bahwa pemadaman api mengharuskan mobil pemadam kebakaran harus pulang pergi mengambil air dikarenakan api yang cepat membesar. "Selain itu bangunan yang terhalang tembok juga menjadi faktor penghambat dalam pemadaman," pungkasnya.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2080 seconds (0.1#10.140)