Gempa 5 Titik di Timur, PVMBG Sebut Akibat Sesar Aktif dan Pernah Timbulkan Tsunami

Rabu, 15 Desember 2021 - 12:46 WIB
loading...
Gempa 5 Titik di Timur, PVMBG Sebut Akibat Sesar Aktif dan Pernah Timbulkan Tsunami
Gempa 5 titik di timur, PVMBG sebut akibat sesar aktif dan pernah timbulkan tsunami.Foto/ilustrasi
A A A
BANDUNG - Badan Pusat Vulkanologi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (PVMBG) mencatat gempa bumi di kawasan timur disebabkan aktivitas sesar aktif dengan mekanisme sesar mendatar berarah barat laut hingga timur tenggara.

Menurut Kepala PVMBG Andiani, berdasarkan data lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan mekanisme sumber (focal mechanism) dari BMKG, USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman, kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif. Yaitu sesar mendatar yang teridentifikasi sebagai sumber gempa bumi.

Baca juga: Gempa Larantuka M7,5 Dipicu Pergerakan Sesar Aktif di Laut

Berdasarkan data Badan Geologi, struktur utama di Laut Flores adalah sesar naik busur belakang Flores yang berarah relatif barat – timur. "Sesar naik ini pernah memicu terjadinya gempa bumi dengan magnitudo 6,8 yang memicu tsunami pada tahun 1992," jelas dia.

Menurut dia, lokasi pusat gempa bumi terletak di Laut Flores. Daerah yang berdekatan dengan lokasi pusat gempa bumi adalah pulau-pulau di Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan. Pulau-pulau tersebut merupakan dataran yang berbatasan dengan perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal.

Pulau – pulau tersebut, kata dia, tersusun oleh batuan berumur Tersier berupa batuan sedimen dan batu gamping, serta endapan Kuarter berupa endapan aluvial pantai, sungai dan batugamping koral.

Baca juga: Bak di Luar Negeri, Masjid Kampus Legendaris di Bandung Dilengkapi Mesin Air Canggih

"Sebagian batuan berumur Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan berumur Tersier yang telah mengalami pelapukan bersifat lepas, lunak, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi," beber dia.

Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal yang tersusun oleh batuan berumur Tersier yang telah mengalami pelapukan akan berpotensi terjadi gerakan tanah. Hal itu bisa terjadi bila dipicu guncangan gempa bumi kuat maupun curah hujan tinggi.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1121 seconds (0.1#10.140)