Tim Densus 88 Antiteror Datangi Kantor MUI Jabar, Ada Apa?

Jum'at, 26 November 2021 - 21:13 WIB
loading...
Tim Densus 88 Antiteror Datangi Kantor MUI Jabar, Ada Apa?
Tim Densus 88 Antiteror saat menggelar pertemuan dengan jajaran MUI Jabar, Jumat (26/11/2021). Foto/Ist
A A A
BANDUNG - Sejumlah anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror mendatangi Kantor Majelis Umum Indonesia (MUI) Jabar di Jalan RE Martadinata, Kota Bandung, Jumat (26/11/2021). Kedatangan Tim Densus 88 Antiteror itu dipimpin langsung oleh Kepala Satuan Tugas (Kasatga) Wilayah Jabar Densus 88 Antiteror, Kombes Arief Mahfud.

Kedatangan Tim Densus 88 Antiteror dalam rangka bersilaturahmi dengan jajaran MUI Jabar. Dalam kesempatan itu, Tim Densus 88 Antiteror juga berbicara mengenai penangkapan tiga orang terduga teroris dimana salah satunya diketahui sebagai anggota MUI Pusat.



Diketahui, beberapa waktu lalu, Densus 88 Antiteror melakukan penangkapan terhadap tiga orang terduga teroris, yakni Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) Farid Okbar; anggota Komisi Fatwa MUI, Ahmad Zain An Najah, dan Anung Al Hamat. Ketiganya ditangkap di Bekasi atas dugaan tindak pidana terorisme yang berkaitan dengan Jamaah Islamiyah (JI).

Arief menjelaskan, penangkapan tiga orang tersebut sudah melalui proses yang panjang. Menurut Arief, tim Densus juga memiliki bukti permulaan yang kuat sebelum melakukan penangkapan.

"Kami juga menyampaikan bahwa penangkapan ustaz dan pengurus MUI Pusat kemarin itu sudah melalui assesment yang panjang dan ada permulaan bukti kuat, sehingga kita berani melakukan penangkapan," jelas Arief.

Arif juga menegaskan, pihaknya tidak berbuat dzalim dalam upaya penangkapan ketiga orang tersebut. Dia kembali menekankan bahwa penangkapan sudah melalui berbagai macam tahapan assesment.

"Bukan kita zalim terhadap ulama atau Islam. Tentunya kita melakukan assesment, termasuk keterangan dari tersangka yang kita tangkap sebelumnya," tegasnya.



Arief juga mengatakan bahwa hasil penangkapan tersebut nantinya akan diuji di peradilan umum. Sehingga, nantinya akan diketahui apakah penanganan yang dilakukan oleh Densus 88 tepat atau tidak.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2305 seconds (0.1#10.140)