BPBD Jabar Rilis Data Kebencanaan: 1.877 Bencana Alam, 60 Warga Meninggal Dunia

Jum'at, 12 November 2021 - 07:17 WIB
loading...
BPBD Jabar Rilis Data Kebencanaan: 1.877 Bencana Alam, 60 Warga Meninggal Dunia
Sebanyak 1.877 terjadi di Jabar selama 2021 dan mengakibatkan 60 warga meninggal dunia. Foto/ilustrasi/dok
A A A
BANDUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar) merilis data kebencanaan tahun 2021 dimana 60 warga tercatat meninggal dunia akibat berbagai bencana alam.

Mengacu pada data tersebut, dalam rentang waktu Januari hingga 8 November 2021 lalu, terdapat 1.877 peristiwa bencana alam di mana 1.034 peristiwa diantaranya merupakan bencana tanah longsor.

Kemudian, bencana angin puting beliung sebanyak 525 peristiwa dan banjir 251 peristiwa. Adapun peristiwa paling jarang terjadi, yakni bencana gelombang pasang air laut yang hanya tercatat 6 peristiwa.

Akibat berbagai peristiwa tersebut sebanyak 795.670 jiwa terdampak dan 228.296 rumah atau bangunan mengalami kerusakan berat hingga ringan. "Dari berbagai bencana tersebut, sebanyak 60 orang meninggal dunia," ujar Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Dani Ramdan saat dikonfirmasi, Kamis (11/11/2021).

Menurut Dani, dari 27 kabupaten/kota di Jabar, Kabupaten Bogor menjadi daerah yang paling sering mengalami bencana alam sebanyak 622 peristiwa."Kabupaten Bogor ini memang paling rawan bencana. Selain jumlah warganya banyak, daerahnya juga luas dan kondisi geografisnya rawan," ujar Dani.

Lebih lanjut Dani mengatakan, sesuai intruksi Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, pihaknya kini menetapkan status siaga satu bencana di seluruh wilayah Jabar. Dengan penetapan status tersebut, seluruh personel BPBD di Jabar bersiaga penuh untuk menghadapi potensi bencana.

Pihaknya pun mengaku telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, seperti Dinas PUPR untuk menyiagakan alat berat di sekitar lokasi rawan bencana hingga para relawan untuk bersiaga menghadapi ancaman bencana yang bisa terjadi kapan saja. "Kita siagakan personel 24 jam non-stop, termasuk peralatan dan logistik," tegasnya.

Disinggung kendala yang dihadapi, Dani memastikan, sejauh ini, pihaknya belum menghadapi kendala berarti, termasuk cadangan logistik hingga anggaran penanganan bencana. Terlebih, kata Dani, Pemprov Jabar telah mengalokasikan anggaran untuk penanganan bencana dari pos biaya tak terduga (BTT).

"Memang saat ini banyak refocusing anggaran untuk penanganan COVID-19, tapi penanganan bencana alam tetap menjadi prioritas dan kita punya cadangan dana BTT Rp500 miliar," tandas Dani.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2030 seconds (0.1#10.140)