Program Wisata Covid-19 Pemprov Sulsel Sudah Habiskan Anggaran Rp2 Miliar

Kamis, 04 Juni 2020 - 23:35 WIB
loading...
Program Wisata Covid-19 Pemprov Sulsel Sudah Habiskan Anggaran Rp2 Miliar
Salah satu kamar Swiss-Belhotel yang jadi tempat karantina program Wisata Covid-19 yang digagas Pemprov Sulsel. Foto: Swiss-Bel Hotel
A A A
MAKASSAR - Program pemulihan pasien terpapar virus corona atau Covid-19 yakni Wisata Covid-19 yang dicanangkan Pemprov Sulsel, hingga saat ini telah menghabiskan anggaran Rp2 miliar. Hal itu diungkap Gubernur Sulsel , Nurdin Abdullah.

“Sampai hari ini kalau tidak salah itu Rp 2 miliar, tidak banyak dan itu kita dapat harga spesial,” ungkap Nurdin, 3 Juni seperti dikutip dari laman Pemprov Sulsel.

Pihak hotel, sambung Nurdin memberikan harga spesial dalam program ini. Jika pada hari normal harga paket Rp800 ribu per kamar, sedangkan pada program ini pihak hotel memberikan harga sekira Rp300 ribu untuk dua orang.

Nurdin menyebut, sampai saat ini penggunaan anggaran Pemprov Sulsel untuk penanganan Covid-19 masih terbilang hemat.

“Kita paling hemat. Pertama rumah sakit kita, khusus infection center itu sudah siap 500 tempat tidur. Baik RS Dadi, RS Sayang Rakyat, RS Wahidin, termasuk RS Unhas. Ini sudah kita siapkan, termasuk ventilator dan sebagainya,” urai Nurdin.



Sekadar diketahui, dalam penanganan Covid-19, Pemprov Sulsel menyiapkan anggaran hingga Rp500 miliar. Peruntukan anggaran tersebut untuk penanganan kesehatan dan keselamatan, jaring pengaman sosial, serta penanganan dampak ekonomi. Diharapkan anggaran ini dapat digunakan efisien dan sesuai kebutuhan.

Lebih rinci, Plt Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel, Junaedi Bakri, menjelaskan, anggaran Rp2 miliar yang sudah dihabiskan untuk program Wisata Covid-19 dipakai bayar hotel dan makanan peserta.

“Jadi Rp2 miliar itu untuk pembayaran hotel dan katering paket Wisata Covid-19, ini dari awal program,” jelas Junaedi.

Ia melanjutkan, paket Wisata Covid-19 dari sisi anggaran diletakkan pada penanganan masalah. Selain itu, aspek manfaatnya fokus pada penanganan masalah kesehatan dan ekonomi. Sebab, program ini juga menggerakkan hotel dan usaha katering yang ada.

Lebih jauh dia menjelaskan, penggunaan lokasi karantina hotel telah melalui berbagai pertimbangan. Selain fasilitas, juga agar hotel yang terdampak Covid-19 ini tidak tutup dan merumahkan karyawannya.

Adapun petugas di program ini terdiri dari tim Dinkes, tim pendamping, tim laboratorium, tim Unicef, tim medis terdiri dari dokter dan perawat, tim pengamanan TNI-Polri.

“Kenapa kita lakukan di hotel? Pertama menyelamatkan hotel ini sendiri. Yang kedua tentu, kita juga memanusiakan orang. Karena Covid ini tidak ada obatnya, vaksin ini juga belum ada. Yang bisa menyehatkan itu karena istirahat yang cukup dan nyaman, makan bergizi dan program menyenangkan sehingga imunitasnya bisa naik. Kalau imunitasnya bisa naik, kita bisa melawan Covid-19 ini,” tuturnya.



Dikutip dari laman Pemprov Sulsel, pada Selasa 2 Juni lalu menjadi hari ke-44 berjalannya program Wisata Covid-19. Adapun jumlah peserta yang masuk sebanyak 1.376 orang, 765 orang peserta sehat/selesai pemantauan dan di antaranya adalah 138 orang sembuh dari swab positif dan 18 orang dirujuk ke rumah sakit.

Sedangkan jumlah peserta aktif yang tercatat pada tanggal tersebut yaitu sebanyak 601 orang, laki-laki 289 dan perempuan 312 dan tercatat sebanyak 87 peserta yang berusia anak. Jika dirinci menurut status, maka 18 orang ODP, 231 orang OTG dan 352 orang konfirmasi positif.

Dari 601 total peserta, hotel yang digunakan, yakni Swiss-Belhotel untuk 186 orang, Almadera 93 orang, Harper 151 orang, Remcy 97 orang, Grand Palace 74 orang.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0880 seconds (0.1#10.140)