Jalankan Perintah Menkeu, Jabar Optimalkan PAD dengan Aktivasi Aset Terbengkalai
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jabar, Ridwan Kamil melaksanakan perintah Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani untuk mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui aktivasi aset-aset daerah yang terbengkalai.
"Kita melaksanakan perintah Bu Sri Mulyani, agar di masa sulit seperti (pandemi) COVID, saat pajak turun, meningkatkan pendapatan dari sumber lain. Satu, dari BUMD. Dua, dari aset-aset yang dimanfaatkan secara ekonomi maksimal," tutur Ridwan Kamil saat meresmikan Laswee Creative Space di Jalan Laswi Nomor 1, Kota Bandung, Selasa (24/11/2021).
Oleh karenanya, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mempersilakan kelompok masyarakat yang tertarik memanfaatkan aset-aset Pemprov Jabar untuk berbagai kegiatan ekonomi atau ruang publik.
"Jadi saya persilakan kelompok masyarakat yang mau memanfaatkan aset pemerintah dengan cara dan prosedur yang sudah ditentukan untuk mendapatkan nilai ekonomi, sehingga kami mendapatkan pendapatan kegiatan ekonomi masyarakat juga maju," katanya.
Kang Emil menyebutkan bahwa aset milik Pemprov Jabar jumlahnya ribuan, mulai dari lahan kosong hingga bangunan gedung. Hingga saat ini dari ribuan aset tersebut, yang sudah dikerjasamakan jumlahnya masih sangat sedikit.
"Yang sudah dikerjasamakan mungkin baru 5-10 persen. Ini berlaku di seluruh Jabar. Biasanya lokasinya juga bagus, pasti di tengah kota," ujarnya.
Kang Emil pun mengapresiasi hadirnya Laswee Creative Space yang dibangun di atas lahan dan bangunan milik Pemprov Jabar seluas 2.833 meter persegi, hasil kolaborasi antara Koperasi Bima Sejahtera Sentosa (BSS) dengan PT Olah Kelola Ruang itu.
"Pendapatan pemerintah cuma tiga, dari pajak, perusahaan, dan ketiganya aset. Asetnya ini banyak diem, jadi mudah mudahan Laswee Creative Space ini bisa menyemangati," kata Kang Emil.
Sementara itu, Komisaris PT Olah Kelola Ruang, Deddy Wahjudi mengatakan, Laswee Creative Space didesain untuk menjadi area lebur ide berbagai komunitas sekaligus daya tarik baru Kota Bandung.
Saat ini, Laswee dijadikan main venue dari Bandung Design Biennale 2021 (BDB 2021), mulai tanggal 5 hingga 27 November 2021. Event 2 tahunan komunitas desain di kota Bandung ini adalah agenda utama label Bandung sebagai Kota Desain dalam jejaring Kota Kreatif UNESCO.
"Selain memiliki lokasi yang strategis, Laswee berbekal fasilitas pendukung yang dapat menampung sampai dengan 300 pengunjung dalam setiap event-nya," tutur Deddy.
Komisaris PT Olah Kelola Ruang, Dina Dellyana membenarkan bahwa hadirnya Laswee Creative Space tergerak dari visi Menkeu Sri Mulyani pada 2020 yang berharap aset atau barang milik negara (BMN) dioptimalisasi dalam rangka memberikan manfaat lebih bagi masyarakat.
"Laswee Creative Space merupakan salah satu contoh dari optimalisasi aset tersebut, dan tentu kami bersyukur semangat Menkeu ini sejalan dengan misi Pak Ridwan Kamil yang ingin menghidupkan asset Pemprov Jawa Barat, khususnya di Bandung," ujar Dina yang juga direktur The Greater Hub SBM ITB itu.
Lihat Juga: Dukung Pemerintahan Prabowo, Cagub Jabar Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie Buat Program Telur Asih
"Kita melaksanakan perintah Bu Sri Mulyani, agar di masa sulit seperti (pandemi) COVID, saat pajak turun, meningkatkan pendapatan dari sumber lain. Satu, dari BUMD. Dua, dari aset-aset yang dimanfaatkan secara ekonomi maksimal," tutur Ridwan Kamil saat meresmikan Laswee Creative Space di Jalan Laswi Nomor 1, Kota Bandung, Selasa (24/11/2021).
Oleh karenanya, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mempersilakan kelompok masyarakat yang tertarik memanfaatkan aset-aset Pemprov Jabar untuk berbagai kegiatan ekonomi atau ruang publik.
"Jadi saya persilakan kelompok masyarakat yang mau memanfaatkan aset pemerintah dengan cara dan prosedur yang sudah ditentukan untuk mendapatkan nilai ekonomi, sehingga kami mendapatkan pendapatan kegiatan ekonomi masyarakat juga maju," katanya.
Kang Emil menyebutkan bahwa aset milik Pemprov Jabar jumlahnya ribuan, mulai dari lahan kosong hingga bangunan gedung. Hingga saat ini dari ribuan aset tersebut, yang sudah dikerjasamakan jumlahnya masih sangat sedikit.
"Yang sudah dikerjasamakan mungkin baru 5-10 persen. Ini berlaku di seluruh Jabar. Biasanya lokasinya juga bagus, pasti di tengah kota," ujarnya.
Kang Emil pun mengapresiasi hadirnya Laswee Creative Space yang dibangun di atas lahan dan bangunan milik Pemprov Jabar seluas 2.833 meter persegi, hasil kolaborasi antara Koperasi Bima Sejahtera Sentosa (BSS) dengan PT Olah Kelola Ruang itu.
"Pendapatan pemerintah cuma tiga, dari pajak, perusahaan, dan ketiganya aset. Asetnya ini banyak diem, jadi mudah mudahan Laswee Creative Space ini bisa menyemangati," kata Kang Emil.
Sementara itu, Komisaris PT Olah Kelola Ruang, Deddy Wahjudi mengatakan, Laswee Creative Space didesain untuk menjadi area lebur ide berbagai komunitas sekaligus daya tarik baru Kota Bandung.
Saat ini, Laswee dijadikan main venue dari Bandung Design Biennale 2021 (BDB 2021), mulai tanggal 5 hingga 27 November 2021. Event 2 tahunan komunitas desain di kota Bandung ini adalah agenda utama label Bandung sebagai Kota Desain dalam jejaring Kota Kreatif UNESCO.
"Selain memiliki lokasi yang strategis, Laswee berbekal fasilitas pendukung yang dapat menampung sampai dengan 300 pengunjung dalam setiap event-nya," tutur Deddy.
Komisaris PT Olah Kelola Ruang, Dina Dellyana membenarkan bahwa hadirnya Laswee Creative Space tergerak dari visi Menkeu Sri Mulyani pada 2020 yang berharap aset atau barang milik negara (BMN) dioptimalisasi dalam rangka memberikan manfaat lebih bagi masyarakat.
"Laswee Creative Space merupakan salah satu contoh dari optimalisasi aset tersebut, dan tentu kami bersyukur semangat Menkeu ini sejalan dengan misi Pak Ridwan Kamil yang ingin menghidupkan asset Pemprov Jawa Barat, khususnya di Bandung," ujar Dina yang juga direktur The Greater Hub SBM ITB itu.
Lihat Juga: Dukung Pemerintahan Prabowo, Cagub Jabar Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie Buat Program Telur Asih
(shf)