7 Daerah di Sulsel Siaga Bencana, 9 Lainnya Kategori Waspada
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Cuaca ekstrem membuat sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel) dilanda bencana. Banjir hingga angin puting beliung jadi ancaman saat ini. Pemerintah daerah pun mulai meningkatkan kesiagaan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) Wilayah IV Makassar mencatat ada tujuh daerah di Sulsel yang masuk dalam kategori siaga. Ketujuh daerah ini akan mengalami dampak cuaca ekstrem hingga 7 Desember 2021. Di antaranya, Maros, Pangkep, Gowa, Makassar, Soppeng, Sidrap, dan Wajo.
Selain itu, ada juga sembilan daerah yang masuk dalam kategori waspada dampak hujan lebat. Di antaranya, Barru, Bantaeng, Bone, Takalar, Parepare, Jeneponto, Sinjai, Bulukumba, dan Pinrang.
Beberapa daerah bahkan sudah mengalami dampak dari cuaca buruk tersebut. Seperti di Kabupaten Soppeng, akibat intensitas hujan yang tinggi, beberapa sungai meluap sehingga terjadi banjir bandang di sejumlah kecamatan.
Kepala Sub Bagian Program Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel , Andi Warham Yusni menuturkan, banjir bandang melanda Kabupaten Soppeng sekitar pukul 08.30 Wita. Akibatnya ada tiga kecamatan yang terdampak arus air sungai yang meluap.
“Di Kecamatan Lalabata ada Kelurahan Ompo dan Desa Maccile yang terdampak. Di Kecamatan Ganra terjadi di Desa Belo. Kemudian di Kecamatan Donri-donri terjadi di Desa Paddangeng,” paparnya, Senin (6/12/2021).
Sejauh ini, kata dia, tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut. Namun dilaporkan ada dua rumah yang hanyut terbawa arus. Semua isi rumah habis tak tersisa. Sementara itu ada juga satu rumah yang bergeser akibat diterjang banjir bandang.
“Dari laporan BPBD Soppeng di sana terjadi hujan terus menerus dari tanggal 5 Desember jam 18.30 sampai sekarang, sehingga mengakibatkan banjir bandang akibat Sungai Paddengeng, Lawo, dan Belo meluap,” tutur Warham.
Selain di Kabupaten Soppeng, angin puting beliung melanda Luwu Utara. Akibat hujan disertai angin kencang mengakibatkan empat rumah di Desa Patila mengalami kerusakan. Satu rumah rusak parah, satu rusak sedang, dan dua rusak ringan.
“Rumah rusak sedang tersebut berdasarkan laporan pemerintah setempat akibat tertimpa pohon. Juga ada satu keluarga terpaksa memgungsi ke rumah keluarganya karena rumahnya (semi permanen) rubuh disapu angin kencang,” ungkapnya.
Prakirawan Cuaca BMKG Wilayah IV Makassar, Rizky Yudha menuturkan, hingga 7 Desember cuaca ekstrem masih akan melanda sejumlah wilayah di Sulsel. Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat diprediksi terjadi hampir di semua kabupaten/kota.
Pada pagi hingga dini hari misalnya, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diprediksi terjadi di seluruh wilayah di Sulsel. Suhu udara berada di sekirar 19-31 derajat celcius dan kelembapan udara berada di sekitar 70-98 persen.
Sementara ada beberapa wilayah seperti Parepare, Barru, Pangkajene, Maros, Makassar, dan Gowa diprediksi hujan lebat pada pagi hari. Sedangkan di wilayah Malili, Masamba, Palopo, Belopa, Makale, dan Rantepaodiprediksi berawan.
Lalu pada siang hingga sore hari hujan lebat diprediksi terjadi di Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, dan Takalar. Sementara pada malam hari diprediksi akan berawan di Rantepao, Makale, Sengkang, Sidrap, Soppeng, dan Watampone.
Kemudian pada dini hari hujan dengan intensitas lebat diprediksi akan terjadi di Pinrang, Parepare, Barru, dan Selayar. Namun sejumlah wilayah diprediksi berawan yakni di Malili, Masamba, Rantepao, Makale, Palopo, Sengkang, dan Watampone.
“Kita telah mengeluarkan peringatan dini akan terjadinya hujan lebat disertai angin kencang di wilayah pesisir barat Sulawesi Selatan. Prediksi cuaca ini diperkirakan terjadi sampai 7 Desember,” sebutnya.
Kendati demikian, cuaca ektrem seperti beberapa hari terakhir yang terjadi di Sulsel diprediksi tidak akan berlangsung panjang. Kondisinya diprediksi sudah mulai membaik pada 8 Desember nanti.
“Untuk besok masih sama seperti kemarin dan dua hari ini. Tetapi lusa intensitasnya sudah mulai menurun. Tanggal 8 intensitasnya sudah berkisar ringan hingga sedang saja menyusul turunnya dinamika atmosfer,” ungkapnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) Wilayah IV Makassar mencatat ada tujuh daerah di Sulsel yang masuk dalam kategori siaga. Ketujuh daerah ini akan mengalami dampak cuaca ekstrem hingga 7 Desember 2021. Di antaranya, Maros, Pangkep, Gowa, Makassar, Soppeng, Sidrap, dan Wajo.
Selain itu, ada juga sembilan daerah yang masuk dalam kategori waspada dampak hujan lebat. Di antaranya, Barru, Bantaeng, Bone, Takalar, Parepare, Jeneponto, Sinjai, Bulukumba, dan Pinrang.
Beberapa daerah bahkan sudah mengalami dampak dari cuaca buruk tersebut. Seperti di Kabupaten Soppeng, akibat intensitas hujan yang tinggi, beberapa sungai meluap sehingga terjadi banjir bandang di sejumlah kecamatan.
Kepala Sub Bagian Program Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel , Andi Warham Yusni menuturkan, banjir bandang melanda Kabupaten Soppeng sekitar pukul 08.30 Wita. Akibatnya ada tiga kecamatan yang terdampak arus air sungai yang meluap.
“Di Kecamatan Lalabata ada Kelurahan Ompo dan Desa Maccile yang terdampak. Di Kecamatan Ganra terjadi di Desa Belo. Kemudian di Kecamatan Donri-donri terjadi di Desa Paddangeng,” paparnya, Senin (6/12/2021).
Sejauh ini, kata dia, tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut. Namun dilaporkan ada dua rumah yang hanyut terbawa arus. Semua isi rumah habis tak tersisa. Sementara itu ada juga satu rumah yang bergeser akibat diterjang banjir bandang.
“Dari laporan BPBD Soppeng di sana terjadi hujan terus menerus dari tanggal 5 Desember jam 18.30 sampai sekarang, sehingga mengakibatkan banjir bandang akibat Sungai Paddengeng, Lawo, dan Belo meluap,” tutur Warham.
Selain di Kabupaten Soppeng, angin puting beliung melanda Luwu Utara. Akibat hujan disertai angin kencang mengakibatkan empat rumah di Desa Patila mengalami kerusakan. Satu rumah rusak parah, satu rusak sedang, dan dua rusak ringan.
“Rumah rusak sedang tersebut berdasarkan laporan pemerintah setempat akibat tertimpa pohon. Juga ada satu keluarga terpaksa memgungsi ke rumah keluarganya karena rumahnya (semi permanen) rubuh disapu angin kencang,” ungkapnya.
Prakirawan Cuaca BMKG Wilayah IV Makassar, Rizky Yudha menuturkan, hingga 7 Desember cuaca ekstrem masih akan melanda sejumlah wilayah di Sulsel. Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat diprediksi terjadi hampir di semua kabupaten/kota.
Pada pagi hingga dini hari misalnya, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diprediksi terjadi di seluruh wilayah di Sulsel. Suhu udara berada di sekirar 19-31 derajat celcius dan kelembapan udara berada di sekitar 70-98 persen.
Sementara ada beberapa wilayah seperti Parepare, Barru, Pangkajene, Maros, Makassar, dan Gowa diprediksi hujan lebat pada pagi hari. Sedangkan di wilayah Malili, Masamba, Palopo, Belopa, Makale, dan Rantepaodiprediksi berawan.
Lalu pada siang hingga sore hari hujan lebat diprediksi terjadi di Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, dan Takalar. Sementara pada malam hari diprediksi akan berawan di Rantepao, Makale, Sengkang, Sidrap, Soppeng, dan Watampone.
Kemudian pada dini hari hujan dengan intensitas lebat diprediksi akan terjadi di Pinrang, Parepare, Barru, dan Selayar. Namun sejumlah wilayah diprediksi berawan yakni di Malili, Masamba, Rantepao, Makale, Palopo, Sengkang, dan Watampone.
“Kita telah mengeluarkan peringatan dini akan terjadinya hujan lebat disertai angin kencang di wilayah pesisir barat Sulawesi Selatan. Prediksi cuaca ini diperkirakan terjadi sampai 7 Desember,” sebutnya.
Kendati demikian, cuaca ektrem seperti beberapa hari terakhir yang terjadi di Sulsel diprediksi tidak akan berlangsung panjang. Kondisinya diprediksi sudah mulai membaik pada 8 Desember nanti.
“Untuk besok masih sama seperti kemarin dan dua hari ini. Tetapi lusa intensitasnya sudah mulai menurun. Tanggal 8 intensitasnya sudah berkisar ringan hingga sedang saja menyusul turunnya dinamika atmosfer,” ungkapnya.
(agn)