BMKG Imbau Masyarakat Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Periode Sepekan ke Depan

Sabtu, 06 November 2021 - 08:50 WIB
loading...
BMKG Imbau Masyarakat Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Periode Sepekan ke Depan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem untuk periode sepekan ke depan, dari 5-11 November 2021. Foto SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem untuk periode sepekan ke depan, dari 5-11 November 2021. BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang akan akan menimbulkan bencana banjir.

Cuaca ekstrem tersebut berpotensi merata terjadi di 34 provinsi di Indonesia. "Sehingga kewaspadaan secara umum potensi cuaca ekstrem perlu di tingkatkan," kata Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto dalam rilisnya, Sabtu (6/11/2021).

Guswanto menjelaskan, cuaca ekstrem secara umum dipicu oleh aktifnya dinamika atmosfer skala global La Nina yang menyebabkan kondisi atmosfer di wilayah Indonesia relatif menjadi lebih basah.

Keadaan tersebut diperkuat dengan adanya aktivitas fenomena gelombang atmosfer, yaitu madden jullian oscillation (MJO), gelombang kelvin, gelombang rossby yang saat ini aktif di wilayah Indonesia hingga sepekan ke depan.

Selain itu, lanjut Guswanto, kondisi dinamika atmosfer skala lokal yang tidak stabil dengan potensi konvektifitas yang cukup tinggi turut berkontribusi signifikan pada pembentukan awan hujan yang menjadi faktor pemicu cuaca ekstrem.

"MJO, gelombang rossby ekuatorial, dan gelombang kelvin adalah fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah fase aktif yang dilewatinya," bebernya.

Fenomena MJO dan gelombang kelvin, lanjut dia, bergerak dari arah Samudra Hindia ke arah Samudra Pasifik melewati wilayah Indonesia dengan siklus 30-40 hari pada MJO, sedangkan pada kelvin skala harian.

Sebaliknya, fenomena gelombang rossby bergerak dari arah Samudra Pasifik ke arah Samudra Hindia dengan melewati wilayah Indonesia. Sama halnya seperti MJO maupun kelvin, ketika gelombang rossby aktif di wilayah Indonesia maka dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah indonesia.

"BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," tuturnya.

Ada pun untuk periode tiga hari ke depan (5-7 November), berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak, wilayah provinsi yang berpotensi dampak banjir dan banjir bandang dengan kategori siaga adalah Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Babel, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2804 seconds (0.1#10.140)