4 Penyebab Kecelakaan Maut Mobil Vanessa Angel di Jalan Tol Jombang Diungkap Pustral UGM
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Kecelakaan maut yang menimpa mobil artis Vanessa Angel di Jalan Tol Nganjuk-Jombang diduga terjadi karena beberapa faktor pemicu. Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM memaparkan empat faktor yang memicu tingginya kasus kecelakaan di jalan bebas hambatan atau dikenal dengan jalan tol.
"Ada empat faktor penyebab kecelakaan di jalan tol, yaitu faktor pengemudi, faktor kendaraan, faktor lingkungan jalan dan faktor cuaca. Biasanya antar faktor saling berinteraksi," kata Peneliti Pustral UGM, Iwan Puja Riyadi, Minggu (7/11/2021).
Faktor pengemudi atau sopir di antaranya karea mengantuk, tidak fokus, atau kelelahan, menyetir di bawah pengaruh obat-obatan, narkotika, atau alkohol. Belakangan banyak sopir yang menyetir sambil melihat gawai baik handphone atau tablet.
Pengemudi harus bisa mengontrol laju kendaraan, karena banyak yang memacu mobil melebihi batas kecepatan yang diperbolehkan. Hal ini memicu terjadinya hilang kendali dan kecelakaan.
“Jalan tol merupakan jalan bebas hambatan dan bukan jalan di mana pengemudi dengan bebas memacu kecepatan,” ujarnya.
Pengemudi harus menyesuaikan kecepatan kendaraan dengan lajur yang dipilih dan menjaga jarak aman. Bahu jalan bukan tempat berhenti jika tidak sedang dalam kondisi darurat.
Sedangkan faktor kendaraan seperti kondisi mesin, rem, lampu, ban, dan muatan bisa menjadi penyebab kecelakaan. Demikian juga dengan faktor cuaca berupa kondisi hujan, kabut, atau asap.
Untuk faktor lingkungan jalan berupa desaian jalan seperti median, gradien, alinyemen dan jenis permukaan. Selain itu juga alat kontrol jalan seperti marka, rambu dan lampu lalu lintas.
“Konsep desain jalan berkeselamatan adalah seluruh sistem lalu lintas jalan disesuaikan dengan keterbatasan atau kemampuan manusia sebagai pengguna jalan, tujuannya untuk mencegah terjadinya tabrakan yang melibatkan elemen infrastruktur jalan,” kata Iwan.
Untuk mengurangi kecelakaan, pencegahan dan keselamatan lalu lintas dapat dilakukan dengan aspek rekayasa, aspek pendidikan, dan aspek hukum.
Aspek rekayasa berupa penyediaan dan pengembangan tempat istirahat, pemeliharaan jalan dan prasarananya, pemasangan rumble stripe, merapatkan jarak antar guide post, pemasangan marka, pemasangan warning light atau lampu flip flop, pemasangan rambu, dan pembatasan kecepatan.
Karena penyebab utama adalah manusia, perlu memperbaiki perilaku pengendara yang bisa dimulai dari pendidikan di sekolah, melalui imbauan, dan juga pelatihan. Ujian keterampilan harus dilakukan di lapangan dan mengerti arti dari rambu-rambu lalu lintas.
“SIM hanya diberikan kepada orang yang benar-benar mampu dan terampil serta santun dalam mengendarai kendaraan, umur sesuai dengan ketentuan, dan kesehatan yang prima,” katanya.
Kasus kecelakaan di jalan tol belakangan ramai diperbincangkan karena menewaskan artis Vanessa Angel di tol Jombang. Vanessa meninggal bersama suaminya, Bebi Ardiansyah setelah mobil yang mereka tumpangi menabrak beton pembatas jalan tol.
"Ada empat faktor penyebab kecelakaan di jalan tol, yaitu faktor pengemudi, faktor kendaraan, faktor lingkungan jalan dan faktor cuaca. Biasanya antar faktor saling berinteraksi," kata Peneliti Pustral UGM, Iwan Puja Riyadi, Minggu (7/11/2021).
Faktor pengemudi atau sopir di antaranya karea mengantuk, tidak fokus, atau kelelahan, menyetir di bawah pengaruh obat-obatan, narkotika, atau alkohol. Belakangan banyak sopir yang menyetir sambil melihat gawai baik handphone atau tablet.
Pengemudi harus bisa mengontrol laju kendaraan, karena banyak yang memacu mobil melebihi batas kecepatan yang diperbolehkan. Hal ini memicu terjadinya hilang kendali dan kecelakaan.
“Jalan tol merupakan jalan bebas hambatan dan bukan jalan di mana pengemudi dengan bebas memacu kecepatan,” ujarnya.
Pengemudi harus menyesuaikan kecepatan kendaraan dengan lajur yang dipilih dan menjaga jarak aman. Bahu jalan bukan tempat berhenti jika tidak sedang dalam kondisi darurat.
Sedangkan faktor kendaraan seperti kondisi mesin, rem, lampu, ban, dan muatan bisa menjadi penyebab kecelakaan. Demikian juga dengan faktor cuaca berupa kondisi hujan, kabut, atau asap.
Untuk faktor lingkungan jalan berupa desaian jalan seperti median, gradien, alinyemen dan jenis permukaan. Selain itu juga alat kontrol jalan seperti marka, rambu dan lampu lalu lintas.
“Konsep desain jalan berkeselamatan adalah seluruh sistem lalu lintas jalan disesuaikan dengan keterbatasan atau kemampuan manusia sebagai pengguna jalan, tujuannya untuk mencegah terjadinya tabrakan yang melibatkan elemen infrastruktur jalan,” kata Iwan.
Untuk mengurangi kecelakaan, pencegahan dan keselamatan lalu lintas dapat dilakukan dengan aspek rekayasa, aspek pendidikan, dan aspek hukum.
Aspek rekayasa berupa penyediaan dan pengembangan tempat istirahat, pemeliharaan jalan dan prasarananya, pemasangan rumble stripe, merapatkan jarak antar guide post, pemasangan marka, pemasangan warning light atau lampu flip flop, pemasangan rambu, dan pembatasan kecepatan.
Karena penyebab utama adalah manusia, perlu memperbaiki perilaku pengendara yang bisa dimulai dari pendidikan di sekolah, melalui imbauan, dan juga pelatihan. Ujian keterampilan harus dilakukan di lapangan dan mengerti arti dari rambu-rambu lalu lintas.
“SIM hanya diberikan kepada orang yang benar-benar mampu dan terampil serta santun dalam mengendarai kendaraan, umur sesuai dengan ketentuan, dan kesehatan yang prima,” katanya.
Kasus kecelakaan di jalan tol belakangan ramai diperbincangkan karena menewaskan artis Vanessa Angel di tol Jombang. Vanessa meninggal bersama suaminya, Bebi Ardiansyah setelah mobil yang mereka tumpangi menabrak beton pembatas jalan tol.
(shf)