Hadang Sopir Truk Pasir Gunung Semeru, Cak Thoriq: Mbok Ya Punya Empati!

Sabtu, 11 Desember 2021 - 12:19 WIB
loading...
Hadang Sopir Truk Pasir...
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menghadang mobil yang masuk ke lokasi bencana. Foto/MPI/Avirista Midaada
A A A
LUMAJANG - Bupati Lumajang, Thoriqul Haq kembali dibuat geram dengan penambang pasir yang masih tetap kendati masih dalam masa bencana Gunung Semeru meletus. Mereka dinilai tak punya empati terhadap warga yang tewas dan hilang terkubur materail vulkanik Gunung Semeru.

Hadang Sopir Truk Pasir Gunung Semeru, Cak Thoriq: Mbok Ya Punya Empati!

Cak Thoriq, sapaan akrab bupati bahkan sampai turun menghadang beberapa kendaraan truk pengangkut pasir yang ditemuinya.



Video penghadangan truk pengangkut pasir oleh Bupati Lumajang ini viral beredar di media sosial. Video berdurasi 30 detik diunggah oleh akun @visitpronojiwo. Video yang lain berdurasi 1 menit 23 detik diunggah oleh @qosimmuhammad.

Pada dua video itu terlihat Cak Thoriq dibuat geram dengan ulah penambang pasir yang masih beraktivitas dan tidak mementingkan empati, pasca erupsi Gunung Semeru.

Hadang Sopir Truk Pasir Gunung Semeru, Cak Thoriq: Mbok Ya Punya Empati!


"Sudah tahu bencana kayak gini masih nambang. Yang konco manual konco supir akeh seng mati pak. Ngesakno kancane akeh seng goleki kependem ngene. Sampean mbok ngerti ngono (yang teman penambang manual, supir banyak yang mati pak, kasihan teman kamu, banyak yang kependam begitu. Kamu ya harusnya tahu gitu)," ucap Cak Thoriq memarahi sopir truk pengangkut pasir.


Di video kedua Cak Thoriq juga menghentikan dan memarahi penambang pasir berpakaian kaus putih yang melintasi tepat di depannya. Dari narasi yang beredar aksi itu terjadi pada Rabu 8 Desember 2021.

Pengemudi truk pasir beralasan jika tak bekerja menambang pasir, kebutuhan ekonomi keluarganya tak terpenuhi. Namun alasan itu dibantah oleh Cak Thoriq yang meminta penambang pasir mengedepankan empati di tengah bencana erupsi Gunung Semeru.

"Nggak ngerti kalau banyak yang mati, mbok ya punya empati! (Tidak ngerti kalau banyak yang mati, harusnya punya empati). Alasan ekonomi, yang sana mati. Mau alasan hanya ekonomi sementara yang sana mati. Koncone anak duwe anak bojo ditinggal uripe ditinggal. Lah opo urusan ekonomi, empati ndisek lah (temanmu punya anak istri ditinggal meninggal, nggak ada urusan dengan ekonomi, ayo empati dulu lah)," kata Cak Thoriq, kepada penambang pasir yang dihadangnya.

Aksi Cak Thoriq ini buat mendapat dukungan dari para warganet. Menurut mereka mencari nafkah di tengah kondisi bencana tidaklah etis. Apalagi banyak penambang pasir yang juga terkubur di dalam material erupsi Gunung Semeru.

"Bapak bupati bukan marah melarang nyari pasir, tapi beliau masih berduka," tulis akun @Melysa.

"Bupati yang tegas, hentikan kegiatan sementara, demi kemanusiaan," timpal @ulinnuha7340.

Sebelumnya aksi Cak Thoriq menghadang beberapa warga yang tak berkepentingan di Desa Supiturang untuk masuk ke lokasi bencana. Cak Thoriq dibuat geram dengan banyaknya warga bermodus menyalurkan bantuan bencana lantas berlanjut berfoto-foto di lokasi bencana.

Beberapa kendaraan yang tidak berkepentingan diminta Cak Thoriq untuk memutar balik tepat di depan Balai Desa Supiturang, pada Kamis pagi 9 Desember 2021.

Diketahui Gunung Semeru meletus pada Sabtu, 4 Desember 2021 dan mengeluarkan awan panas guguran (APG) mengarah ke Besuk Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kurang lebih pukul 15.20 WIB.



Akibat letusan Gunung Semeru ini tercatat hingga Sabtu pagi ada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 45 warga meninggal dunia. Selain itu sebanyak 104 orang terluka, rinciannya 32 warga luka berat dan 82 warga luka sedang serta ringan, dimana mayoritas mengalami luka bakar.

Para warga ini dirawat di empat fasilitas kesehatan di Kabupaten Lumajang seperti RSUD dr. Haryoto, RS Bhayangkara Lumajang, RS Pasirian, Puskesmas Penanggal, Puskesmas Candipuro, dan beberapa puskesmas lainnya.

Sementara sebanyak 6.573 warga dilaporkan mengungsi di 124 titik pengungsian, yang terbagi 24 pengungsian terpusat dan sisanya 102 titik merupakan pengungsian mandiri atau lokasi kerabat warga terdampak.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4013 seconds (0.1#10.140)