Pengukuhan Sultan Ternate ke-49 Ricuh, Sejumlah Orang Terlibat Baku Hantam

Minggu, 19 Desember 2021 - 23:34 WIB
loading...
Pengukuhan Sultan Ternate ke-49 Ricuh, Sejumlah Orang Terlibat Baku Hantam
Prosesi pengukuhan Sultan Ternate ke 49 di Kota Ternate, Maluku Utara, diwarnai kericuhan. Foto/iNews TV/Ismail Sangaji
A A A
TERNATE - Aksi adu pukul sejumlah orang dan kericuhan pecah di halaman Pendopo Kedaton Kesultanan Ternate di Kota Ternate, Maluku Utara, Minggu (19/12/2021). Keributan tersebut terjadi saat menjelang proses pengukuhan Sultan Ternate ke-49.



Meski sempat diwarnai kericuhan, tetapi prosesi pegukuhan putra mendiang Mudafar Sjah, Hidayatullah Mudafar Sjah sebagai Sultan Ternate ke-49 tetap dilangsungkan, dan dapat berlagsung dengan lancar.



Aksi adu pukul yang terjadi di halaman Pendopo Kedaton Kesultanan Ternate tersebut, terjadi antara keluarga mendiang Sultan Mudafar Sjah, dengan sejumlah peragkat kesultanan.



Sejumlah anggota keluarga melancarkan protes terhadap prosesi pegukuhan Sultan Hidayatullah Mudafar Sjah sebagai Sultan Ternate ke-49, karena dinilai tidak sesuai dengan prosesi adat Kesultanan Ternate.

Pihak keluarga yang menentang prosesi pengukuhan Sultan Ternate tersebut, menilai pengukuhan yang digelar merupakan keputusan sepihak saja. Usai protes dan kericuhan mereka, prosesi pengukuhan Sultan Ternate tetap dilangsungkan oleh perangkat adat.

Kini Hidayatullah Mudafar Sjah resmi dikukuhkan menjadi Sultan Ternate, menggantikan mendiang ayahnya Mudaffar Sjah melalui prosesi ritual adat Sinunako Sesikhalifat di lingkungan Kedaton Kesultanan Ternate, yang berlangsung pada Sabtu (18/12/2021).



Proses ritual adat dilaukan melalui tahapan pelaksanaan hadrat dari Imam Sigi Lamo, Sigi Cim, dan Sigi Heku atau perangkat di Masjid Kesultanan Ternate, dengan para mufti kesultanan. Lalu diserahkan gelar ke Hidayatullah Mudafar Sjah.

Penyerahan gelar ke Hidayatullah Mudafar Sjah tersebut, dimulai dengan penyematan stampa atau mahkota ke kepala Hidayatullah Mudafar Sjah yang dilakukan oleh Kiemalaha Marsaoly, H. Ahmad Dano Natsir.

Dalam kesempatan itu, Hidayatullah Mudafar Sjah akan mengusulkan kepada tiga sultan di Maluku Utara, untuk melaksanakan Konferensi Moti ke-II, dalam rangka menyikapi situasi nasional dan lokal terutama dalam pengembangan eksistensi kesultanan dalam bingkai NKRI.

Pengukuhan Sultan Ternate ke-49 Ricuh, Sejumlah Orang Terlibat Baku Hantam


"Berdasarkan sejarah panjang kesultanan di Maluku Utara, tepatnya pada tahun 1322 silam, keempat kesultanan ini menggelar Konferensi Moti I untuk membicarakan terkait dengan eksistensi empat kesultanan tersebut," terangnya.

Selain itu, sebagai Sultan Ternate ke-49, Hidayatullah Mudafar Sjah memiliki sejumlah program kerja, salah satunya memberikan dukungan penuh kepada pemerintah dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19, untuk menciptakan kekebalan bersama.

"Saya juga meminta semua pihak menjaga lingkungannya, menjaga toleransi antar sesama umat beragama, dan setiap majid erus berzikir. Kesultanan juga akan terus bersinergi dengan pemerintah, dalam rangka memakmurkan masyarakat di Maluku Utara," terangnya.



Terkait adanya kericuhan dalam pengukuhannya sebagai Sultan Ternate, Hidayatullah Mudafar Sjah menegaskan, sudah bertemu dan berdialog dengan keluarga besar kesultanan, dan persoalannya sudah selesai. "Sudah ada sejumlah kesepakatan. Masalahnya hanya pada komunikasi saja, dan semuanya akan kembali harmonis," tegasnya.

Sementara Karo Ops Polda Maluku Utara, Kombes Pol. Juwari mengatakan, polisi tidak bisa mencampuri urusan adat, karena sudah ada mekanisme untuk menyelesaikannya. "Yang kita lakukan adalah menjaga keamanan, sehingga dikerahkan sejumlah anggota polisi dibantu TNI, untuk mengantisipasi adanya gangguan keamanan," ungkap Juwari.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5188 seconds (0.1#10.140)