5 Bencana Besar di Tanah Air Selama 2021, Nomor 3 Paling Dahsyat
loading...
A
A
A
Gempa juga mengakibatkan total 11.124 jiwa terluka dengan rincian 5.562 jiwa luka berat, 278 jiwa luka sedang, dan 5.284 jiwa luka ringan. Sebanyak 16.293 rumah rusak. Di Kabupaten Majene terdapat 1.782 rumah berat, 1.140 rumah rusak sedang, 1.177 rumah rusak ringan.
Di Kabupaten Mamasa terdapat 47 rumah rusak berat, 139 rumah rusak sedang, dan 580 rumah rusak ringan. Kabupaten Mamuju memiliki kerusakan terbanyak dengan 2.054 rumah rusak berat, 3.843 rumah rusak berat, dan 5.526 rumah rusak ringan.
Pengungsian terbagi menjadi 20 titik (29.119 jiwa) di Majene, 230 titik pengungsian (60.505 jiwa) di Mamuju, dan 107 titik pengungsian (5.433 jiwa) di Polewali Mandar.
Gempa besar ini diawali oleh gempa pembuka dengan magnitudo 5,9 SR pada tanggal 14 Januari pada pukul 13.35 WIB. Menurut BMKG, gempa pertama tersebut berada pada lokasi: 2.99 LS, 118.89 BT (Kedalaman 10 KM), 4 KM Barat Laut Majene-Sulbar.
Penampakan salah satu desa di Lumajang yang terdampak erupsi Gunung Semeru.Foto/ist
5. Erupsi Gunung Semeru
Erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur terjadi pada 4 Desember 2021. Gunung tertinggi di Pulau Jawa yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur itu mengeluarkan guguran awan panas sekitar pukul 15.00 WIB.
Koordinator Mitigasi Gunungapi Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kristianto membeberkan kronologi meletusnya Gunung Semeru. Kata Kristianto, sebelum erupsi, Gunung Semeru sempat mengeluarkan lahar pada pukul 13.30 WIB.
Daerah yang terdampak antara lain Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro, Lumajang. Berdasarkan data Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Erupsi Gunung Semeru per 21 Desember 2021 pukul 18.00 WIB, korban meninggal bertambah 1 jiwa sehingga total meninggal dunia akibat erupsi menjadi 51 jiwa.
Jumlah warga mengungsi berjumlah 10.395 jiwa tersebar di 410 titik pengungsian. Pengungsian terkonsentrasi di tiga kecamatan yaitu Pasirian 17 titik dengan 1.746 jiwa, Candipuro 21 titik 4.645 jiwa, dan Pronojiwo 8 titik 1.077 jiwa.
Sebaran titik pengungsi juga teridentifikasi di Kabupaten Lumajang. Sedangkan di luar kabupaten tersebut, pengungsian berada di Kabupaten Malang 9 titik 341 jiwa, Blitar 1 titik 3 jiwa, Jember 3 titik 13 jiwa dan Probolinggo 1 titik 11 jiwa.
Di Kabupaten Mamasa terdapat 47 rumah rusak berat, 139 rumah rusak sedang, dan 580 rumah rusak ringan. Kabupaten Mamuju memiliki kerusakan terbanyak dengan 2.054 rumah rusak berat, 3.843 rumah rusak berat, dan 5.526 rumah rusak ringan.
Pengungsian terbagi menjadi 20 titik (29.119 jiwa) di Majene, 230 titik pengungsian (60.505 jiwa) di Mamuju, dan 107 titik pengungsian (5.433 jiwa) di Polewali Mandar.
Gempa besar ini diawali oleh gempa pembuka dengan magnitudo 5,9 SR pada tanggal 14 Januari pada pukul 13.35 WIB. Menurut BMKG, gempa pertama tersebut berada pada lokasi: 2.99 LS, 118.89 BT (Kedalaman 10 KM), 4 KM Barat Laut Majene-Sulbar.
Penampakan salah satu desa di Lumajang yang terdampak erupsi Gunung Semeru.Foto/ist
5. Erupsi Gunung Semeru
Erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur terjadi pada 4 Desember 2021. Gunung tertinggi di Pulau Jawa yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur itu mengeluarkan guguran awan panas sekitar pukul 15.00 WIB.
Koordinator Mitigasi Gunungapi Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kristianto membeberkan kronologi meletusnya Gunung Semeru. Kata Kristianto, sebelum erupsi, Gunung Semeru sempat mengeluarkan lahar pada pukul 13.30 WIB.
Daerah yang terdampak antara lain Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro, Lumajang. Berdasarkan data Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Erupsi Gunung Semeru per 21 Desember 2021 pukul 18.00 WIB, korban meninggal bertambah 1 jiwa sehingga total meninggal dunia akibat erupsi menjadi 51 jiwa.
Jumlah warga mengungsi berjumlah 10.395 jiwa tersebar di 410 titik pengungsian. Pengungsian terkonsentrasi di tiga kecamatan yaitu Pasirian 17 titik dengan 1.746 jiwa, Candipuro 21 titik 4.645 jiwa, dan Pronojiwo 8 titik 1.077 jiwa.
Sebaran titik pengungsi juga teridentifikasi di Kabupaten Lumajang. Sedangkan di luar kabupaten tersebut, pengungsian berada di Kabupaten Malang 9 titik 341 jiwa, Blitar 1 titik 3 jiwa, Jember 3 titik 13 jiwa dan Probolinggo 1 titik 11 jiwa.
(msd)