TNI, Polri dan Forkopimda Jatim Kolaborasi Tangani Erupsi Gunung Semeru

Minggu, 05 Desember 2021 - 21:26 WIB
loading...
TNI, Polri dan Forkopimda Jatim Kolaborasi Tangani Erupsi Gunung Semeru
TNI, Polri dan Forkopimda Jatim berkolaborasi tangani erupsi Gunung Semeru dengan terjun langsung ke lokasi bencana. Foto: Istimewa
A A A
LUMAJANG - Erupsi Gunung Semeru yang meluluhlantakkan sebagian wilayah Kabupaten Lumajang , Jawa Timur langsung direspons semua pihak. Terutama TNI, Polri dan Forkopimda Jatim yang berkolaborasi terjun langsung menangani bencana.

Pascabencana, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) Pusat Letjen Jendral TNI Suharyanto, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa , Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dan Kepala Badan Intelejen Daerah (Kabinda) Jatim langsung melakukan pengecekan lokasi terdampak bencana alam Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru, melalui pantauan udara.



Hadir juga Pejabat Utama (PJU) Kodam V Brawijaya, Polda Jatim, dan juga Danrem 083/ Baladika Jaya dan Forkopimda Kabupaten Lumajang. Setelah meninjau lokasi bencana alam APG dilanjutkan dengan rapat koordinasi penanganan bencana.

Panglima TNI Jendral Andika Perkasa menyebutkan, komando dan pengendalian diserahkan penuh kepada Kepala BNPB selaku kepala penanganan penanggulangan bencana alam. Apabila membutuhkan Helicopter untuk bantuan evakuasi distanbykan di Malang.

“Komandan Korem sebagai Komando saat di lapangan dan Kepala BNPB sebagai kasatgas penanganan tanggap bencana. Alat Komunikasi menjadi alat yang penting dalam operasi kemanusiaan,” ungkap Panglima TNI Jendral Andika Perkasa.

Jendral Andika mengatakan, helikopter distandbykan di Kabupaten Malang dan Hercules disiapkan 2 dari Makassar dan Malang yang dikhususkan kepada para pengungsi yang rentan.



Sementara, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menjelaskan, pada pukul 19.00 WIB. Tim evakuasi penanganan tanggap bencana sudah melakukan upaya-upaya guna menyelamatkan masyarakat yang terdampak. Namun terdapat kendala komunikasi yang sulit sehingga evakuasi tertunda.

Dengan hadirnya bantuan sekitar 3.500 personel Minggu pagi (5/12/2021), maka kegiatan kembali dilanjutkan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.1422 seconds (0.1#10.140)