ACT Bangun 100 Unit Hunian Terpadu untuk Korban Erupsi Semeru
loading...
A
A
A
LUMAJANG - Pembangunan hunian nyaman dan aman bagi korban erupsi Gunung Semeru merupakan kebutuhan mendesak pasca tanggap darurat. Sehingga, pengungsi Gunung Semeru tidak lagi tinggal di tenda-tenda.
Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin mengatakan, pihaknya mendukung penuh pembangunan hunian nyaman terpadu bagi korban erupsi Gunung Semeru yang sangat membutuhkan saat ini, di Lumajang.
"Penanganan korban erupsi Gunung Semeru mulai memasuki masa transisi tanggap darurat sebagaimana surat keputusan Bupati Lumajang. Menyambut hal itu, ACT menginisiasi program pemulihan," katanya, Rabu (29/12/2021).
Tidak hanya pembangunan hunian nyaman terpadu, tetapi juga pembangunan ekonomi para korban erupsi Semeru.
"Pembangunan kompleks hunian dilakukan di tanah lapang Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Kami juga memiliki program pabrik batako untuk memberdayakan warga terdampak erupsi Semeru," jelasnya.
Melalui pembangunan hunian terpadu bersama Sahabat Dermawan ini, diharapkan warga yang sebelumnya tinggal di tenda-tenda pengungsian bisa memulai kehidupan barunya di tempat yang jauh lebih nyaman.
"Korban terdampak harus segera pulih dari duka bencana. Tidak cukup hanya pemenuhan pangan, ACT bersama Sahabat Dermawan juga memulai pembangunan hunian nyaman. Dalam beberapa waktu, tempat tinggal ini akan selesai pembangunan dan mulai ditempati. Doa terbaik kami untuk korban agar segera kembali pulih," sambungnya.
Dilanjutkan dia, pihaknya menyiapkan sebanyak 100 unit hunian dengan fasilitas ruang tamu, kamar tidur, dapur, serta kamar mandi. Rumah tersebut memiliki luas bangunan 6x4,8 meter.
"Warga yang menghuni nanti merupakan mereka yang terdampak letusan Semeru, berekonomi prasejahtera, hingga lansia," paparnya.
Selain hunian nyaman terpadu, ACT juga menginisiasi pengembangan produksi batako. Pabrik ini menjadi upaya pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi, karena melibatkan warga sekitar dan korban terdampak.
Batako hasil produksi warga, nantinya bisa dijual dan juga akan dimanfaatkan untuk pembangunan hunian. Di tahap awal ini, ACT akan mengadakan 10 unit mesin produksi batako untuk mengoptimalkan manfaatnya untuk masyarakat.
Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin mengatakan, pihaknya mendukung penuh pembangunan hunian nyaman terpadu bagi korban erupsi Gunung Semeru yang sangat membutuhkan saat ini, di Lumajang.
"Penanganan korban erupsi Gunung Semeru mulai memasuki masa transisi tanggap darurat sebagaimana surat keputusan Bupati Lumajang. Menyambut hal itu, ACT menginisiasi program pemulihan," katanya, Rabu (29/12/2021).
Tidak hanya pembangunan hunian nyaman terpadu, tetapi juga pembangunan ekonomi para korban erupsi Semeru.
"Pembangunan kompleks hunian dilakukan di tanah lapang Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Kami juga memiliki program pabrik batako untuk memberdayakan warga terdampak erupsi Semeru," jelasnya.
Melalui pembangunan hunian terpadu bersama Sahabat Dermawan ini, diharapkan warga yang sebelumnya tinggal di tenda-tenda pengungsian bisa memulai kehidupan barunya di tempat yang jauh lebih nyaman.
"Korban terdampak harus segera pulih dari duka bencana. Tidak cukup hanya pemenuhan pangan, ACT bersama Sahabat Dermawan juga memulai pembangunan hunian nyaman. Dalam beberapa waktu, tempat tinggal ini akan selesai pembangunan dan mulai ditempati. Doa terbaik kami untuk korban agar segera kembali pulih," sambungnya.
Dilanjutkan dia, pihaknya menyiapkan sebanyak 100 unit hunian dengan fasilitas ruang tamu, kamar tidur, dapur, serta kamar mandi. Rumah tersebut memiliki luas bangunan 6x4,8 meter.
"Warga yang menghuni nanti merupakan mereka yang terdampak letusan Semeru, berekonomi prasejahtera, hingga lansia," paparnya.
Selain hunian nyaman terpadu, ACT juga menginisiasi pengembangan produksi batako. Pabrik ini menjadi upaya pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi, karena melibatkan warga sekitar dan korban terdampak.
Batako hasil produksi warga, nantinya bisa dijual dan juga akan dimanfaatkan untuk pembangunan hunian. Di tahap awal ini, ACT akan mengadakan 10 unit mesin produksi batako untuk mengoptimalkan manfaatnya untuk masyarakat.
(hsk)