Ada Tambahan 113, Kasus COVID-19 di Jatim Capai 5.948
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penambahan kasus positif COVID-19 di Jawa Timur (Jatim) masih terus terjadi. Pada Minggu (7/6/2020), tercatat ada sebanyak 113 kasus positif COVID-19 baru di Jatim.
(Baca juga: Ada Cerita Perselingkuhan di Balik Bunuh Diri Siswa SMK Gresik )
Penambahan kasus baru tersebut, membuat jumlah pasien positif COVID-19 di Jatim, hingga kini mencapai sebanyak 5.948 kasus. Jumlah ini menempatkan Jatim di urutan dua setelah DKI Jakarta, yang mencapai sebanyak 8.033 kasus.
Pada Minggu (7/6/2020), Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto melaporkan, penambahan kasus tertinggi terjadi di DKI Jakarta dengan 163 kasus.
Sementara, untuk kasus sembuh, pria yang akrab disapa Yuri ini mengungkapkan, di wilayah DKI Jakarta sejumlah 294 kasus. Kasus positif tertinggi kedua terjadi di Jatim dengan 113 kasus, sedang kasus sembuh sejumlah 48.
"Sebanyak 21 provinsi yang melaporkan kasus kurang dari 10, bahkan 8 di antaranya melaporkan tidak ada kasus sama sekali," kata Yuri dalam konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional di Jakarta, Minggu (7/6/2020).
(Baca juga: Di Tengah Pandemi COVID-19, PSSI Intensif Komunikasi ke FIFA )
Ada 10 provinsi yang kenaikan kasus positif di bawah 5, yaitu Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sulawesi Tenggara, Lampung, Maluku Utara, Papua Barat, Sulawesi Barat dan Gorontalo.
Sedangkan nol kasus dilaporkan oleh beberapa provinsi, seperti Aceh, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Riau, dan NTT.
Total kasus positif yang teridentifikasi pada hari ini berjumlah 672 kasus sehingga total kasus kumulatif berjumlah 31.186.
(Baca juga: Parikan Khas Surabaya Hangatkan Penyaluran BST di Kantor Pos )
Yuri menambahkan bahwa pemeriksaan spesimen berjumlah 11.924 spesimen, baik dengan menggunakan real-time PCR maupun tes cepat molekuler. "Sehingga total spesimen yang telah diperiksa Total 405.992 spesimen," ujarnya.
Menyikapi masih terjadinya penularan COVID-19, Yurianto mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk disiplin terhadap kebiasaan baru, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menggunakan masker dan menjaga jarak.
(Baca juga: Ada Cerita Perselingkuhan di Balik Bunuh Diri Siswa SMK Gresik )
Penambahan kasus baru tersebut, membuat jumlah pasien positif COVID-19 di Jatim, hingga kini mencapai sebanyak 5.948 kasus. Jumlah ini menempatkan Jatim di urutan dua setelah DKI Jakarta, yang mencapai sebanyak 8.033 kasus.
Pada Minggu (7/6/2020), Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto melaporkan, penambahan kasus tertinggi terjadi di DKI Jakarta dengan 163 kasus.
Sementara, untuk kasus sembuh, pria yang akrab disapa Yuri ini mengungkapkan, di wilayah DKI Jakarta sejumlah 294 kasus. Kasus positif tertinggi kedua terjadi di Jatim dengan 113 kasus, sedang kasus sembuh sejumlah 48.
"Sebanyak 21 provinsi yang melaporkan kasus kurang dari 10, bahkan 8 di antaranya melaporkan tidak ada kasus sama sekali," kata Yuri dalam konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional di Jakarta, Minggu (7/6/2020).
(Baca juga: Di Tengah Pandemi COVID-19, PSSI Intensif Komunikasi ke FIFA )
Ada 10 provinsi yang kenaikan kasus positif di bawah 5, yaitu Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sulawesi Tenggara, Lampung, Maluku Utara, Papua Barat, Sulawesi Barat dan Gorontalo.
Sedangkan nol kasus dilaporkan oleh beberapa provinsi, seperti Aceh, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Riau, dan NTT.
Total kasus positif yang teridentifikasi pada hari ini berjumlah 672 kasus sehingga total kasus kumulatif berjumlah 31.186.
(Baca juga: Parikan Khas Surabaya Hangatkan Penyaluran BST di Kantor Pos )
Yuri menambahkan bahwa pemeriksaan spesimen berjumlah 11.924 spesimen, baik dengan menggunakan real-time PCR maupun tes cepat molekuler. "Sehingga total spesimen yang telah diperiksa Total 405.992 spesimen," ujarnya.
Menyikapi masih terjadinya penularan COVID-19, Yurianto mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk disiplin terhadap kebiasaan baru, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menggunakan masker dan menjaga jarak.
(eyt)