Bupati Luwu Utara Ungkap Potensi Bisnis Budidaya Sagu
loading...
A
A
A
Hanya saja saat ini yang menjadi tantangannya adalah pada saat memulainya adalah terkait masa tunggu. Oleh karena itu hasil kajian dari lembaga penelitian dan pengembangan Kementerian Pertanian kemudian dari Unhas selama ini yang sudah melakukan interfensi dan pendampingan.
"Interfensi ilmu pengetahuan dan teknologi saya yakin bisa memperpendek masa tunggu" ungkapnya.
Dalam forum diskusi itu juga hadir Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Selatan, Asosiasi Chef Indonesia. Indah mengajak PHRI untuk berkolaborasi untuk ikut mengembangkan sagu dengan cara menyajikan menu makan berbahan dasar sagu di hotel atau restoran berbintang.
"Salah satu hal yang menjadi pertanyaan besar bagi petani adalah pasar. Setelah melakukan budiaya, salah satu upaya yang bisa kita lakukan agar petani sagu ini lebih punya percaya diri dan optimisme tinggi adalah dukungan dari PHRI, bagaimana kedepan di hotel hotel berbintang juga disajikan menu makanan berbahan dasar dari sagu," harap Indah.
"Interfensi ilmu pengetahuan dan teknologi saya yakin bisa memperpendek masa tunggu" ungkapnya.
Dalam forum diskusi itu juga hadir Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Selatan, Asosiasi Chef Indonesia. Indah mengajak PHRI untuk berkolaborasi untuk ikut mengembangkan sagu dengan cara menyajikan menu makan berbahan dasar sagu di hotel atau restoran berbintang.
"Salah satu hal yang menjadi pertanyaan besar bagi petani adalah pasar. Setelah melakukan budiaya, salah satu upaya yang bisa kita lakukan agar petani sagu ini lebih punya percaya diri dan optimisme tinggi adalah dukungan dari PHRI, bagaimana kedepan di hotel hotel berbintang juga disajikan menu makanan berbahan dasar dari sagu," harap Indah.
(agn)