BIN Perpanjang Rapid Test Massal di Surabaya hingga 15 Juni
loading...
A
A
A
SURABAYA - Badan Intelijen Negara ( BIN ) memperpanjang kegiatan rapid test masal COVID-19 di Surabaya, Jatim. Pelaksaan rapid test sudah digelar sejak 29 Mei 2020, atau hari ini telah memasuki hari ke-10. Direncanakan kegiatan akan berakhir pada 15 Juni 2020.
Kepala BIN Daerah (Kabinda) Jawa Timur, Brigjen TNI M Syafei mengungkapkan bahwa sesuai arahan dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan perpanjangan kegiatan rapid test ini karena Surabaya masih menjadi daerah dengan kurva kasus positif COVID-19 cukup tinggi. Oleh karena itu, BIN ingin dengan rapid test ini bisa menekan angka penyebaran COVID-19. (Baca juga: Hari Ke-9 Rapid Test Massal, BIN Temukan 261 Orang Reaktif di Surabaya)
"Sebenarnya kita hanya 8 hari, sampai tanggal 5 Juni kemarin, namun karena pimpinan Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan melihat bahwa masih tinggi angka yang terpapar di Surabaya, maka diperpanjang sampai 15 Juni," ucap Brigjen TNI M Syafei kepada wartawan di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (7/6/2020). (Baca juga: BIN Gelar Rapid Test Massal di Surabaya, 230 Orang Reaktif)
Dia mengatakan, BIN berkomitmen penuh membantu Pemerintah Kota Surabaya untuk menekan angka penyebaran COVID-19. Sampai hari ini, BIN telah menyasar 15 titik di Surabaya dan 1 titik di Sidoarjo. "Ini yang ke-16 kalinya di wilayah Jawa Timur. Di Surabaya 15 titik, di Sidoarjo 1 titik," ujarnya. Kegiatan ini merupakan program kemanusiaan dari BIN untuk memutus rantai di Jawa Timur. (Baca juga: BIN Bantu 120 Ribu Masker Non-Medis ke Pemkot Surabaya)
"Kita khusus kan di Surabaya karena di Surabaya ini merupakan epicentrum COVID-19 di Jatim. Secara nasional juga Surabaya termasuk sangat tinggi. Kita harapkan dengan kegiatan ini bisa memperkecil penyebaran COVID-19 di Surabaya karena tren Jatim ini naik terus untuk penyebaran COVID-19 ini," jelasnya.
Di hari ke-10, BIN menggelar rapid test masal COVID-19 di dua titik di Surabaya. Lokasi pertama berasa di depan kantor SCTV di Jalan Patimura Surabaya dan di kantor Kecamatan Kenjeran, Jalan HM Nur, Surabaya.
Kegiatan rapid test massal ini didukung tenaga medis, analis laboratorium dan tenaga pedukung sebanyak 40 orang dari Jakarta dan dibantu 20 anggota Binda Jatim. Satgas lawan COVID-19 BIN membawa langsung Mobil Laboratorium COVID-19, ambulans dan peralatan pendukung lainnya di Kota Surabaya dan sekitarnya.
Mobil Laboratorium ini, merupakan 1 (satu) dari 5 (lima) mobil laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2) yang bersertifikat internasional pertama di Indonesia.
Dalam rapid test ini, BIN menyiapkan 1.000-3.000 alat rapid test beserta 2 mobil laboratorium untuk test PCR atau swab test setiap harinya. Swab Test ini diperuntukan bagi warga yang reaktif (positif) COVID-19. Mobile Laboratorium dari BIN ini dapat mengambil 300 sampel per harinya. Adapun hasil swab test bisa diketahui hanya dalam 2,5 jam.
Sebelumnya, BIN telah menggelar rapid test masal COVID-19 di sejumlah titik di Surabaya. Selain menggelar rapid test, BIN juga memberikan bantuan ribuan alat-alat kesehatan untuk ibu kota Jawa Timur ini guna memutus rantai penyebaran COVID-19.
Kepala BIN Daerah (Kabinda) Jawa Timur, Brigjen TNI M Syafei mengungkapkan bahwa sesuai arahan dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan perpanjangan kegiatan rapid test ini karena Surabaya masih menjadi daerah dengan kurva kasus positif COVID-19 cukup tinggi. Oleh karena itu, BIN ingin dengan rapid test ini bisa menekan angka penyebaran COVID-19. (Baca juga: Hari Ke-9 Rapid Test Massal, BIN Temukan 261 Orang Reaktif di Surabaya)
"Sebenarnya kita hanya 8 hari, sampai tanggal 5 Juni kemarin, namun karena pimpinan Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan melihat bahwa masih tinggi angka yang terpapar di Surabaya, maka diperpanjang sampai 15 Juni," ucap Brigjen TNI M Syafei kepada wartawan di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (7/6/2020). (Baca juga: BIN Gelar Rapid Test Massal di Surabaya, 230 Orang Reaktif)
Dia mengatakan, BIN berkomitmen penuh membantu Pemerintah Kota Surabaya untuk menekan angka penyebaran COVID-19. Sampai hari ini, BIN telah menyasar 15 titik di Surabaya dan 1 titik di Sidoarjo. "Ini yang ke-16 kalinya di wilayah Jawa Timur. Di Surabaya 15 titik, di Sidoarjo 1 titik," ujarnya. Kegiatan ini merupakan program kemanusiaan dari BIN untuk memutus rantai di Jawa Timur. (Baca juga: BIN Bantu 120 Ribu Masker Non-Medis ke Pemkot Surabaya)
"Kita khusus kan di Surabaya karena di Surabaya ini merupakan epicentrum COVID-19 di Jatim. Secara nasional juga Surabaya termasuk sangat tinggi. Kita harapkan dengan kegiatan ini bisa memperkecil penyebaran COVID-19 di Surabaya karena tren Jatim ini naik terus untuk penyebaran COVID-19 ini," jelasnya.
Di hari ke-10, BIN menggelar rapid test masal COVID-19 di dua titik di Surabaya. Lokasi pertama berasa di depan kantor SCTV di Jalan Patimura Surabaya dan di kantor Kecamatan Kenjeran, Jalan HM Nur, Surabaya.
Kegiatan rapid test massal ini didukung tenaga medis, analis laboratorium dan tenaga pedukung sebanyak 40 orang dari Jakarta dan dibantu 20 anggota Binda Jatim. Satgas lawan COVID-19 BIN membawa langsung Mobil Laboratorium COVID-19, ambulans dan peralatan pendukung lainnya di Kota Surabaya dan sekitarnya.
Mobil Laboratorium ini, merupakan 1 (satu) dari 5 (lima) mobil laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2) yang bersertifikat internasional pertama di Indonesia.
Dalam rapid test ini, BIN menyiapkan 1.000-3.000 alat rapid test beserta 2 mobil laboratorium untuk test PCR atau swab test setiap harinya. Swab Test ini diperuntukan bagi warga yang reaktif (positif) COVID-19. Mobile Laboratorium dari BIN ini dapat mengambil 300 sampel per harinya. Adapun hasil swab test bisa diketahui hanya dalam 2,5 jam.
Sebelumnya, BIN telah menggelar rapid test masal COVID-19 di sejumlah titik di Surabaya. Selain menggelar rapid test, BIN juga memberikan bantuan ribuan alat-alat kesehatan untuk ibu kota Jawa Timur ini guna memutus rantai penyebaran COVID-19.
(shf)