Ada 3 Siklon Aktif, BMKG Ingatkan Dampak Cuaca Buruk bagi Jabar
loading...
A
A
A
BANDUNG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) mengingatkan masyarakat atas potensi bencana yang mungkin bisa terjadi di Jawa Barat akibat adanya sistem siklon aktif. Saat ini, tercatat ada tiga siklon aktif yang bakal mempengaruhi cuaca di Indonesia.
Kepala BMKG Stasiun Bandung Teguh Rahayu mengatakan, BMKG memantau adanya anomali Suhu Muka Laut (SST) di wilayah pengamatan Nino 3,4 yang menunjukkan nilai untuk memenuhi prasyarat terjadinya La Nina dan sudah berlangsung selama dua dasarian terakhir.
La Nina diprediksi akan terjadi dalam kategori lemah hingga netral sampai Mei 2022. "Dampak La Nina akan mulai dirasakan pada bulan November dan puncaknya akan terjadi pada periode Desember 2021 hingga Maret 2022," kata Teguh, Kamis (2/12/2021).
Menurut dia, kondisi cuaca yang akan terjadi tak lepas dari kondisi sistem siklon yang saat ini aktif. TCWC Jakarta dan RSMC Tokyo mendeteksi 2 sistem siklon tropis aktif dan 1 sistem bibit siklon tropis di wilayah Indonesia.
Pertama, siklon tropis teratai. Saat ini berada sekitar 640 km sebelah barat daya Tanjung Karang dengan arah menuju selatan barat daya. Siklon ini bergerak dengan kecepatan 8 km/jam bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
"Namun, siklon ini diprediksi akan berdampak terhadap cuaca Jawa Barat berupa potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai angin kencang," beber dia.
Kendati begitu, dua siklon lainnya belum terdeteksi memberi dampak bagi iklim Indonesia. Yaitu siklon tropis nyatoh dan bibit siklon 94W. Bibit siklon 94 W dalam 48 jam ke depan berpotensi tumbuh menjadi siklon tropis.
Kepala BMKG Stasiun Bandung Teguh Rahayu mengatakan, BMKG memantau adanya anomali Suhu Muka Laut (SST) di wilayah pengamatan Nino 3,4 yang menunjukkan nilai untuk memenuhi prasyarat terjadinya La Nina dan sudah berlangsung selama dua dasarian terakhir.
La Nina diprediksi akan terjadi dalam kategori lemah hingga netral sampai Mei 2022. "Dampak La Nina akan mulai dirasakan pada bulan November dan puncaknya akan terjadi pada periode Desember 2021 hingga Maret 2022," kata Teguh, Kamis (2/12/2021).
Menurut dia, kondisi cuaca yang akan terjadi tak lepas dari kondisi sistem siklon yang saat ini aktif. TCWC Jakarta dan RSMC Tokyo mendeteksi 2 sistem siklon tropis aktif dan 1 sistem bibit siklon tropis di wilayah Indonesia.
Pertama, siklon tropis teratai. Saat ini berada sekitar 640 km sebelah barat daya Tanjung Karang dengan arah menuju selatan barat daya. Siklon ini bergerak dengan kecepatan 8 km/jam bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
"Namun, siklon ini diprediksi akan berdampak terhadap cuaca Jawa Barat berupa potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai angin kencang," beber dia.
Kendati begitu, dua siklon lainnya belum terdeteksi memberi dampak bagi iklim Indonesia. Yaitu siklon tropis nyatoh dan bibit siklon 94W. Bibit siklon 94 W dalam 48 jam ke depan berpotensi tumbuh menjadi siklon tropis.
(don)