Gubernur Khofifah Pastikan Sistem Peringatan Dini Erupsi Semeru Sudah Berjalan

Senin, 06 Desember 2021 - 10:47 WIB
loading...
Gubernur Khofifah Pastikan Sistem Peringatan Dini Erupsi Semeru Sudah Berjalan
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa saat meninjau dampak erupsi Gunung Semeru di Dusun Renteng,Desa Sumber Wulu, Kecamatan Candi Puro, Lumajang.Foto/ist
A A A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, sistem peringatan dini atau early warning system dari erupsi Gunung Semeru sudah berjalan. Bahkan, warga sekitar juga telah melakukan evakuasi dini.

Menurut Khofifah, beberapa meter di lokasi kejadian juga sudah terdapat papan petunjuk jalur evakuasi. Sehingga tataran mitigasi dan early warning system dari bencana erupsi sudah berjalan. Hanya saja material yang dibawa pada guguran awan panas kali ini lebih besar dari yang diprediksi.

Baca juga: Bripda Randy Tersangka Aborsi hingga Berujung Bunuh Diri Novia Widyasari Ditahan 20 Hari

"Jadi kembali lagi, kewaspadaan jangan pernah kita underestimate dari fenomena alam, termasuk mereka yang di wilayah Semeru,” ujar Khofifah, Senin (6/12/2021).

Khofifah menambahkan, upaya evakuasi dini juga terlihat dari posisi truk-truk yang berjajar dengan jarak yang cukup dekat. Ini menunjukkan bahwa mereka sedang dalam proses evakuasi, dan sebagian warga ada yang berlindung di atap rumah.

“Mohon media juga membantu proses penyampaian dari apa yang sudah dilakukan Forkopimda Lumajang, dan kota/kabupaten sekitarnya yang sudah bergotong royong dan masyarakat luas," terangnya.

Baca juga: Hari Ketiga Evakuasi Korban Erupsi Gunung Semeru Mulai Temui Kendala

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim mencatat, erupsi Gunung Semeru ini berawal dari guguran awan panas pada Sabtu (4/12/2021) pukul 15.20 WIB, yang mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Adapun beberapa titik lokasi pengungsi yang telah ditetapkan BPBD Jatim. Antara lain berada di Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Kamarkajang, rumah warga yang aman, Masjid Jarit, Kecamatan Candipuro. Hingga saat ini, BPBD Jatim dan Lumajang masih terus melakukan pendataan terkait jumlah pengungsi.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 2.3005 seconds (0.1#10.140)