5 Bencana Besar di Tanah Air Selama 2021, Nomor 3 Paling Dahsyat
loading...
A
A
A
Dampak dari kejadian ini, sebanyak 19 orang meninggal dunia, 2 orang luka-luka, dan 18 orang mengalami luka saat menyelamatkan diri dari tanah longsor. Dari kejadian ini, 54 KK/186 jiwa terdampak, 142 jiwa di antaranya mengungsi di depan SDN Ngetos. Delapan rumah mengalami kerusakan dengan kategori berat sebagai akibat dari dampak kejadian bencana ini.
Longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, tewaskan 40 orang.Foto/ist
2. Tanah Longsor di Sumedang
Bencana tanah longsor menerjang Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Sabtu 9 Januari 2021 pukul 16.00 WIB. Bencana ini terjadi 2 (dua) kali di lokasi yang sama dengan longsor susulan yang datang selang waktu 3 jam setelah kejadian longsor pertama yaitu pukul 19.00 WIB.
Akibat kejadian ini, sebanyak 40 orang tewas, 25 luka-luka dan 1.119 mengungsi.
Bencana sebagai dampak Siklon Tropis Seroja di NTT mengakibatkan 184 orang tewas.Foto/ist
3. Siklon Tropis Seroja NTT
Siklon Seroja terbentuk pada 3 April 2021 di perairan Pulau Sawu di wilayah selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pada 6 April 2021 pukul 02.00 WITA (01.00 WIB), Siklon Seroja terus bergerak dengan kecepatan 14 km/jam ke arah barat daya barat, menjauhi garis pantai Indonesia.
Laporan Pusdalops BNPB, beberapa bencana terjadi hampir bersamaan sebagai dampak dari terbentuknya Siklon Seroja. Yakni angin kencang, gelombang pasang, banjir, banjir rob, banjir bandang dan tanah longsor. Ada dua provinsi yang terdampak yaitu NTT dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Banjir bandang dan tanah longsor menjadi bencana yang paling banyak memakan korban tewas. Total korban tewas 184 orang, rinciannya 182 orang di NTT dan dua orang di NTB, tepatnya di Kabupaten Bima. Di Provinsi NTT, Kabupaten Flores menjadi kabupaten dengan jumlah korban tewas terbanyak, yakni 72 orang.
Kabupaten Lembata dan Kabupaten Alor menjadi urutan ke 2 dalam jumlah korban meninggal dengan jumlah kematian 46 orang di Kabupaten Lembata dan 29 orang di Kabupaten Alor.
Selain korban meninggal, korban luka total tercatat 124 orang luka berat, 20 orang luka sedang, 33 orang luka ringan dan 47 orang hilang. Kerusakan bangunan rumah sejumlah 6.407 rumah rusak berat, 7.231 rumah rusak sedang dan 39.895 rumah rusak ringan.
Kerusakan parah sebuah bangunan akibat gempa bumi M5,9 di Sulawesi Barat.Foto/ist
4. Gempa Bumi di Sulawesi Barat (Sulbar)
Bencana ini terjadi awal tahun, tepatnya 14 Januari 2021. Dampak gempa ini cukup besar. Korban tewas sebanyak 101 orang, terbesar dalam sejarah bencana selama setahun ini. Selain itu, 3 jiwa hilang, 95.157 jiwa mengungsi.
Longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, tewaskan 40 orang.Foto/ist
2. Tanah Longsor di Sumedang
Bencana tanah longsor menerjang Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Sabtu 9 Januari 2021 pukul 16.00 WIB. Bencana ini terjadi 2 (dua) kali di lokasi yang sama dengan longsor susulan yang datang selang waktu 3 jam setelah kejadian longsor pertama yaitu pukul 19.00 WIB.
Akibat kejadian ini, sebanyak 40 orang tewas, 25 luka-luka dan 1.119 mengungsi.
Bencana sebagai dampak Siklon Tropis Seroja di NTT mengakibatkan 184 orang tewas.Foto/ist
3. Siklon Tropis Seroja NTT
Siklon Seroja terbentuk pada 3 April 2021 di perairan Pulau Sawu di wilayah selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pada 6 April 2021 pukul 02.00 WITA (01.00 WIB), Siklon Seroja terus bergerak dengan kecepatan 14 km/jam ke arah barat daya barat, menjauhi garis pantai Indonesia.
Laporan Pusdalops BNPB, beberapa bencana terjadi hampir bersamaan sebagai dampak dari terbentuknya Siklon Seroja. Yakni angin kencang, gelombang pasang, banjir, banjir rob, banjir bandang dan tanah longsor. Ada dua provinsi yang terdampak yaitu NTT dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Banjir bandang dan tanah longsor menjadi bencana yang paling banyak memakan korban tewas. Total korban tewas 184 orang, rinciannya 182 orang di NTT dan dua orang di NTB, tepatnya di Kabupaten Bima. Di Provinsi NTT, Kabupaten Flores menjadi kabupaten dengan jumlah korban tewas terbanyak, yakni 72 orang.
Kabupaten Lembata dan Kabupaten Alor menjadi urutan ke 2 dalam jumlah korban meninggal dengan jumlah kematian 46 orang di Kabupaten Lembata dan 29 orang di Kabupaten Alor.
Selain korban meninggal, korban luka total tercatat 124 orang luka berat, 20 orang luka sedang, 33 orang luka ringan dan 47 orang hilang. Kerusakan bangunan rumah sejumlah 6.407 rumah rusak berat, 7.231 rumah rusak sedang dan 39.895 rumah rusak ringan.
Kerusakan parah sebuah bangunan akibat gempa bumi M5,9 di Sulawesi Barat.Foto/ist
4. Gempa Bumi di Sulawesi Barat (Sulbar)
Bencana ini terjadi awal tahun, tepatnya 14 Januari 2021. Dampak gempa ini cukup besar. Korban tewas sebanyak 101 orang, terbesar dalam sejarah bencana selama setahun ini. Selain itu, 3 jiwa hilang, 95.157 jiwa mengungsi.