Cerita Mistis Gunung Semeru dan Awal Mula Ranu Kumbolo hingga Dewi Cantik Berkebaya Kuning

Rabu, 08 Desember 2021 - 05:02 WIB
loading...
Cerita Mistis Gunung Semeru dan Awal Mula Ranu Kumbolo hingga Dewi Cantik Berkebaya Kuning
Gunung Semeru menampakkan keindahannya dari jauh, di balik keindahannya itu gunung berapi ini menyimpan banyak cerita mistis. Foto: Dok/SINDOnews
A A A
KEINDAHAN Gunung Semeru yang menjulang tinggi di Jawa Timur , tepatnya di Kabupaten Lumajang dan Malang, selalu membuat takjub mata yang memandangnya. Itu juga yang memikat hati orang untuk mendakinya hingga ke puncak.

Namun di balik keindahannya, Gunung Semeru menyimpan banyak cerita mistis yang hingga kini dipercaya masyarakat sekitar bahkan juga dialami para pendaki.

Pada ketinggian ketinggian 2.389 mdpl Gunung Semeru terdapat danau indah yang dikenal dengan sebutan Ranu Kumbolo, di danau ini konon dihuni sosok dewi cantik berkebaya kuning yang dipercaya sebagai penjaga danau.

Cerita Mistis Gunung Semeru dan Awal Mula Ranu Kumbolo hingga Dewi Cantik Berkebaya Kuning



Menurut cerita rakyat, awal mula Ranu Kumbolo berawal dari kisah sepasang suami istri yang hidup di kawasan tersebut. Sang istri kala itu sedang mengandung. Ia sangat ingin memakan ikan.

Suaminya pun pergi ke sungai. Setelah beberapa saat memancing, dia mendapatkan ikan mas yang cukup besar. Ajaibnya, ikan mas tersebut dapat berbicara, “Tuan, Aku ini ikan ajaib, maukah kau merawatku?” kata sang ikan.

Sang suamipun menyanggupinya, dia disembunyikan di dalam gentong air. Ketika sang suami pergi ke pasar, istrinya pergi ke dapur untuk mengambil air minum. Saat sang istri membuka gentong itu, dia menemukan ikan mas tersebut. Karena lapar ia langsung memasak ikan mas itu dan memakannya dengan lahap. “Hem… hem… hem… enak sekali ikan ini”, sahut sang istri.

Saat sang suami kembali dia terkejut karena ikannya tinggal kepala dan tulangnya di atas piring. Seketika dia marah besar kepada istrinya, dan akhirnya menceritakan semua yang dialaminya bersama sang ikan, sang istri pun sangat menyesal dan berkali-kali mohon ampun.

Pada malam harinya, sang suami bertemu dengan ikan mas itu dan mengatakan anaknya akan lahir tetapi memiliki sisik di tubuhnya.

Cerita Mistis Gunung Semeru dan Awal Mula Ranu Kumbolo hingga Dewi Cantik Berkebaya Kuning



Mimpi itu pun menjadi kenyataan, istrinya melahirkan bayi laki-laki yang penuh sisik di tubuhnya. Mereka memberi nama Kumbolo. Ayah ibunya sedih karena Kumbolo sering dihina dan dikucilkan teman-temannya.

Suatu malam ibu Kumbolo bermimpi bertemu dengan ikan mas, “Anakmu Kumbolo suruh pergi ke puncak Gunung Semeru. Carilah mutiara pelangi untuk menghilangkan sisik di tubuhnya.”

Akhirnya Kumbolo pergi ke puncak Gunung Semeru dengan susah payah ia mendapatkan mutiara pelangi.

Di perjalanan pulang, mutiara tersebut jatuh ke tanah membentuk cerukan dan mengeluarkan air sehingga membentuk ranu atau danau. Kumbolo pun tenggelam tetapi dia berenang ke permukaan.
Anehnya saat dia kembali ke daratan, semua sisik ditubuhnya hilang. Akhirnya ranu itu dinamakan Ranu Kumbolo.

Meski hanya dongen, namun cerita dan mitos itu masih terus dikaitkan dengan keberadaan Danau Ranu Kumbolo karena dilimpahi dengan ikan mas. Namun, setiap pengunjung dilarangan memancing atau menangkapnya.



Pasalnya, warga setempat meyakini bahwa ikan mas tersebut merupakan jelmaan dewi yang ditugaskan untuk menjaga keindahan danau. Sosok wanita yang dipercaya sebagai Dewi Penjaga ini kerap muncul memakai kebaya kuning. Kemunculannya ditandai dengan adanya kepulan asap saat bulan purnama datang.

Dibawa Dewa Brahma dan Dewa Wisnu dari India
Dalam kitab Jawa kuno yang disebut Tantu Pagelaran atau Tangtu Panggelaran berbahasa Kawi yang berasal dari masa Majapahit sekitar abad ke-15. Kitab ini berkisah tentang mitos asal mula pulau Jawa dan keberadaan Gunung Semeru.

Dalam kitab ini dikisahkan Batara Guru (Shiwa) memerintahkan dewa Brahma dan Wishnu untuk mengisi pulau Jawa dengan manusia. Karena pulau Jawa saat itu masih mengambang di lautan luas, terombang-ambing, dan senantiasa berguncang, para dewa memutuskan untuk memakukan Pulau Jawa dengan cara memindahkan Gunung Mahameru di India ke atas Pulau Jawa.

Dewa Wisnu menjelma menjadi seekor kura-kura raksasa menggendong gunung itu dipunggungnya, sementara Dewa Brahma menjelma menjadi ular naga raksasa yang membelitkan tubuhnya pada gunung dan badan kura-kura sehingga gunung itu dapat diangkut dengan aman.

Dewa-dewa tersebut meletakkan gunung itu di atas bagian pertama pulau yang mereka temui, yaitu di bagian barat pulau Jawa. Tetapi berat gunung itu mengakibatkan ujung pulau bagian timur terangkat ke atas. Kemudian mereka memindahkannya ke bagian timur pulau Jawa.

Cerita Mistis Gunung Semeru dan Awal Mula Ranu Kumbolo hingga Dewi Cantik Berkebaya Kuning



Ketika gunung Meru dibawa ke timur, serpihan gunung yang tercecer menciptakan jajaran pegunungan di pulau Jawa yang memanjang dari barat ke timur. Akan tetapi ketika puncak Meru dipindahkan ke timur, pulau Jawa masih tetap miring, sehingga para dewa memutuskan untuk memotong sebagian dari gunung itu dan menempatkannya di bagian barat laut.

Penggalan ini membentuk Gunung Pawitra, yang sekarang dikenal dengan nama Gunung Penanggungan, dan bagian utama dari Gunung Meru, tempat bersemayam Dewa Shiwa, sekarang dikenal dengan nama Gunung Semeru.

Pada saat Sang Hyang Shiwa datang ke pulau Jawa dilihatnya banyak pohon Jawawut, sehingga pulau tersebut dinamakan Jawa. Wisnu kemudian menjadi raja yang pertama yang berkuasa di pulau Jawa dengan nama Kandiawan. Ia mengatur pemerintahan, masyarakat, dan keagamaan.



Bapaknya Gunung Agung Bali

Gunung Semeru dipercaya sebagian masyarakat Hindu dari Bali sebagai ‘Bapak’ dari Gunung Agung. Gunung Agung setinggi 3.142 mdpl merupakan gunung tertinggi di Pulau Bali.

Mereka kerap melakukan upacara sesaji kepada dewa-dewa yang diyakini bersemayam di Gunung Semeru.

Upacara sesaji ini dilakukan setiap 8-12 tahun sekali, hanya saat mereka mendengar suara gaib dari dewa-dewa di Puncak Mahameru.

Mereka juga sering datang ke Gua Widodaren di sekitar Bromo untuk mendapatkan tirta/air suci.

Tempat Tinggal Para Dewa

Gunung setinggi 3.676 mdpl ini memiliki titik teratas atau puncak yang disebut Puncak Mahameru.
Puncak Mahameru dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para dewa. Kepercayaan yang beredar, siapapun yang ingin mendengarkan suara-suara dewa maka harus semedi di Puncak Mahameru.

Misteri Kawasan Kelik yang Penuh Nisan

Selain mitos Dewi Penjaga, juga terdapat misteri di Kawasan Kelik, para pendaki Gunung Semeru mungkin sudah tak asing tentang misteri yang satu ini.

Di kawasan ini terdapat banyak sekali nisan (batu in memoriam) sebagai penanda orang-orang yang meninggal saat mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa ini. Salah satunya nisan milik aktivis Indonesia, Soe Hok Gie.

Hal paling menyeramkan di tempat ini yakni para pendaki kerap kesurupan. Konon, sejumlah pendaki yang melewati Kawasan Kelik pernah mengalami kesurupan roh manusia dan roh binatang.

Tanjakan Cinta

Tanjakan Cinta di area Ranu Kumbolo menjadi titik paling diincar oleh para pendaki karena keindahannya.

Tanjakan ini merupakan jalur pendakian yang harus pendaki lewati untuk menuju Puncak Ranu Kumbolo.

Tanjakan Cinta memang tak terlalu terjal namun sangat panjang. Konon, jika pendaki bisa melewati tanjakan ini tanpa istirahat dan tanpa menoleh, maka permohonan cintanya akan terwujud.

Dua Arca di Kawasan Arcopodo
Kawasan Arcopodo sering digunakan para pendaki sebagai tempat istirahat karena memiliki dataran cukup luas.

Arcopodo berarti dua arca atau dua penjaga. Di situlah konon terdapat dua patung gaib yang dipercaya sosok sang prajurit Kerajaan Majapahit.

Konon, patung itu hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang memiliki mata batin. Banyak pendaki mengaku melihat patung ini, tapi mereka melihatnya dalam ukuran berbeda. Ada yang melihat patung ini berukuran kecil seperti anak kecil, ada juga yang melihat ukurannya besar seperti raksasa.

Sumber: (Wikipedia dan cerita rakyat)
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1253 seconds (0.1#10.140)