Tekan Kasus Stunting, Sumedang Pantau Bayi-Balita Lewat Teknologi Digital
loading...
A
A
A
SUMEDANG - Seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi, berbagai aplikasi digital bermunculan. Selain memudahkan, kehadiran aplikasi digital pun dinilai memberikan solusi yang efektif.
Seperti aplikasi i-Simpati yang diterapkan di Kabupaten Sumedang. Inovasi digital tersebut dibuat untuk menekan angka stunting sebagai salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami berbagai daerah di Indonesia.
Baca juga: Tim Densus 88 Antiteror Datangi Kantor MUI Jabar, Ada Apa?
Aplikasi i-Simpati merupakan pola pembangunan dengan pendekatan kolaboratif dimana pemerintah bekerja sama secara pentahelix dengan operator telepon seluler untuk memantau perkembangan bayi, balita, dan anak-anak melalui gadget yang dipegang oleh kader Posyandu.
"Sebagai bentuk pentahelix, Telkomsel membagi smart phone kepada 1.600 kader Posyandu untuk memantau jumlah kasus stunting pada setiap desa dimana di aplikasi i-Simpati tercantum data by name by address yang langsung terintegrasi ke setiap SKPD (satuan kerja perangkat daerah)," terang Bupati Sumedang, Sony Ahmad Munir, Jumat (26/11/2021).
Menurut Dony, aplikasi digital tersebut menghasilkan good data, good decision, dan good result. Sehingga, permasalahan stunting di kabupaten yang dipimpinnya juga dapat tertangani dengan baik.
"Jadi, semua berawal dari data. Dengan data yang baik dan benar akan menghasilkan keputusan yang baik dan hasil yang baik pula," katanya.
Baca juga: Ungkap Misteri Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polda Jabar Cecar Tiga Saksi Kunci
Kehadiran aplikasi i-Simpati, lanjut Dony, juga membuat Sumedang diganjar apresiasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), Habibie Institute For Public Policy and Governance (HIPPG) dan Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes).
Ketiga lembaga itu menobatkan Sumedang sebagai Juara Juara Kedua Inovasi Cegah Stunting Kategori Penggunaan Teknologi Informasi. Penghargaan tersebut diterima Dony secara virtual di Gedung Negara Sumedang, Kamis (25/11/2021) kemarin.
"Saya mengapresiasi kerja keras Kepala Bappppeda yang berhasil menjadi Juara II Inovasi Cegah Stunting dalam kategori Penggunaan Teknologi Informasi melalui inovasi I-Simpati, aplikasi yang berkaitan dengan sistem Informasi Pencegahan Stunting terintegrasi," ungkapnya.
Dony juga mengatakan bahwa penghargaan tersebut tentunya menjadi inspirasi bagi jajaran pihaknya untuk berkinerja lebih baik lagi, khususnya dalam penanganan stunting.
"Pemda Sumedang tentunya akan terus melakukan berbagai inovasi dan bekerja keras menurunkan angka stunting menuju Sumedang Zero New Stunting untuk Indonesia Maju," kata Dony.
Dony berharap, penghargaan tersebut juga memotivasi pihaknya untuk terus berinovasi dalam menurunkan angka stunting hingga mencapai 9 persen di tahun 2023 mendatang.
"Penanganan kasus stunting di Kabupaten Sumedang merupakan indikator kinerja utama kami dalam rangka menyejahterakan masyarakat karena pemerintah hadir sebagai instrumen untuk mensejahterakan masyarakat," katanya.
Seperti aplikasi i-Simpati yang diterapkan di Kabupaten Sumedang. Inovasi digital tersebut dibuat untuk menekan angka stunting sebagai salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami berbagai daerah di Indonesia.
Baca juga: Tim Densus 88 Antiteror Datangi Kantor MUI Jabar, Ada Apa?
Aplikasi i-Simpati merupakan pola pembangunan dengan pendekatan kolaboratif dimana pemerintah bekerja sama secara pentahelix dengan operator telepon seluler untuk memantau perkembangan bayi, balita, dan anak-anak melalui gadget yang dipegang oleh kader Posyandu.
"Sebagai bentuk pentahelix, Telkomsel membagi smart phone kepada 1.600 kader Posyandu untuk memantau jumlah kasus stunting pada setiap desa dimana di aplikasi i-Simpati tercantum data by name by address yang langsung terintegrasi ke setiap SKPD (satuan kerja perangkat daerah)," terang Bupati Sumedang, Sony Ahmad Munir, Jumat (26/11/2021).
Menurut Dony, aplikasi digital tersebut menghasilkan good data, good decision, dan good result. Sehingga, permasalahan stunting di kabupaten yang dipimpinnya juga dapat tertangani dengan baik.
"Jadi, semua berawal dari data. Dengan data yang baik dan benar akan menghasilkan keputusan yang baik dan hasil yang baik pula," katanya.
Baca juga: Ungkap Misteri Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polda Jabar Cecar Tiga Saksi Kunci
Kehadiran aplikasi i-Simpati, lanjut Dony, juga membuat Sumedang diganjar apresiasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), Habibie Institute For Public Policy and Governance (HIPPG) dan Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes).
Ketiga lembaga itu menobatkan Sumedang sebagai Juara Juara Kedua Inovasi Cegah Stunting Kategori Penggunaan Teknologi Informasi. Penghargaan tersebut diterima Dony secara virtual di Gedung Negara Sumedang, Kamis (25/11/2021) kemarin.
"Saya mengapresiasi kerja keras Kepala Bappppeda yang berhasil menjadi Juara II Inovasi Cegah Stunting dalam kategori Penggunaan Teknologi Informasi melalui inovasi I-Simpati, aplikasi yang berkaitan dengan sistem Informasi Pencegahan Stunting terintegrasi," ungkapnya.
Dony juga mengatakan bahwa penghargaan tersebut tentunya menjadi inspirasi bagi jajaran pihaknya untuk berkinerja lebih baik lagi, khususnya dalam penanganan stunting.
"Pemda Sumedang tentunya akan terus melakukan berbagai inovasi dan bekerja keras menurunkan angka stunting menuju Sumedang Zero New Stunting untuk Indonesia Maju," kata Dony.
Dony berharap, penghargaan tersebut juga memotivasi pihaknya untuk terus berinovasi dalam menurunkan angka stunting hingga mencapai 9 persen di tahun 2023 mendatang.
"Penanganan kasus stunting di Kabupaten Sumedang merupakan indikator kinerja utama kami dalam rangka menyejahterakan masyarakat karena pemerintah hadir sebagai instrumen untuk mensejahterakan masyarakat," katanya.
(msd)