Kualitas Universitas Oxford Tak Terkalahkan di Dunia

Jum'at, 05 Juni 2020 - 08:45 WIB
loading...
Kualitas Universitas Oxford Tak Terkalahkan di Dunia
Universitas Oxford Inggris tak bergeming di puncak terbaik dunia, belum ada satupun yang bisa mengalahkan kualitas universitas pertama berbahasa Inggris di dunia ini. Foto : SINDOnews/Doc
A A A
LONDON - Universitas Oxford Inggris tak bergeming di puncak terbaik dunia, belum ada satupun yang bisa mengalahkan kualitas universitas pertama berbahasa Inggris di dunia ini.

Versi majalah mingguan Time Higher Education (THE), Oxford kembali didudukkan yang pertama di dunia, mempertahankan predikat yang diraih pada tahun 2017.

Baca : Hasil Autopsi Ungkap George Floyd Terpapar Covid-19 Sejak April

Di level dunia, posisi setelah Universitas Oxford adalah Institut Teknologi California, Universitas Cambridge, Universitas Stanford, dan Institut Teknologi Massachusetts. Posisi 10 besar didominasi perguruan tinggi Barat, tiga berasal dari Inggris, dan tujuh dari AS.

Sementara di level Asia, gebrakan yang dilakukan Universitas Tsinghua China membuat kampus ini secara beruntun kembali memimpin posisi terbaik pada tahun ini.

Dalam peringkat dunia, Universitas Tsinghua masih masuk jajaran 30 besar. Namun, dibanding tahun lalu posisinya turun satu peringkat menjadi urutan 23. Adapun Universitas Nasional Singapura terjatuh ke urutan 25 di belakang Peking University. Perubahan itu terjadi mengingat adanya pergeseran peringkat di antara universitas asal Amerika Serikat dan Eropa.

Universitas Tsinghua patut bangga karena mampu mengalahkan dominasi Universitas Nasional Singapura yang memuncaki institusi perguruan tinggi terbaik di Asia antara tahun 2016-2018. Sebelum Universitas Nasional Singapura menjadi yang terbaik, posisi teratas dikuasai Universitas Tokyo antara 2011-2015.

Selama beberapa tahun terakhir Universitas Tsinghua mengalami peningkatan kualitas pendidikan, mulai dari dampak penelitian terhadap kemajuan bangsa, pendapatan institusi, hingga perbaikan citra di mata internasional. Jumlah staf, mahasiswa, dan jurnal penelitian dalam bahasa Inggris juga meningkat sangat pesat.

Rektor Universitas Tsinghua, Yang Bin, menyatakan, sejak lama pihaknya berupaya meningkatkan kualitas sistem riset dan pengajaran agar melampaui standar internasional demi menaikkan reputasi global kampusnya. Upaya tersebut telah terbayar dan berbuah manis. Rektor perguruan tinggi dunia juga salut dan memuji kegigihannya.

Profesor Universitas Oxford, Simon Marginson, menilai Universitas Tsinghua layak ditempatkan sebagai perguruan tinggi terbaik di Asia. Keunggulannya terletak pada hasil riset di bidang ilmu matematika dan komputer, kombinasi yang juga sedang didukung Pemerintah China, hingga mengungguli Amerika Serikat (AS).

Baca Juga : Viacom-CBS Gaungkan Slogan 'Saya Tak Bisa Bernafas' Kecam pembunuhan Floyd

“Universitas Tsinghua sedikit lagi bisa menjadi perguruan tinggi terbaik di dunia. Mereka maju begitu pesat, terutama di bidang ilmu fisika dan teknik,” kata Marginson di laman Timeshighereducation.com. “Jika saat ini saja sudah mencapai posisi tersebut, bayangkan posisinya dalam lima tahun ke depan,” sambungnya.

Kemajuan tersebut tidak terlepas dari dukungan finansial yang dikucurkan pemerintah dan perusahaan raksasa China di bawah program Double World-Class. Saat ini banyak dosen dan ahli riset terbaik di dunia yang menginginkan bekerja di Universitas Tsinghua dan memandangnya sama dengan MIT atau Cambridge.

Universitas Tsinghua bukanlah satu-satunya perguruan tinggi China yang sedang naik daun. Peking University juga merangkak naik dari posisi kelima menjadi kedua di tingkat Asia. Kenaikan itu ditopang adanya peningkatan pendapatan penelitian, volume penelitian, pendapatan industri, dan proporsi mahasiswa asing.

Sementara itu, Universitas Ilmu dan Teknologi Selatan (SUSTech) yang berambisi menjadi sekolah kelas dunia untuk pertama kali masuk peringkat 301-350. Perguruan tinggi yang terletak di Shenzhen itu sering disebut sebagai Silicon Valley-nya China karena pesatnya kemajuan teknologi. Padahal, SUSTech baru berusia tujuh tahun.

Secara keseluruhan, 78 perguruan tinggi China masuk dalam peringkat THE, naik dari 72 setahun sebelumnya. China menjadi negara dengan perwakilan paling banyak keempat di dunia. Sebanyak tujuh perguruan tinggi China berada di jajaran 200 besar, lima di antaranya mengalami kenaikan yang sangat signifikan.

Berdasarkan studi THE, skor rata-rata reputasi pengajaran di 10 perguruan tinggi terbaik China sejajar dengan institusi terbaik di Inggris dan Jerman, sedangkan skor rata-rata reputasi penelitiannya lebih tinggi dari perguruan tinggi terbaik di Prancis dan Australia. China akan menjadi top global dalam waktu dekat. “Kita menyaksikan sendiri China telah menyingkirkan para pesaingnya di Asia dan terus bergerak maju untuk mengejar AS,” kata Marginson. “Ini bukan hanya tentang dana atau kebijakan dari pemerintah, tapi juga adanya tingkat kesadaran di antara sesama warga China untuk bersatu dan bahu membahu.”

Marginson menambahkan, apa yang terjadi di China sekarang sama seperti yang terjadi di AS pada 1950-1980. Publikasi dan kutipan hasil penelitian tersebar ke seluruh dunia, terutama di bidang teknik sipil dan industri, ruang angkasa, dan big data. Hal itu menjadi faktor utama yang menaikkan reputasinya.

Perguruan tinggi di Prancis juga berhasil meningkatkan reputasi internasional dan kinerja penelitian setelah program merger dicanangkan. Universitas Penelitian Paris, Sciences et Lettres (PSL), hasil dari merger beberapa institusi pada 2010, menjadi kampus pertama Prancis yang masuk 50 besar setelah naik 31 peringkat.

Universitas Penelitian PSL baru kali ini masuk peringkat THE. Skor penelitian dan pengajarannya mengalami peningkatan. Sementara itu, Universitas Sorbonne, hasil merger antara Universitas Pierre and Marie Curie dan Paris-Sorbonne pada Januari, masuk rangking 80 dan menjadi pendatang tertinggi tahun ini. “Mendirikan institusi dengan individu beperforma tinggi, sekalipun tidak banyak, membantu kami mencapai target untuk menjadi sekolah internasional,” ungkap Rektor Universitas PSL, Alain Fuchs. Fuchs memprediksi perguruan tinggi Prancis lain yang melakukan merger akan mengalami kesuksesan.

Indonesia hanya memiliki enam perwakilan, bertambah satu dibandingkan tahun lalu. Keenam perwakilan itu Universitas Indonesia (UI) di posisi 601-800, Institut Teknologi Bandung 1.001+, Institut Pertanian Bogor 1.001+, Universitas Brawijaya 1.001+, Universitas Gadjah Mada 1.001+, dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) di posisi 1001+. Posisi UI tak bergerak dibandingkan pada tahun sebelumnya.

Plt Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam mengaku bersyukur bahwa semakin banyak perguruan tinggi dari Indonesia yang masuk peringkat dunia. Tidak hanya dari satu lembaga pemeringkatan seperti THE, namun juga dari beberapa lembaga lain.
(sri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1471 seconds (0.1#10.140)