Miris! Sepanjang 2021 Tercatat 22 Laporan Kekerasan Seksual di Bandung Barat

Kamis, 09 Desember 2021 - 01:16 WIB
loading...
Miris! Sepanjang 2021 Tercatat 22 Laporan Kekerasan Seksual di Bandung Barat
Ilustrasi pencabulan anak. Foto: Istimewa/SINDOnews
A A A
BANDUNG - Sepanjang tahun 2021, Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencatat ada 22 laporan kekerasan seksual yang masuk dan ditangani. Rata-rata, korbannya anak di bawah umur.

Plt Ketua Tim Penggerak PKK Bandung Barat, Sonya Fatmala mengatakan, sepanjang Januari sampai 26 November tahun ini, sudah 22 kasus kekerasan seksual dengan ragam kasus yang berbeda terjadi di Bandung Barat.

"Ada pelecehan seksual, penelantaran anak, ada pula kekerasan fisik," katanya, Rabu (8/12/2021).



Sonya menjelaskan, kekerasan seksual selalu menyisakan dampak buruk tentang kesehatan mental. Sehingga tidak jarang, korban kasus kekerasan seksual mengalami depresi sampai berujung pada bunuh diri.

Dia meyakini, kasus kekerasan seksual di KBB sebenarnya lebih dari jumlah yang tercatat. Pasalnya, banyak kasus kekerasan seksual yang sengaja mengambil jalan damai dan dianggap sebagai aib.



"Masalah yang sekarang dihadapi di KBB ketika ada korban pelecehan seksual, keluarga enggan membahasnya. Mungkin takut kedengaran tetangga atau keluarga lainnya, karena itu aib," jelas Sonya.

Dia mengimbau, kepada masyarakat KBB yang mengalami kasus kekerasan seksual bisa melapor ke pemerintah terdekat. Saat ini disetiap kmecamatan ada UPT KB, itu bisa menjadi mediator pelaporan.

"Petugas nanti akan memberi pendampingan, apakah korban perlu pendampingan psikologi, bagaimana kesehatan fisiknya, atau perlu divisum. Itu bisa dilakukan dengan melihat kondisi korban," sambungnya.



Dia mencontohkan, kasus Novia Widyasari Rahayu (23) di Mojokerto yang menjadi sorotan, merupakan satu dari sekian banyak kasus kekerasan seksual yang berujung pada persoalan mental yang tidak terpublikasi.

Oleh karenanya, baik kepada keluarga maupun korban kekerasan seksual, dirinya meminta agar melapor kepada lembaga yang tepat. Sehingga, diharap tidak terjadi lagi Novia-Novia yang lainnya.
(hsk)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2080 seconds (0.1#10.140)