Kabupaten Soppeng Kini Miliki Laboratorium Swab Pasien Covid-19
loading...
A
A
A
SOPPENG - Kabupaten Soppeng terus bergerak mendukung percepatan penanganan covid-19 dengan mengadakan laboratorium PCR sendiri. Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah meresmikan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) tersebut, Rabu (22/42020).
Saat peresmian, Nurdin Abdullah didampingi Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak, Kepala Dinas PUTR, Kepala Bappeda, Kepala BKAD, Kepala BPBD, Kepala Biro Umum, dan Kepala Kesbangpol Sulsel.
Menurut Nurdin Abdullah, ini adalah sebuah prestasi luar biasa yang dilakukan pemerintah daerah, khususnya Kabupaten Soppeng, yang bisa cepat menyelesaikan masalah covid-19 ini dengan menghadirkan laboratorium PCR sendiri.
"Saya yakin Soppeng ini bisa lebih cepat karena sudah punya laboratorium sendiri, tanpa harus pakai rapid tes lagi. Jujur saja, saya apresiasi Soppeng ini sudah punya Laboratorium Kesehatan Daerah (labkesda). Ini luar biasa," ungkap Nurdin Abdullah.
Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen di Kabupaten Soppeng, yang telah kompak melawan covid-19 ini.
"Terima kasih Pak Dandim, Pak Kapolres, Kejari dan semuanya, saya kira karena kekompakan kita bisa selesaikan masalah ini dengan mudah," katanya.
Dia menjelaskan, sebenarnya bukan anggaran yang besar yang bisa menyelesaikan corona ini. Tetapi adalah disiplin semua pihak, serta kejujuran bersama. (Baca Juga: Pemkab Soppeng Pakai Drone Semprot Disinfektan ke Pasar dan Rumah Sakit)
"Ketika kita pernah kontak dengan seseorang yang mendapatkan predikat positif, ya tentu kita harus segera mengisolasi diri, tidak berjalan kemana-mana. Corona ini bukan aib," imbuhnya.
Selain itu, Nurdin Abdullah menyampaikan aktivitasnya meninjau 10 kabupaten seperti Pinrang, Sidrap, Wajo, Soppeng, Bone dan dilanjutkan dengan Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto dan Takalar, untuk memastikan bagaimana penanganan covid-19.
Kunjungan tersebut juga kata Nurdin bagaimana menjalankan apa yang menjadi arahan baik dari Presiden Republik Indonesia mengenai mudik, juga larangan Menteri Agama mengenai beribadah di luar rumah, termasuk tarwih di rumah bersama keluarga.
"Saya ingin menyampaikan, saya keliling ini ingin memastikan. Termasuk surat edaran Menteri Agama tidak boleh kita melaksanakan tarawih di masjid, itu sudah edaran, siapapun yang melanggar kita beri hukuman, karena memang kita bersabar sedikit 14 hari aja kita coba. Mudah-mudahan dengan Ramadhan ini kita mendapatkan berkah, corona bisa reda. Dan yang mudik itu dilarang. Kalau ada yang mudik itu masuk ODP, kalau dia status ODP harus isolasi 14 hari," jelasnya.
Saat peresmian, Nurdin Abdullah didampingi Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak, Kepala Dinas PUTR, Kepala Bappeda, Kepala BKAD, Kepala BPBD, Kepala Biro Umum, dan Kepala Kesbangpol Sulsel.
Menurut Nurdin Abdullah, ini adalah sebuah prestasi luar biasa yang dilakukan pemerintah daerah, khususnya Kabupaten Soppeng, yang bisa cepat menyelesaikan masalah covid-19 ini dengan menghadirkan laboratorium PCR sendiri.
"Saya yakin Soppeng ini bisa lebih cepat karena sudah punya laboratorium sendiri, tanpa harus pakai rapid tes lagi. Jujur saja, saya apresiasi Soppeng ini sudah punya Laboratorium Kesehatan Daerah (labkesda). Ini luar biasa," ungkap Nurdin Abdullah.
Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen di Kabupaten Soppeng, yang telah kompak melawan covid-19 ini.
"Terima kasih Pak Dandim, Pak Kapolres, Kejari dan semuanya, saya kira karena kekompakan kita bisa selesaikan masalah ini dengan mudah," katanya.
Dia menjelaskan, sebenarnya bukan anggaran yang besar yang bisa menyelesaikan corona ini. Tetapi adalah disiplin semua pihak, serta kejujuran bersama. (Baca Juga: Pemkab Soppeng Pakai Drone Semprot Disinfektan ke Pasar dan Rumah Sakit)
"Ketika kita pernah kontak dengan seseorang yang mendapatkan predikat positif, ya tentu kita harus segera mengisolasi diri, tidak berjalan kemana-mana. Corona ini bukan aib," imbuhnya.
Selain itu, Nurdin Abdullah menyampaikan aktivitasnya meninjau 10 kabupaten seperti Pinrang, Sidrap, Wajo, Soppeng, Bone dan dilanjutkan dengan Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto dan Takalar, untuk memastikan bagaimana penanganan covid-19.
Kunjungan tersebut juga kata Nurdin bagaimana menjalankan apa yang menjadi arahan baik dari Presiden Republik Indonesia mengenai mudik, juga larangan Menteri Agama mengenai beribadah di luar rumah, termasuk tarwih di rumah bersama keluarga.
"Saya ingin menyampaikan, saya keliling ini ingin memastikan. Termasuk surat edaran Menteri Agama tidak boleh kita melaksanakan tarawih di masjid, itu sudah edaran, siapapun yang melanggar kita beri hukuman, karena memang kita bersabar sedikit 14 hari aja kita coba. Mudah-mudahan dengan Ramadhan ini kita mendapatkan berkah, corona bisa reda. Dan yang mudik itu dilarang. Kalau ada yang mudik itu masuk ODP, kalau dia status ODP harus isolasi 14 hari," jelasnya.
(luq)