KOMPAK-Pemprov Sulsel Berkolaborasi Tekan Kemiskinan

Kamis, 11 November 2021 - 17:56 WIB
loading...
KOMPAK-Pemprov Sulsel Berkolaborasi Tekan Kemiskinan
Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) dan Pemprov Sulsel terus menekan angka kemiskinan. Foto: Sindonews/Andi Nur Isman
A A A
MAKASSAR - Angka kemiskinan dan pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) di sejumlah daerah menjadi perhatian Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) dan Pemprov Sulsel .

Keduanya sudah bekerja sama selama enam tahun untuk mengerjakan misi penekanan angka kemiskinan dan peningkatan pelayanan dasar adminduk. Ada dua kabupaten di Sulsel yang terpilih untuk mendapat dukungan, yakni Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Pangkep.



Melalui Forum Inspirasi Sulawesi Selatan , kedua daerah itu pun kini memaparkan inovasi-inovasi yang berhasil diimplementasikan di Kabupaten Bantaeng dan Pangkep, di Hotel Claro Makassar, Kamis (11/11/2021).

Inovasi-inovasi yang didorong di dua daerah ini berfokus pada peningkatan kualitas layanan dasar dan penyediaan forum dan sarana untuk mengumpulkan aspirasi masyarakat bagi pembangunan desa yang lebih responsif dan inklusif.

Tim Leader KOMPAK, Anna Winoto menjelaskan aspek mengenai pengembangan ekonomi ini hanya dilakukan di Kabupaten Bantaeng. Mereka melihat ada potensi meningkatkan produktivitas BumDes dan koperasi dari hasil komoditas.

“Bantaeng adalah salah satu lokasi uji coba untuk pendekatan yang kita sebut sebagai keperantaraan pasar. Bagaimana menghubungkan antara BumDes, koperasi, dengan aktor pasar yang membutuhkan komoditas itu,” terangnya.

Sementara di Pangkep, kini telah punya inovasi layanan pendidikan “Kelas Perahu” yang mampu mengurangi jumlah anak nelayan putus sekolah dari 2,25 persen di 2016-2017 menjadi di bawah 1 persen di 2020.

Selain itu, ada inovasi “Perahu Sehat Pulau Bahagia” atau PSPB yang mempermudah akses masyarakat pulau di Kabupaten Pangkep dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar berkualitas.

“Jadi ada proses konsultasi dengan pemda di awal. Pertama melihat secara keseluruhan apa permasalahan yang ada, lalu dikerucutkan lagi permasalahan kesehatan pendidikan, apa saja yang kami bisa bantu yang sesuai dengan fokus KOMPAK,” paparnya.



Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Abdul Hayat Gani pun mengapresiasi inovasi yang telah dilahirkan di Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Pangkep . Pasalnya, inovasi tersebut sangat berdampak pada peningkatan kualitas layanan dasar dan model pengumpulan aspirasi masyarakat.

“Tantangan pembangunan di Sulawesi Selatan adalah memastikan masyarakat miskin dan rentan memiliki akses kepada layanan dasar khususnya pendidikan, kesehatan dan layanan administrasi kependudukan,” ujarnya.

Meski begitu, kata dia, Pemprov Sulsel tetap perlu memastikan keterlibatan masyarakat miskin dan rentan seperti perempuan, penyandang disabilitas, anak dan kelompok marginal lainnya untuk terlibat dalam proses perencanaan dan penganggaran sehingga pembangunan daerah bisa semakin responsif, inklusif, akuntabel dan transparan, serta menjawab kebutuhan masyarakat.





“Menurut kami, meningkatkan kualitas layanan dasar akan berkontribusi pada penanggulangan kemiskinan di Sulawesi Selatan. Kolaborasi antara Pemerintah Sulawesi Selatan bersama KOMPAK, mampu berkontribusi pada peningkatan kualitas layanan dasar khususnya di Kabupaten Pangkep dan Bantaeng. Kami tentu menunggu inovasi-inovasi selanjutnya untuk seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Selatan,” imbuhnya.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1275 seconds (0.1#10.140)