Bencana Erupsi Gunung Semeru Jadi Objek Wisata, Bupati Lumajang Geram
loading...
A
A
A
LUMAJANG - Bupati Lumajang Thoriqul Haq dibuat geram dengan ulah wisatawan bencana pasca erupsi Gunung Semeru . Cak Thoriq, sapaan akrabnya geram dengan banyaknya warga yang tak berkepentingan justru memanfaatkan bencana Gunung Semeru sebagai ajang berfoto selfie.
Cak Thoriq yang meninjau proses evakuasi korban dan pembersihan material vulkanik di rumah-rumah warga di Dusun Sumbersari dibuat geram. Banyaknya orang yang tak berkepentingan juga membuat macet akses jalan evakuasi dari zona bencana.
"Soal yang ingin foto-foto itu, jeprat-jepret, sudah, bukan waktunya sekarang, ini bukan tontonan, bukan tempat pariwisata," ucap Thoriqul Haq, Kamis siang (9/12/2021) di Desa Supit Urang.
Dengan tegas, Cak Thoriq meminta agar warga yang tak berkepentingan untuk tidak masuk ke lokasi bencana. Selain karena membahayakan, hal ini bisa menghambat proses evakuasi, bila sewaktu-waktu erupsi Gunung Semeru kembali terjadi.
"Fokusnya ini evakuasi dulu, waktunya seminggu sejak hari H dan sekarang fokus ke evakuasi. Karena itu, ketika banyak kendaraan yang mau ke arah titik nol bencana, ini yang saya berharap itu tidak terjadi," tuturnya.
"Banyak orang yang ke sana (ke titik bencana) itu kendalanya, termasuk mobil-mobil yang ke atas itu yang membuat masalah," tambahnya. Baca: Geger, Petugas Kebersihan Temukan Mayat Bayi Umur 3 Hari di Saluran Air.
Cak Thoriq meminta masyarakat yang ingin menyerahkan bantuan bisa didistribusikan ke posko-posko pengungsian. Mengingat sudah ada banyak posko pengungsian yang disiagakan di sepanjang Jalan Raya Pronojiwo.
"Ya kita ini mengharap dengan segala hormat , sudahlah ini banyak posko. Di sana ada posko desa, di sini ada posko teman-teman. Mereka punya kendaraan untuk angkut ke sana. Nah kalau untuk pembagian angkut ke sananya sesuai posko masing-masing kan bagus. Kalau semua ke sana satu pikap yang ke sana 10 orang ya itu yang membuat semuanya rusak, ruwet yang membuat ruwet," terangnya. Baca Juga: Belasan Santri Diperkosa Guru Cabul, Pesantren Madani Boarding School Ditutup.
Cak Thoriq yang meninjau proses evakuasi korban dan pembersihan material vulkanik di rumah-rumah warga di Dusun Sumbersari dibuat geram. Banyaknya orang yang tak berkepentingan juga membuat macet akses jalan evakuasi dari zona bencana.
"Soal yang ingin foto-foto itu, jeprat-jepret, sudah, bukan waktunya sekarang, ini bukan tontonan, bukan tempat pariwisata," ucap Thoriqul Haq, Kamis siang (9/12/2021) di Desa Supit Urang.
Dengan tegas, Cak Thoriq meminta agar warga yang tak berkepentingan untuk tidak masuk ke lokasi bencana. Selain karena membahayakan, hal ini bisa menghambat proses evakuasi, bila sewaktu-waktu erupsi Gunung Semeru kembali terjadi.
"Fokusnya ini evakuasi dulu, waktunya seminggu sejak hari H dan sekarang fokus ke evakuasi. Karena itu, ketika banyak kendaraan yang mau ke arah titik nol bencana, ini yang saya berharap itu tidak terjadi," tuturnya.
"Banyak orang yang ke sana (ke titik bencana) itu kendalanya, termasuk mobil-mobil yang ke atas itu yang membuat masalah," tambahnya. Baca: Geger, Petugas Kebersihan Temukan Mayat Bayi Umur 3 Hari di Saluran Air.
Cak Thoriq meminta masyarakat yang ingin menyerahkan bantuan bisa didistribusikan ke posko-posko pengungsian. Mengingat sudah ada banyak posko pengungsian yang disiagakan di sepanjang Jalan Raya Pronojiwo.
"Ya kita ini mengharap dengan segala hormat , sudahlah ini banyak posko. Di sana ada posko desa, di sini ada posko teman-teman. Mereka punya kendaraan untuk angkut ke sana. Nah kalau untuk pembagian angkut ke sananya sesuai posko masing-masing kan bagus. Kalau semua ke sana satu pikap yang ke sana 10 orang ya itu yang membuat semuanya rusak, ruwet yang membuat ruwet," terangnya. Baca Juga: Belasan Santri Diperkosa Guru Cabul, Pesantren Madani Boarding School Ditutup.
(nag)