LPG Non Subsidi Naik, Waspadai Eksodus Penggunaan ke LPG 3 Kg
loading...
A
A
A
CIMAHI - Imbas kenaikan LPG non subsidi yang terjadi mulai akhir tahun 2021 lalu dikhawatirkan terjadi peralihan penggunaan masyarakat besar-besaran ke gas 3 kilogram (kg).
Terkait hal tersebut, pihak Pertamina wilayah Cimahi melakukan pengawasan karena dikhawatirkan terjadi aksi borong gas 3 kg atau penimbunan di agen yang ingin meraih untung besar.
"Kami melakukan pengawasan untuk menghindari praktik penyimpangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya," kata Sales Branch Manager Rayon I Bandung PT Pertamina, Warih Wibowo saat dikonfirmasi, Kamis (6/1/2022).
Pihaknya tidak menampik jika potensi kelangkaan gas 3 kg bisa terjadi dengan beralihnya konsumen gas non subsidi ke gas subsidi 3 kg yang sebenarnya diperuntukkan bagi masyarakat ekonomi kurang mampu.
Konsumem diminta tidak perlu resah dengan kabar kenaikan harga jual LPG mengingat yang mengalami kenaikan yakni harga jual LPG non subsidi karena menyesuaikan dengan kondisi pasar. Sementara untuk LPG PSO harganya tidak berubah.
"Bila masyarakat melihat ada aksi penimbunan atau kenaikan harga LPG subsidi, laporkan ke call center kami di nomor 135. Sebab yang naik hanya LPG non subsidi," sebutnya.
Dirinya mengimbau kepada agen dan penjual eceran gas LPG 3 kg tidak turut menaikkan harga jual. Sebab itu bakal merugikan konsumen yang kebanyakan rumah tangga menengah ke bawah. Ke mitra agen dan pangkalan juga sudah diingatkan agar menjual LPG 3 kg sesuai ketentuan.
"Kalau stok LPG 3 kg atau yang nonsubsidi tetap aman. Atau kalau ada daerah yang kekurangan bisa menginformasikan agar bisa ditindaklanjuti untuk dilakukan pengiriman," pungkasnya.
Terkait hal tersebut, pihak Pertamina wilayah Cimahi melakukan pengawasan karena dikhawatirkan terjadi aksi borong gas 3 kg atau penimbunan di agen yang ingin meraih untung besar.
"Kami melakukan pengawasan untuk menghindari praktik penyimpangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya," kata Sales Branch Manager Rayon I Bandung PT Pertamina, Warih Wibowo saat dikonfirmasi, Kamis (6/1/2022).
Pihaknya tidak menampik jika potensi kelangkaan gas 3 kg bisa terjadi dengan beralihnya konsumen gas non subsidi ke gas subsidi 3 kg yang sebenarnya diperuntukkan bagi masyarakat ekonomi kurang mampu.
Konsumem diminta tidak perlu resah dengan kabar kenaikan harga jual LPG mengingat yang mengalami kenaikan yakni harga jual LPG non subsidi karena menyesuaikan dengan kondisi pasar. Sementara untuk LPG PSO harganya tidak berubah.
"Bila masyarakat melihat ada aksi penimbunan atau kenaikan harga LPG subsidi, laporkan ke call center kami di nomor 135. Sebab yang naik hanya LPG non subsidi," sebutnya.
Dirinya mengimbau kepada agen dan penjual eceran gas LPG 3 kg tidak turut menaikkan harga jual. Sebab itu bakal merugikan konsumen yang kebanyakan rumah tangga menengah ke bawah. Ke mitra agen dan pangkalan juga sudah diingatkan agar menjual LPG 3 kg sesuai ketentuan.
"Kalau stok LPG 3 kg atau yang nonsubsidi tetap aman. Atau kalau ada daerah yang kekurangan bisa menginformasikan agar bisa ditindaklanjuti untuk dilakukan pengiriman," pungkasnya.
(don)