Nyalakan Alarm Tanda Bahaya! Palembang Tertinggi Kasus DBD di Sumsel
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Kota Palembang menjadi kota tertinggi dari 16 Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan dengan kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD). Dalam sebulan terakhir terjadi peningkatan yang cukup drastis, yakni 39 kasus.
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Palembang, Yudhi Setiawan mengatakan, terhitung sejak Januari-November 2021 total sudah sebanyak 210 orang terjangkit DBD di Palembang.
"Jumlah kasus DBD tersebut hampir separuh dari jumlah total orang di Sumsel yang berpenyakit dari gigitan nyamuk aedes aegypti itu, yakni sebanyak 695 orang dalam rentang waktu tersebut," ujar Yudhi, Senin (13/12/2021).
Menurutnya, kasus DBD pada bulan November menjadi yang tertinggi dibandingkan beberapa bulan sebelumnya di Palembang. Setidaknya tercatat 10 -15 orang terjangkit DBD dari setiap 18 kecamatan.
"Untuk jumlah absolut kasus DBD memang yang tertinggi di Kecamatan Sako. Tapi data kepadatan kasus per 100.000 penduduk tertinggi di Kecamatan Ilir Timur II. Maka Ilir Timur II lebih bermasalah," ucapnya.
Meskipun terjadi peningkatan kasus, kata Yudhi, adanya upaya penanganan yang responsif dan sarana prasarana fasilitas kesehatan cukup memadai membuat kasus DBD tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa, khususnya di tahun 2021.
"Sejak September yang merupakan awal musim penghujan kasus DBD sudah mulai meningkat 18 orang. Kemudian naik drastis menjadi 34 kasus pada Oktober hingga November yang tertinggi 39 orang," katanya.
Yudhi menjelaskan, faktor kebersihan lingkungan menjadi pengaruh tingginya kasus DBD di Palembang. Dibutuhkan peran aktif dari semua kalangan masyarakat untuk lebih memaksimalkan pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk.
"Untuk melaksanakan itu tentu masyarakat butuh dorongan pejabat setempat mulai dari ketua RT/RW dan pihak kelurahan kecamatan," ujarnya.
Berdasarkan data dari Dinkes Palembang periode November, kasus DBD untuk 17 kabupaten/kota antara lain Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) sebanyak 1 orang, Ogan Komering Ilir (OKI) sebanyak 13 orang, Muara Enim 50 orang, Kabupaten Lahat 33 orang.
Kemudian Kabupaten Musi Rawas 13 orang, Musi Banyuasin 37 orang, Banyuasin 58 orang, OKU Selatan 3 orang, OKU Timur 77 orang, Ogan Ilir 41 orang, Empat Lawang 12 orang, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) 66, Musi Rawas Utara 2 orang, Kota Prabumulih 64 orang, Palembang 210 orang, Pagaralam 3 orang, Lubuk Linggau 57 orang.
Lihat Juga: Ferry Kurnia Rizkyansyah Hadiri Muskerwil Partai Perindo Sumsel, Dapat Sapaan Kuyung Kito
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Palembang, Yudhi Setiawan mengatakan, terhitung sejak Januari-November 2021 total sudah sebanyak 210 orang terjangkit DBD di Palembang.
"Jumlah kasus DBD tersebut hampir separuh dari jumlah total orang di Sumsel yang berpenyakit dari gigitan nyamuk aedes aegypti itu, yakni sebanyak 695 orang dalam rentang waktu tersebut," ujar Yudhi, Senin (13/12/2021).
Menurutnya, kasus DBD pada bulan November menjadi yang tertinggi dibandingkan beberapa bulan sebelumnya di Palembang. Setidaknya tercatat 10 -15 orang terjangkit DBD dari setiap 18 kecamatan.
"Untuk jumlah absolut kasus DBD memang yang tertinggi di Kecamatan Sako. Tapi data kepadatan kasus per 100.000 penduduk tertinggi di Kecamatan Ilir Timur II. Maka Ilir Timur II lebih bermasalah," ucapnya.
Meskipun terjadi peningkatan kasus, kata Yudhi, adanya upaya penanganan yang responsif dan sarana prasarana fasilitas kesehatan cukup memadai membuat kasus DBD tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa, khususnya di tahun 2021.
"Sejak September yang merupakan awal musim penghujan kasus DBD sudah mulai meningkat 18 orang. Kemudian naik drastis menjadi 34 kasus pada Oktober hingga November yang tertinggi 39 orang," katanya.
Yudhi menjelaskan, faktor kebersihan lingkungan menjadi pengaruh tingginya kasus DBD di Palembang. Dibutuhkan peran aktif dari semua kalangan masyarakat untuk lebih memaksimalkan pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk.
"Untuk melaksanakan itu tentu masyarakat butuh dorongan pejabat setempat mulai dari ketua RT/RW dan pihak kelurahan kecamatan," ujarnya.
Berdasarkan data dari Dinkes Palembang periode November, kasus DBD untuk 17 kabupaten/kota antara lain Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) sebanyak 1 orang, Ogan Komering Ilir (OKI) sebanyak 13 orang, Muara Enim 50 orang, Kabupaten Lahat 33 orang.
Kemudian Kabupaten Musi Rawas 13 orang, Musi Banyuasin 37 orang, Banyuasin 58 orang, OKU Selatan 3 orang, OKU Timur 77 orang, Ogan Ilir 41 orang, Empat Lawang 12 orang, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) 66, Musi Rawas Utara 2 orang, Kota Prabumulih 64 orang, Palembang 210 orang, Pagaralam 3 orang, Lubuk Linggau 57 orang.
Lihat Juga: Ferry Kurnia Rizkyansyah Hadiri Muskerwil Partai Perindo Sumsel, Dapat Sapaan Kuyung Kito
(shf)