Gempar! Genangan Banjir di Aceh Utara Mendadak Berubah Jadi Merah Darah
loading...
A
A
A
ACEH UTARA - Warga Aceh Utara digemparkan dengan genangan banjir mendadak berubah warna menjadi merah darah di Desa Ranto, Kecamatan Lhoksukon, Sabtu (1/1/2021).
Masyarakat yang melintas berhenti menyaksikkan fenomena langka tersebut. Sebagian warga bahkan ada yang megambilnya dengan botol dan membawa pulang.
Ratusan warga di Aceh Utara dihebohkan dengan air genangan banjir di halaman rumah warga dan parit berubah menjadi warna merah seperti darah.
Fonemona aneh ini membuat masyarakat penasaran dan berbondong-bondong datang ke lokasi yang berada di pinggir jalur lintas Banda Aceh-Medan.
Mereka ingin menyaksikan langsung air genangan banjir berubah jadi warna merah darah.
Polisi kemudian memasang garis police line dan melarang warga untuk mengambil air karena belum diketahui penyebabnya berubah menjadi merah dan dikhawatirkan berbahaya.
Juwandi, warga setempat menuturkan, peristiwa ini terjadi sejak pukul empat pagi dan terus meluas bahkan bertambah pekat warna merahnya.
Terkait dengan fenomena langka ini, Dinas Kesehatan Aceh Utara meminta warga tidak mengambil air yang diduga tercemar tersebut.
Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Aceh Utara, Samsul Bahri mengatakan, ada kemungkinan mengandung bakteri ecoli.
Sehingga dapat membawa gangguan kesehatan bagi masyarakat. Masyarakat dilarang mengambil air merah tersebut sebelum pihak terkait mendapatkan hasil tes laboratorium.
Masyarakat yang melintas berhenti menyaksikkan fenomena langka tersebut. Sebagian warga bahkan ada yang megambilnya dengan botol dan membawa pulang.
Ratusan warga di Aceh Utara dihebohkan dengan air genangan banjir di halaman rumah warga dan parit berubah menjadi warna merah seperti darah.
Fonemona aneh ini membuat masyarakat penasaran dan berbondong-bondong datang ke lokasi yang berada di pinggir jalur lintas Banda Aceh-Medan.
Mereka ingin menyaksikan langsung air genangan banjir berubah jadi warna merah darah.
Polisi kemudian memasang garis police line dan melarang warga untuk mengambil air karena belum diketahui penyebabnya berubah menjadi merah dan dikhawatirkan berbahaya.
Juwandi, warga setempat menuturkan, peristiwa ini terjadi sejak pukul empat pagi dan terus meluas bahkan bertambah pekat warna merahnya.
Terkait dengan fenomena langka ini, Dinas Kesehatan Aceh Utara meminta warga tidak mengambil air yang diduga tercemar tersebut.
Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Aceh Utara, Samsul Bahri mengatakan, ada kemungkinan mengandung bakteri ecoli.
Sehingga dapat membawa gangguan kesehatan bagi masyarakat. Masyarakat dilarang mengambil air merah tersebut sebelum pihak terkait mendapatkan hasil tes laboratorium.
(shf)